Categories: Nasional

Co-Pilot SJ 182, Alumnus SMAN 2 Surabaya, Telepon Ibu sebelum Terbang

KalbarOnline.com – Co-Pilot Fadly Satrianto sempat menghubungi keluarganya sebelum pesawat Sriwijaya Air SJ-182 terbang dari Jakarta ke Pontianak, Kalimantan Barat. Pesawat itu akhirnya mengalami kecelakaan di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu, 9 Januari 2020.

Sumarzen Marzuki, ayah kandung Fadly, di Surabaya, Minggu (10/1) mengatakan, putra bungsu dari tiga bersaudara itu selalu menelepon ibunya, Ninik Andriyani, setiap kali akan terbang. ’’Kemarin saat telepon, ibunya tanya, mau terbang bawa pesawat atau tidak. Dijawab tidak,’’ katanya, saat dikonfirmasi di rumahnya, Jalan Tanjung Pinang, Surabaya, seperti dikutip dari Antara.

Sumarzen menjelaskan, sebenarnya  putranya bekerja di maskapai penerbangan Nam Air, yang merupakan anak perusahaan Sriwijaya Air. ’’Dia rencananya membawa (menerbangkan) pesawat Nam Air sebagai Co-Pilot dari Pontianak. Saat berangkat dari Jakarta menuju Pontianak itu dia mengabari ibunya via telepon,’’ ungkapnya.

Sumarzen kemarin malam juga telah ditelepon oleh pihak Maskapai Nam Air atas musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182. ’’Pihak Nam Air menyampaikan permohonan maaf atas musibah ini. Di dalam pesawat Sriwijaya Air yang mengalami kecelakaan itu juga memuat kru Nam Air lengkap, mulai dari pilot hingga pramugari yang rencananya akan terbang bersama anak saya. Tujuannya kemana saya tidak tahu,’’ katanya menjelaskan.

Saat kecelakaan terjadi, Fadly berusia 28 tahun dan masih lajang. Sumarzen mengisahkan, Fadly menjalani sekolah penerbangan setelah mendapatkan gelar Sarjana Hukum dari Universitas Airlangga Surabaya.

Alumnus Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Surabaya itu langsung bekerja di Maskapai Penerbangan Nam Air setelah lulus dari serangkaian sekolah penerbangan, yang dijalaninya selama tiga tahun terakhir. ’’Menjadi pilot adalah cita-citanya sejak kecil,’’ ucap Sumarzen. Satu per satu kerabat tampak mendatangi rumah Sumarzen untuk menyampaikan belasungkawa atas musibah yang dialami putra-nya.

Mantan pejabat di perusahaan Badan Usaha Milik Negara PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III ini terlihat tegar sembari menerima tamu-tamu yang terus berdatangan. Sementara istri-nya Ninik Andriyani terlihat tak kuasa membendung kesedihan dengan terus menerus menangis. (*)

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Menteri AHY: Pemerintah Hadir bagi Warga Terdampak Bencana Likuefaksi Palu

KalbarOnline.com, Palu - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono…

2 mins ago

Sutarmidji Cagub Kalbar Pertama yang Daftar di Hanura

KalbarOnline, Pontianak - Subhan Noviar yang menjadi utusan dari Sutarmidji mendatangi kantor DPD Partai Hanura,…

11 hours ago

Pemkot Pontianak Gelar Nobar Semifinal Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di PCC

KalbarOnline, Pontianak - Tim Nasional (Timnas) Sepakbola Indonesia U-23 akan menghadapi Timnas Uzbekistan pada laga…

11 hours ago

Bosan dengan yang Itu-itu Saja? Dokter Rahmad Siap Bawa Perubahan Lewat Pilwako Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Akbar Rahmad Putra, seorang dokter muda berusia 27 tahun menyatakan diri siap…

16 hours ago

Ani Sofian Dorong Guru Tingkatkan Kompetensi dan Profesionalisme

KalbarOnline, Pontianak - Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, menutup secara resmi kegiatan Lokakarya 7…

17 hours ago

Angka Stunting Pontianak Kembali Turun

KalbarOnline, Pontianak – Angka stunting di Kota Pontianak berhasil turun pada awal tahun 2024 menjadi…

17 hours ago