Categories: Nasional

Positivity Rate Naik, 1 dari 3 Orang Rata-rata Terinfeksi Covid-19

KalbarOnline.com – Indonesia menambah kasus baru 11.788 orang positif Covid-19 dalam sehari pada Minggu (24/1). Kini total sudah 989.262 orang terinfeksi Covid-19 sejak Maret 2020. Angka pertambahan kasus baru hari ini diuji dari 35.456 orang dites.

Kemudian terdapat 48.002 spesimen yang diuji dalam sehari. Artinya total positivity rate atau hasil positif kumulatif dibagi jumlah orang yang diperiksa kumulatif mencapai sepertiga. Atau dari 11.788 kasus baru dibanding 35.456 orang yang diuji mencerminkan rata-rata dari 3 orang, 1 orang terinfeksi Covid-19.

Angka positivity rate menyentuh 33,2 persen. Angka ini naik dari sebelumnya pada Minggu (17/1) dengan 32,8 persen. Sebaran kasus positif Covid-19 harian paling banyak terdapat di DKI Jakarta 3.512 kasus. Jawa Barat 2.328 kasus. Jawa Tengah 1.515 kasus. Jawa Timur 901 kasus. Kalimantan Timur 432 kasus.

Angka kematian harian bertambah 171 jiwa. Kematian harian paling banyak terjadi di Jawa Timur sebanyak 56 jiwa. Sudah 27.835 jiwa meninggal dunia akibat Covid-19.

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan pihak Satgas Covid-19 terus melakukan monitoring perubahan perilaku yaitu rata-rata kepatuhan memakai masker dan menjaga jarak di tingkat nasional khususnya selama penerapan pembatasan kegiatan.

Secara tren, rata-rata kepatuhan protokol kesehatan pekan lalu cenderung meningkat dibandingkan dua minggu sebelumnya yaitu dari 50,27 persen menjadi 62,46 persen atau naik sebesar 12,9 persen. Dalam memakai masker, dari 35,98 persen menjadi 53,09 persen, atau naik 17,9 persen dalam menjaga jarak.

’’Namun kenaikan rata-rata ini belum bisa menyerupai tingginya kepatuhan di awal upaya monitoring di bulan September dan Oktober yaitu menembus angka 84,77 persen dalam memakai masker dan 69,04 persen dalam menjaga jarak,” katanya baru-baru ini dalam konferensi pers virtual.

Hasil ini, kata dia, dapat memberikan cerminan sebenarnya bahwa upaya untuk meningkatkan kepatuhan protokol kesehatan belum tampak signifikan hasilnya. Data itu menurutnya seharusnya mampu menjadi bahan refleksi diri bagi pemerintah daerah maupun masyarakat untuk meningkatkan kepatuhan individu maupun komunitas serta bahan evaluasi program operasi yustisi yang sudah dilakukan oleh aparat penegak hukum setempat.

’’Perlu diingat bahwa efek positif perubahan perilaku ini membutuhkan waktu yang lama untuk berdampak pada penurunan kasus namun dapat menghasilkan perbaikan penanganan Covid-19 yang berkelanjutan apabila dijalankan terus-menerus,’’ tegasnya. (*)

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Lutfi Al Mutahar Optimis Jadi Calon yang Diusung PAN di Pilwako Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Lutfi Al Mutahar meyakini kalau dirinyalah yang akan diusung oleh Partai Amanat…

12 hours ago

Pemkab Kapuas Hulu Raih WTP ke 7 dari BPK RI Perwakilan Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu kembali mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari…

12 hours ago

Sinergi Semua Elemen, KPU Kayong Utara Sosialisasi Tahapan Pilkada 2024

KalbarOnline, Kayong Utara - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar sosialisasi tahapan pemilihan kepala daerah (pilkada)…

12 hours ago

Kembalikan Berkas Pencalonan, Sutarmidji Harap Nasdem Bisa Seperti di Periode Lalu

KalbarOnline, Pontianak - Mantan Gubernur Kalbar, Sutarmidji melakukan pengembalian berkas sebagai calon Gubernur Kalbar ke…

13 hours ago

Di PEVS 2024, Dirut PLN Paparkan ke Presiden Jokowi Soal Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik Tanah Air

KalbarOnline, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi booth PT PLN (Persero) dalam…

13 hours ago

Ditanya Peluang Kembali Berpasangan dengan Sutarmidji, Norsan Bantah Abu-abu

KalbarOnline, Pontianak - Mantan Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan kembali ditanya soal peluangnya kembali berpasangan…

13 hours ago