Categories: Internasional

Brasil Setujui Penggunaan Darurat Dua Vaksin Covid-19 Sekaligus

KalbarOnline.com – Brasil menyetujui penggunaan darurat dua vaksin Covid-19 sekaligus. Regulator kesehatan Brasil mengizinkan penggunaan darurat vaksin Sinovac dan AstraZeneca di tengah gelombang kedua wabah Covid-19 yang kian mengkhawatirkan.

Brasil sendiri bersiap untuk kampanye vaksinasi masal selama gelombang kedua pandemi yang telah membuat sistem kesehatan di Brasil kewalahan. Regulator Anvisa pada Minggu (17/1) waktu Brasil telah menyetujui vaksin Sinovac dari Tiongkok dan AstraZeneca, Inggris. Kedua vaksin Covid-19 tersebut untuk penggunaan darurat di Brasil yang telah mencatat lebih dari 209.000 kematian.

Dewan Direksi Anvisa dengan suara bulat menyetujui kedua vaksin tersebut setelah hampir lima jam musyawarah. Beberapa menit setelah berdiskusi, Monica Calazans, perawat berusia 54 tahun di Sao Paulo, menjadi orang pertama yang disuntik di Brasil. Dia menerima vaksin produksi Sinovac yang dikenal sebagai CoronaVac.

Brasil telah mencatat lebih dari 8,45 juta kasus Covid-19 hingga saat ini menurut Johns Hopkins University. Brasil negara ketiga di dunia terparah terpapar Covid-19 setelah Amerika Serikat dan India. Di satu sisi, penundaan pengiriman vaksin dan hasil pengujian telah menghambat vaksinasi Covid-19 di Brasil sejauh ini.

Pemerintah Presiden Jair Bolsonaro berencana untuk memulai program imunisasi nasional pada minggu ini. Namun, Brasil masih menunggu pengiriman vaksin AstraZeneca.

Sementara itu, Gubernur Sao Paulo Joao Doria, yang berseberangan politik dengan Bolsonaro, dan bertugas mengawasi pusat biomedis Butantan yang bermitra dengan Sinovac di Brasil, mengatakan bahwa vaksinasi yang meluas dapat segera dimulai.

Menteri Kesehatan Brasik, Eduardo Pazuello mengatakan pada konferensi pers bahwa pemerintah akan mulai mendistribusikan vaksin ke negara bagian pada Senin (18/1) pagi. Brasil disebut bisa memvaksinasi satu juta orang per hari.

Pazuello menegaskan bahwa vaksinasi Covid-19 di Brasil secara masal harus segera dilakukan. Dia menambahkan bahwa awal pekan ini sistem rumah sakit di Manaus runtuh karena kewalahan akibat penularan Covid-19 yang tinggi.

Monica Yanakiew dari Al Jazeera melaporkan dari Manaus pada Minggu (17/1) bahwa orang-orang masih mencari oksigen untuk membantu pasien Covid-19. Beberapa pasien terpaksa tinggal di rumah karena rumah sakit penuh.

“Ini situasi yang sangat dramatis. Orang-orang mengantre untuk mendapatkan tabung oksigen, dan mereka masih antre di depan rumah sakit karena tidak bisa masuk untuk melihat orang yang mereka cintai,” kata Yanakiew seperti dilansir Al Jazeera.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Rokidi Duduki Jabatan Penting di Kepengurusan LPTQ Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Direktur Utama Bank Kalbar, Rokidi menduduki jabatan penting di kepengurusan Lembaga Pengembangan…

3 hours ago

Pj Gubernur Harisson Harapkan HMI Kuat Secara Intelektual dan Mandiri Secara Finansial

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson menghadiri kegiatan pelantikan pengurus Badan Koordinasi (Badko)…

17 hours ago

Kodim Putussibau Razia Pemain Layangan di Wilayah Putussibau Kota

KalbarOnline, Putussibau - Anggota Kodim 1206/Putussibau beserta Satpol PP Kabupaten Kapuas Hulu melaksanakan razia penertiban…

19 hours ago

Jadi Tuan Rumah, Polda Kalbar Ajak Masyarakat Dukung dan Sukseskan Kejuaraan Proliga Volley 2024

KalbarOnline, Pontianak - Polda Kalbar meminta kepada seluruh masyarakat Kalbar dapat mendukung dan turut memeriahkan…

19 hours ago

Pj Gubernur Harisson Buka Kejurnas Angkat Besi di GOR Pangsuma Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson membuka kejuaraan nasional (kejurnas) angkat…

19 hours ago

Harisson Lantik Pengurus LPTQ Provinsi Kalbar Periode 2024 – 2029

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Harisson melantik Pengurus LPTQ Provinsi Kalimantan Barat…

19 hours ago