Categories: Internasional

Asal Usul Covid-19, Ilmuwan Pernah Digigit Kelelawar yang Terinfeksi

KalbarOnline.com – Asal usul Covid-19 mengungkap sebuah cerita yang belum diketahui dunia, dimulai dari cerita ilmuwan yang digigit kelelawar. Ilmuwan di laboratorium Tiongkok yang terkait dengan wabah virus Korona mengungkapkan bahwa mereka pernah digigit saat mengumpulkan sampel di gua yang dipenuhi kelelawar yang terinfeksi.

Dilansir dari The Sun, Selasa (19/1), seorang peneliti dari Institut Virologi Wuhan (WIV) mengatakan bahwa taring menembus sarung tangan karetnya seperti jarum dan darah berceceran. Sebuah video yang pertama kali muncul dua tahun lalu juga tampaknya menunjukkan para ilmuwan meneliti virus hidup tanpa sarung tangan dan masker yang jelas-jelas melanggar aturan keselamatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Klaim mengejutkan datang hanya 24 jam setelah terungkap bahwa ilmuwan yang dijuluki ‘Pasien Nol’ menghilang dari laboratorium Wuhan pada awal wabah Covid-19. Dan, masih hilang meskipun telah dilakukan pencarian selama setahun. Hal itu dikatakan oleh pakar virus Tiongkok, Huang Yanling.

Departemen Luar Negeri AS percaya dia adalah orang pertama dari beberapa lainnya yang bekerja di lembaga kontroversial yang jatuh sakit pada musim gugur 2019. Beberapa bulan sebelum virus itu secara resmi diakui.

Klaim tersebut menunjukkan kaitan antara pandemi dan WIV yang menampung penyakit kelelawar zoonosis. Dan, memicu kekhawatiran bahwa virus itu secara tidak sengaja bocor selama percobaan.

Dalam video yang mengejutkan, para peneliti terlihat mengumpulkan kotoran kelelawar yang berpotensi sangat menular tanpa alat pelindung diri (APD), hanya sarung tangan. Seorang pria kemudian menceritakan bagaimana dia digigit kelelawar dan mengklaim bahwa rasanya seperti ditusuk dengan jarum. Video tersebut menunjukkan anggota tubuh seseorang yang menunjukkan pembengkakan akibat gigitan lain.

Banyak ahli khawatir virus Korona bisa menyebar dari laboratorium Tiongkok lain yang menampung 600 kelelawar yang menyerang dan mengencingi para ilmuwan. Seorang peneliti di Pusat Pengendalian Penyakit Wuhan (WCDC) yang terkena darah kelelawar di kulitnya dipaksa untuk mengarantina dirinya sendiri, seperti laporan jurnal akademis.

Sebuah makalah penelitian, berjudul “Kemungkinan Asal Usul 2019-nCoV Coronavirus”, melaporkan bahwa seorang peneliti bernama JH Tian pernah diserang oleh kelelawar dan bahwa darah kelelawar ada di kulitnya.

Menurut jurnal itu, Tian mengisolasi dirinya selama 28 hari setelah kelelawar mengencingi dia. Tahun lalu, The Sun mengungkap bagaimana WIV berbohong tentang mengambil tindakan pencegahan keamanan saat mengumpulkan sampel kelelawar.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Ada Dugaan “Penghilangan” Kesaksian dan Alat Bukti di Kasus Pelecehan oleh Oknum Polisi KKU

KalbarOnline, KKU - Pihak kepolisian menduga adanya upaya “penghilangan” keterangan saksi dan alat bukti dalam…

14 hours ago

Menteri AHY Inginkan Adanya Modernisasi dan Penguatan di Seluruh Kantor Pertanahan

KalbarOnline, Bali - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)…

14 hours ago

Pj Gubernur Harisson Paparkan Kinerja Tahap III kepada Itjen Kemendagri

KalbarOnline, Jakarta - Pj Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson mengungkapkan, bahwa pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat…

15 hours ago

Pj Gubernur Harisson Paparkan Finalisasi Pembahasan Raperda RTRW Kalbar 2024 – 2044

KalbarOnline, Jakarta - Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson menghadiri acara Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektor…

15 hours ago

Pj Gubernur Harisson Beberkan Capaian Pembangunan ke Wantannas RI

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson menerima kunjungan Tim Sekretariat Jenderal Dewan…

15 hours ago

Pj Ketua Dekranasda Kalbar Apresiasi Wastra Karya Siswi SMKN 6 Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari…

15 hours ago