KalbarOnline.com – Rencana Kapolri baru Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo menghidupkan kembali Pengamanan Masyarakat Swakarsa (Pam Swakarsa) menuai kritik. Program tersebut dikhawatirkan hanya akan mengulang peristiwa di masa lalu, di mana terjadi bentrok antara masyarakat dengan masyarakat.
Juru Bicara FPI Munarman mengatakan, penerapan Pam Swakarsa semacam ini sudah pernah dilakukan sejak zaman penjajahan Belanda. Hasilnya, malah memicu adu domba antar rakyat.
“Ingat dulu personel marsose dan centeng-centeng pengusaha Belanda juga dari kalangan pribumi,” ujar Munarman saat dihubungi, Senin (25/1).
Kondisi serupa juga berlanjut pada era orde lama. Saat itu pemimpin Nasionalisme, Agama, dan Komunisme (Nasakom) menjadikan pemuda dan Consentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI) sebagai ujung tombak menghancurkan lawannya.
“Lalu di tahun 2019 – 2020 ini yang katanya zaman milenial, kita saksikan ada banyak orang gila meneror ulama, salah satunya seperti yang terjadi pada almarhum syekh Ali Jaber,” imbuh Munarman.
Atas dasar itu, dihidupkannya kembali Pam Swakarsa hanya akan mengulang peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau. “Ini pengulangan sejarah. Politik devide et impera, adu domba sesama rakyat,” tukas Munarman.
Sebelumnya, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan akan mengaktifkan kembali Pasukan Pengamanan Masyarakat Swakarsa atau biasa disebut Pam Swakarsa.
“Ke depan, tentunya Pam Swakarsa perlu diperanaktifkan dalam mewujudkan harkamtibmas, jadi kita hidupkan kembali. Tentunya kita integrasikan dengan perkembangan teknologi dan informasi fasilitas-fasilitas yang ada di Polri,” ujar Sigit dalam fit and proper test di Komisi III DPR, Rabu (20/1).
Kapala Bareskrim ini menambahkan, nantinya Pam Swakarsa ini akan diintegrasikan dengan perkembangan tekonologi informasi dan fasilitas-fasilitas yang ada di Polri. “Sehingga kemudian bagaimana Pam Swakarsa ini bisa tersambung atau terkoneksi dengan petugas-petugas kepolisian,” katanya.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline, Kapuas Hulu - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan menyampaikan, dari 278 desa dan 4…
KalbarOnline, Landak - Tingginya intensitas hujan di Kabupaten Landak dalam beberapa hari terakhir ini telah…
KalbarOnline, Pontianak - Jajaran pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalimantan Barat melakukan kunjungan kehormatan…
KalbarOnline, Kayong Utara - Sebuah motor air milik seorang nelayan karam di perairan muara Teluk…
KalbarOnline, Pontianak – Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian menuturkan bahwa Indeks Reformasi Birokrasi (RB)…
KalbarOnline, Ketapang - Sekda Ketapang, Alexander Wilyo melakukan peletakan batu pertama sebagai pondasi bagi pembangunan…
Leave a Comment