Categories: Nasional

Indonesia Butuh Waktu 15 Bulan untuk Vaksinasi Covid-19

KalbarOnline.com – Saat ini Indonesia sudah memiliki 3 juta dosis vaksin dari Sinovac, Tiongkok, yang sudah tiba akhir tahun 2020 lalu. Kini tahapan selanjutnya hanya tinggal menunggu izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Kementerian Kesehatan memastikan Indonesia membutuhkan waktu 15 bulan untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

“3 juta dosis vaksin yang tiba saat ini masih menunggu izin dari BPOM. Jika izin sudah keluar laksanakan vaksinasi bertahap,” kata Juru Bicara Vaksin Covid-19 dari Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tramidzi dalam konferensi pers virtual, Minggu (3/1).

“Nah untuk vaksinasi, total kita butuhkan waktu 15 bulan dihitung mulai Januari hingga Maret 2022,” kata Nadia.

Baca Juga: Ini Daftar Penerima Vaksin Covid-19

Waktu 15 bulan itu dilakukan untuk menuntaskan program vaksinasi Covid-19 di 34 provinsi dengan total target populasi mencapai 181,5 juta orang. Artinya jumlah itu mengejar Herd Immunity atau kekebalan kawanan sebesar 70 persen.

Lalu pelaksanaan vaksinasi 15 bulan berlangsung 2 periode. Yakni Januari-April 2021 untuk tenaga kesehatan dan pekerja pelayanan publik. Lalu periode kedua, selama 11 bulan dari April 2021- Maret 2022 akan menjangkau seluruh masyarakat sisa dari periode pertama.

“Sebelum dan saat proses vaksinasi harus tetap jalankan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun dengan disiplin. Sebab perjalanan kita masih cukup panjang. Lalu tekankan 3T (testing, tracing, treatment),” katanya.

Klarifikasi Pernyataan Vaksinasi 3,5 Tahun

Sebelumnya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sempat menyebutkan total waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan vaksinasi adalah 3,5 tahun. Namun hal itu diklarifikasi oleh Kemenkes kembali.

“Sekaligus klarifikasi pemberitaan sebelumnya dimana dibutuhkan waktu 3,5 tahun katanya untuk rampungkan vaksinasi. Adapun yang dimaksud 3,5 tahun itu proyeksi untuk penyelesaian vaksinasi untuk seluruh dunia,” jelas Nadia.

“Sementara kita (Indonesia) hanya 15 bulan. Kami ingin sampaikan bahwa rencana vaksinasi mudah-mudahan dapat dilaksanakan dalam waktu dekat momentum penting bawa harapan baru. Harus senantiasa tetapkan protokol yang ketat untuk lindungi tenakes dan pelayan publik resiko terpapar lebih tinggi,” tutupnya.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Tunaikan Salat Id di Mujahidin, Pj Gubernur Harisson Ajak Masyarakat Kalbar Teladani Nabi Ibrahim

KalbarOnline.com - Ribuan masyarakat muslim di Provinsi Kalimantan Barat memadati halaman Masjid Raya Mujahidin Pontianak…

43 mins ago

Pj Gubernur Harisson Buka Rapat Pimpinan BKOW Provinsi Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson membuka Rapat Pimpinan Badan Kerjasama Organisasi…

2 hours ago

Pj Gubernur Harisson Hadiri Rakornas Pengendalian Inflasi 2024 bersama Presiden Joko Widodo

KalbarOnline, Jakarta – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian…

2 hours ago

Wujudkan Iklim Demokrasi Lebih Baik, Pemprov Kalsel Apresiasi PLN Gelar UKW PWI Se-Kalimantan

KalbarOnline, Kalsel - PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan…

2 hours ago

Komunitas Energi Muda Dukung Sugioto Maju Wakil Wali Kota Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Komunitas Energi Muda Pontianak menyatakan dukungannya kepada Sugioto untuk maju mencalonkan diri…

12 hours ago

Pj Gubernur Kalbar Resmikan GOR Terpadu Ayani Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Pembangunan Gelanggang Olahraga (GOR) Terpadu Ayani Pontianak yang berlokasi di kawasan Gelora…

16 hours ago