Categories: Nasional

IGD dan Isolasi Covid-19 Penuh, Dokter: Jangan Pesta Tahun Baru

KalbarOnline.com – Para dokter dan tenaga kesehatan sudah kewalahan menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Setiap hari kasus sudah di atas 6 ribu kasus baru. Alhasil ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan ruang isolasi pasien Covid-19 penuh.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang juga Dekan Fakultas Universitas Indonesia (FKUI) Prof Ari Fahrial Syam mulai menyerukan peringatan bagu masyarakat dan imbauan kemanusiaan bagi para kepala daerah agar pesta malam tahun baru ditiadakan. Sebab IGD penuh, ruang isolasi penuh, ICU penuh, dan obat-obatan pun terbatas.

“Bagaimana kalau bapak ibu (kepala daerah) semua kompak meniadakan acara malam tahun baru serta memberlakukan jam malam pada malam tahun baru kali ini (sebagai) upaya nyata menekan penularan,” tegasnya dalam kicauannya.

“Rs Islam Cempaka Putih dan RS Pondok Kopi (penuh). Kebetulan ada kenalan yang butuh rawat ICU,” tegas Prof Ari kepada KalbarOnline.com, Minggu (27/12).

Kondisi senada diungkapkan oleh Dokter Spesialis Paru dr. Jaka Pradipta Sp.P dalam akun media sosialnya. Menurut dr. Jaka, kondisi sebenarnya di tiap fasilitas kesehatan saat ini sudah karam alias tak sanggup lagi menampung pasien Covid-19.

“Akun resmi Pemerintah menyediakan media untuk kita bisa memantau ketersediaan bed ICU COVID. Namun, realitanya tetap susah dan ketika dihubungi ternyata sudah full. Kemungkinan karena input atau update data di RS yang tidak baik. Imbasnya terkesan masih baik-baik saja, padahal faskes sudah mau karam,” kicaunya.

Kondisi penuhnya fasilitas kesehatan sebelumnya juga diakui oleh Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. Prof Wiku menegaskan berulang kali mengimbau masyarakat untuk tetap di rumah saat liburan.

“Kami melihat tetap banyak individu yang memutuskan untuk bepergian. Dengan demikian khusus mereka yang memutuskan melakukan perjalanan, saya ingatkan bahwa kita masih berada dalam suasana pandemi. Covid-19 masih ada di tengah masyarakat dan penularannya pun masih tinggi,” tegas Prof Wiku.

Dirinya mengingatkan kondisi keterisian rumah sakit Covid-19 di beberapa daerah pada saat ini bahkan sudah mencapai 80 persen. Hal ini perlu jadi perhatian pemda dan masyarakat.

“Bagi pemda segera lakukan koordinasi dengan satgas pusat dan kemenkes apabila kapasitas RS terus alami peningkatan sehingga dapat diambil langkah strategis seperti pendirian RS darurat. Bagi masyarakat, ingat Covid-19 dapat menyerang siapapun. Langkah pencegahan yang saat ini bisa kita lakukan adalah protokol kesehatan,” tegasnya.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Harisson Pastikan Kesejahteraan Para Guru di Kalbar Terpenuhi

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson menyampaikan bahwa pihaknya terus berupaya memperhatikan…

5 hours ago

Sinergitas Bersama BNN dan Pemprov Kalbar, Putus Mata Rantai Narkoba

KalbarOnline, Pontianak - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia (RI), Marthinus Hukom melaksanakan audiensi…

5 hours ago

Pj Gubernur Harisson Minta Bupati Ketapang dan KKU Lebih Serius Kendalikan Inflasi

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson meminta kepada Bupati Ketapang dan Pj…

5 hours ago

Sebelum Jadi Kreasi Busana, Wastra Kalbar Dulunya Kerap Hanya Dijadikan Sebagai Taplak Meja

KalbarOnline, Pontianak - Owner Galeri Sintang yang juga penggiat ekonomi kreatif (ekraf) di Kabupaten Sintang,…

7 hours ago

Kolaborasi PLN dan PWI Kalbar, Gelar Pra UKW Tingkatkan Kompetensi Wartawan

KalbarOnline, Pontianak- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Barat berkolaborasi dengan PT PLN Unit Induk Penyaluran…

11 hours ago

Komitmen Hadirkan Pendidikan Berkualitas Lewat Implementasi Kurikulum Merdeka PAUD

KalbarOnline, Ketapang - Sekretaris Daerah (Sekda) Ketapang, Alexander Wilyo menghadiri Workshop Manajemen Implementasi Kurikulum Merdeka…

12 hours ago