Categories: Internasional

Data Klinis Kurang, Brasil Tunda Persetujuan Vaksin Covid-19 Sputnik V

KalbarOnline.com – Brasil memilih menunda persetujuan untuk vaksin Covid-19 produksi Rusia, Sputnik V. Regulator kesehatan Brasil sedang mencari data lebih lanjut tentang vaksin Sputnik V sebelum mempertimbangkan persetujuannya untuk penggunaan darurat.

Dokumen yang mendukung aplikasi pembuat obat Uniao Quimica untuk penggunaan darurat vaksin telah dikembalikan ke perusahaan karena tidak memenuhi kriteria minimal. Hal tersebut seperti dilaporkan badan pengawas obat dan makanan Brasil.

Dalam sebuah pernyataan di laman Kementerian Kesehatan, regulator Anvisa mengatakan permintaan tersebut gagal memberikan jaminan yang memadai pada uji klinis Fase III dan masalah terkait dengan pembuatan vaksin Sputnik V.

Baca juga: Sinopharm Klaim Vaksin Covid-19 Produksinya Aman untuk Anak dan Remaja

Sementara itu, Uniao Quimica sedang mencari persetujuan untuk penggunaan 10 juta dosis Sputnik V di Brasil pada kuartal pertama tahun ini. Dana kekayaan kedaulatan RDIF Rusia, yang mempromosikan Sputnik secara global, mengatakan bahwa Anvisa telah meminta informasi tambahan yang akan segera diberikan.

Dalam pernyataannya, permintaan dari regulator tersebut merupakan prosedur standar dan tidak berarti tawaran pendaftaran telah ditolak. Anvisa juga mengatakan bahwa undang-undang yang akan melalui Senat Brasil, jika disetujui akan memungkinkan penggunaan vaksin yang disetujui oleh negara lain.

Rusia sendiri telah menyetujui Sputnik untuk penggunaan dalam negeri, meski uji klinis di sana belum selesai. Pejabat Anvisa sebelumnya mengatakan bahwa vaksin Sputnik V harus diserahkan ke uji klinis Fase III di Brasil sebelum penggunaannya dapat disahkan.

Anvisa mengatakan bahwa pemohon yang meminta izin penggunaan darurat harus menunjukkan bahwa vaksin tersebut akan memberikan keamanan dan efektivitas jangka panjang. Di lain sisi, regulator juga diharapkan membuat keputusan secepatnya tentang otorisasi penggunaan darurat vaksin Covid-19 lain yang dikembangkan oleh Sinovac (Tiongkok) dan AstraZeneca (Inggris).

RDIF mengatakan bahwa Sputnik V telah terdaftar di Serbia, Belarusia, Argentina, Bolivia, Aljazair, Venezuela, Paraguay, dan oleh otoritas Palestina.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Polisi Ungkap Kasus Pencurian Toko Ikan Hias di Kubu Raya

KalbarOnline, Kubu Raya -  Polres Kubu Raya berhasil mengungkap kasus pencurian sebuah toko ikan hias…

2 hours ago

Muda Mahendrawan Terima Rekomendasi PAN Maju Pilkada Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Bakal Calon Gubernur Kalimantan Barat, Muda Mahendrawan mengambil surat rekomendasi dari Dewan…

3 hours ago

Kunker ke Manis Mata, Sekda Ketapang Bahas Soal Batas Wilayah Kabupaten Sukamara dan Lamandau Kalteng

KalbarOnline, Ketapang - Sekda Ketapang, Alexander Wilyo melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kecamatan Manis Mata,…

3 hours ago

Warga Kalis Terdampak Pembangunan Pile Slab Dua Teriak Minta Tolong Bupati Kapuas Hulu

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Beberapa bulan lalu, pernah dilakukan aksi warga Kalis pemilik lahan yang…

3 hours ago

Wujud Kepedulian KSAD, Kodim Putussibau Bagikan Ransum dan Imukal TNI Untuk Pemenuhan Gizi Prajurit

KalbarOnline, Putussibau - Staf Logistik Kodim 1206/Putussibau membagikan susu imukal dalam rangka pemenuhan gizi prajurit,…

9 hours ago

Propam Polda Kalbar Lakukan Pembinaan Etika Profesi Polri di Polres Kapuas Hulu

KalbarOnline, Putussibau - Bidang  Propam Polda Kalbar melakukan pembinaan kepada personel Polres Kapuas Hulu, terutama…

9 hours ago