Categories: Nasional

Bencana Berkelanjutan, Menko PMK Ingatkan Perhatikan Bangun Rumah

KalbarOnline.com – Bencana alam terus melanda bumi pertiwi dalam beberapa pekan terakhir, mulai dari gempa, banjir hingga longsor. Salah satu daerah yang dilanda tanah longsor adalah Dusun Bojong Kondang RT 003 RW 010, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat longsor pada Sabtu (9/1) lalu.

Mengenai hal itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta agar masyarakat lebih memperhatikan keamanan dalam membangun permukiman. Mengingat daerah yang terkena longsor itu berada di atas perbukitan yang rawan.

Apalagi, dia mendapatkan laporan dari Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan bahwa permukiman yang terkena longsor tidak memiliki izin mendirikan bangunan (IMB). Sebab, pemerintah kabupaten/kota memang tidak memberikan izin bangunan di area rawan bencana dengan kemiringan diatas 30 derajat.

Baca Juga: Menko PMK Ingatkan Untuk Tidak Terlena Dengan Kedatangan Vaksin

“Tadi saya sudah tanya ke Pak Wakil Bupati, di sini tidak ada satupun yang punya IMB. Artinya ini bangunan liar,” kata dia dalam keterangannya, Senin (18/1).

Karena itu, Muhadjir meminta kepada pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan identifikasi dan pemetaan wilayah-wilayah mana saja yang memiliki potensi bencana longsor agar tidak dibiarkan untuk didirikan bangunan. Rencananya, mereka yang bertempat tinggal di wilayah rawan akan direlokasi oleh pihak berwenang ke wilayah yang lebih aman.

“Lahan Ini akan dibebaskan dan akan dijadikan lahan hijau. Dan kemungkinan akan ditanami tamaman keras dan tanaman perdu yang dapat membendung terjadinya tanah longsor. Salah satunya vetiver (akar wangi) yang sudah diresmikan Bapak Presiden. Pak Kepala BNPB juga rencana akan segera menghijaukan tempat ini,” jelasnya.

Menko Muhadjir berpesan bahwa adanya bencana longsor menjadi pengingat bagi masyarakat dan pemerintah daerah untuk tidak merudapaksa alam dengan semena-mena.

“Kita harus ramah dengan alam, menghormati alam, tidak menggunakan alam dengan semena-mena. Karena kalau kita melakukan itu maka ongkosnya sangat mahal yang tidak kita inginkan seperti kasus terjadinya bencana di sini,” pesan Muhadjir.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

PN Ketapang Menangkan PT CMI pada Perkara Tumpang Tindih WIUP di Desa Karya Baru Kecamatan Marau

KalbarOnline, Ketapang - Pengadilan Negeri (PN) Ketapang akhirnya memenangkan pihak PT Cita Mineral Investindo (CMI)…

10 mins ago

Wakili Bupati Ketapang, Absalon Buka Workshop Teaching Factory Politap di Asana Nevada

KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Staf Ahli Bupati bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia,…

1 hour ago

Kenang Jasa Para Pahlawan, Farhan dan Forkopimda Ketapang Ziarahi Taman Makam Pahlawan Tanjungpura

KalbarOnline, Ketapang - Usai mengikuti upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional, Wakil Bupati Ketapang, Farhan bersama…

1 hour ago

Pj Bupati Romi Tinjau Persiapan Operasionalisasi SPBU OSO di Kayong Utara

KalbarOnline, Kayong Utara - Penjabat (Pj) Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya meninjau langsung persiapan operasionalisasi…

1 hour ago

Polres Kapuas Hulu Gelar Rekonstruksi Kasus Pembunuhan di Kecamatan Pengkadan

KalbarOnline, Putussibau - Rekonstruksi kasus pembunuhan yang menggemparkan publik Kecamatan Pengkadan, Kabupaten Kapuas Hulu berlangsung…

1 hour ago

Lewat PGD 2024, Harisson Ajak Masyarakat Lestarikan Budaya Dayak

KalbarOnline, Pontianak - Pekan Gawai Dayak (PGD) Kalimantan Barat ke-XXXVIII Tahun 2024 di Rumah Radakng…

1 hour ago