Categories: Kabar

10 Eks Menhan AS Peringatkan Trump Soal Pelibatan Militer untuk Membatalkan Hasil Pemilu

KalbarOnline.com – Sepuluh mantan kepala Departemen Pertahanan AS memperingatkan Presiden Donald Trump atas upayanya untuk membatalkan hasil pemilihan presiden melalui penggunaan militer AS.

Sepuluh mantan pejabat itu, berasal dari Demokrat dan Republik, menandatangani artikel opini yang diterbitkan di The Washington Post yang secara implisit mempertanyakan kesediaan Trump untuk mengikuti tugas Konstitusionalnya untuk melepaskan kekuasaan secara damai pada 20 Januari.

Artikel opini ditandatangani oleh Dick Cheney, William Perry, Donald Rumsfeld, William Cohen, Robert Gates, Leon Panetta, Chuck Hagel, Ash Carter, James Mattis dan Mark Esper.

Mereka menyatakan, setelah pemilihan 3 November dan rekapitulasi ulang di beberapa negara bagian, di samping sejumlah gugatan hukum yang gagal, hasilnya jelas, namun mereka tidak menyebutkan Trump dalam artikel tersebut.

“Waktu untuk mempertanyakan hasil telah berlalu, waktu untuk penghitungan resmi suara elektoral perguruan tinggi, sebagaimana ditentukan dalam Konstitusi dan undang-undang, telah tiba,” tulis mereka seperti dilansir dari Presstv, Selasa (5/1/2021).

Kongres AS akan memberikan suara Rabu (6/1/2021) untuk mengesahkan kemenangan pemilihan Biden dalam pemilihan presiden 3 November di tengah kekhawatiran bahwa panglima tertinggi mungkin menggunakan militer untuk mengejar agendanya.

“Upaya untuk melibatkan angkatan bersenjata AS dalam menyelesaikan sengketa pemilu akan membawa kami ke wilayah yang berbahaya, melanggar hukum, dan tidak konstitusional,” tulis mereka.

“Pejabat sipil dan militer yang mengarahkan atau melaksanakan tindakan tersebut akan bertanggung jawab, termasuk kemungkinan menghadapi hukuman pidana, atas konsekuensi berat dari tindakan mereka di republik kita.”

Presiden Trump belum mengakui kekalahan dalam pemilihan 3 November, mengklaim sebagai pemenang sebenarnya dari pemilihan tersebut.

Mantan menteri pertahanan menulis bahwa transfer kekuasaan “sering terjadi pada saat ketidakpastian internasional tentang kebijakan dan postur keamanan nasional AS,” menambahkan, “Itu bisa menjadi momen ketika bangsa rentan terhadap tindakan musuh yang berusaha mengambil keuntungan dari situasi tersebut.

Biden telah berbicara tentang upaya pejabat Pentagon yang ditunjuk Trump untuk menghalangi transisi kekuasaan yang mulus, bukan pada hari pelantikan. [ind]

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

PN Ketapang Menangkan PT CMI pada Perkara Tumpang Tindih WIUP di Desa Karya Baru Kecamatan Marau

KalbarOnline, Ketapang - Pengadilan Negeri (PN) Ketapang akhirnya memenangkan pihak PT Cita Mineral Investindo (CMI)…

3 hours ago

Wakili Bupati Ketapang, Absalon Buka Workshop Teaching Factory Politap di Asana Nevada

KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Staf Ahli Bupati bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia,…

4 hours ago

Kenang Jasa Para Pahlawan, Farhan dan Forkopimda Ketapang Ziarahi Taman Makam Pahlawan Tanjungpura

KalbarOnline, Ketapang - Usai mengikuti upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional, Wakil Bupati Ketapang, Farhan bersama…

4 hours ago

Pj Bupati Romi Tinjau Persiapan Operasionalisasi SPBU OSO di Kayong Utara

KalbarOnline, Kayong Utara - Penjabat (Pj) Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya meninjau langsung persiapan operasionalisasi…

4 hours ago

Polres Kapuas Hulu Gelar Rekonstruksi Kasus Pembunuhan di Kecamatan Pengkadan

KalbarOnline, Putussibau - Rekonstruksi kasus pembunuhan yang menggemparkan publik Kecamatan Pengkadan, Kabupaten Kapuas Hulu berlangsung…

4 hours ago

Lewat PGD 2024, Harisson Ajak Masyarakat Lestarikan Budaya Dayak

KalbarOnline, Pontianak - Pekan Gawai Dayak (PGD) Kalimantan Barat ke-XXXVIII Tahun 2024 di Rumah Radakng…

4 hours ago