Categories: Internasional

WHO Perkirakan Kasus Covid-19 Dunia Capai 100 Juta pada Pekan Ini

KalbarOnline.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terus mewanti-wanti kepada masyarakat dunia untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Terutama penggunaan masker dan aturan berkerumun. Meski vaksinasi Covid-19 sudah mulai dilakukan, WHO minta masyarakat dunia tidak lengah agar penularan bisa dikendalikan.

WHO lewat Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus memberikan perhatian serius karena penularan masih tinggi. Menurutnya, kasus Covid-19 di seluruh dunia diperkirakan akan mencapai 100 juta pada pekan ini.

“Tepat setahun yang lalu, kurang dari 1.500 kasus Covid-19 dilaporkan kepada WHO, termasuk 23 kasus saja di luar Tiongkok. Pekan ini, kami memperkirakan laporan kasus akan mencapai 100 juta,” kata Tedros dalam konferensi pers WHO pada Senin (25/1) seperti dilansir Xinhua.

“Angka bisa membuat kita mati rasa terhadap apa yang ditunjukkannya. Stiap orang yang meninggal adalah orang tua, pasangan, anak, teman seseorang,” imbuh Tedros.

Tedros pun menyerukan agar vaksinasi tenaga kesehatan dan warga lanjut usia dilakukan di semua negara dalam 100 hari pertama 2021. Lebih lanjut, Tedros mengutip dua laporan terbaru untuk menunjukkan bahwa tanpa akses yang setara dalam mendapatkan vaksin Covid-19, dunia akan menghadapi tidak saja kegagalan moral yang membahayakan, tetapi juga kegagalan ekonomi.

Menurut sebuah laporan terbaru dari Organisasi Buruh Internasional (ILO), yang menganalisis dampak pandemi terhadap pasar tenaga kerja global, sekitar 8,8 persen jam kerja global hilang selama 2020. Kondisi ini mengakibatkan penurunan pendapatan tenaga kerja di dunia setara USD 3,7 triliun.

Laporan itu memproyeksikan bahwa sebagian besar negara akan pulih pada paruh kedua 2021, tergantung pada peluncuran vaksinasi. Laporan tersebut juga merekomendasikan dukungan internasional untuk peluncuran vaksin di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah, serta mendorong pemulihan ekonomi maupun lapangan kerja.

Laporan kedua yang disusun oleh International Chamber of Commerce Research Foundation, menemukan bahwa nasionalisme vaksin dapat merugikan perekonomian global hingga USD 9,2 triliun. Hampir separonya, yakni sekitar USD 4,5 triliun akan terjadi di perekonomian paling kaya.

Sebaliknya, kesenjangan finansial untuk Access to Covid-19 Tools Accelerator (ACT Accelerator), inisiatif yang dipimpin oleh WHO, mencapai USD 26 miliar pada tahun ini menurut Tedros. Dia menambahkan bahwa ACT Accelerator, jika didanai penuh, akan memberikan keuntungan (return) hingga USD 166 dolar untuk setiap dolar yang diinvestasikan.

“Nasionalisme vaksin mungkin membuahkan pemenuhan target politik jangka pendek. Namun, mendukung kesetaraan vaksin merupakan kepentingan ekonomi jangka menengah dan panjang setiap negara,” kata Tedros.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Pedomani Amanat Pangdam XII, Dandim Putussibau Beri Arahan Jamdan ke Prajurit

KalbarOnline, Putussibau - Dandim 1206/Putussibau, Letkol Inf Nasli  memberikan jam komandan (jamdan) kepada prajurit maupun…

1 hour ago

Program Krisan dan Gertam Cabai TP PKK Kalbar Sabet Penghargaan Tingkat Nasional

KalbarOnline, Surakarta - TP PKK Provinsi Kalimantan Barat berhasil menorehkan prestasi di tingkat nasional, di…

2 hours ago

Sutarmidji Kantongi Rekomendasi PAN Untuk Pilkada Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Mantan Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menerima rekomendasi resmi dari Partai Amanat Nasional…

3 hours ago

Peduli Dunia Pendidikan, Iriana Jokowi Beri Penghargaan ke Jubaidah

KalbarOnline, Solo - Jubaidah, seorang ibu rumah tangga di Kalbar yang menghabiskan sebagian waktunya untuk…

4 hours ago

Obat Anti Hipertensi Harus Tetap Diminum Seumur Hidup

KalbarOnline, Pontianak – Hari Hipertensi Sedunia diperingati setiap tanggal 17 Mei setiap tahunnya. Hari ini…

7 hours ago

Dua Atlet Kalbar Raih Medali di Kejurnas PPLP Manado

KalbarOnline, Manado - Dua atlet Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Provinsi Kalimantan Barat…

7 hours ago