Categories: Nasional

Erna Witoelar: Komunikasi Penting Untuk Isu Lingkungan-Kemanusiaan

KalbarOnline.com – Tokoh nasional bidang kemanusiaan dan lingkungan hidup Erna Witoelar mengatakan, peran komunikasi sangat penting dalam penanganan isu lingkungan dan kemanusiaan.

“Komunikasi melalui berbagai saluran dan format yang merangkul berbagai pemangku kepentingan menjadi penting, termasuk merangkul dan melakukan advokasi lintas generasi,” kata Erna Witoelar seperti dikutip Antara, Minggu (27/12).

Erna menyampaikan hal tersebut pada webinar dalam rangkaian puncak penghargaan Aliansi Jurnalis Video (AJV) 2020 bidang Kemanusiaan dan Lingkungan hidup. Ia mengapresiasi rangkaian acara penghargaan tersebut dengan menggarisbawahi peran penting komunikasi dalam mempengaruhi kebijakan.

“Saya bangga dengan penerus perjuangan yang mengikuti zaman dengan pemahaman yang meluas, masalah yang beragam, dan solusi yang juga makin beragam,” ungkap Erna.

Dalam webinar yang bertema Dampak Ekonomi Akibat Krisis Lingkungan Hidup dan Kemanusiaan, Direktur Program Yayasan KEHATI Ronny Megawanto mengatakan bahwa penyampaian informasi seperti ini menjadi penting untuk mengimbangi jurnalisme konflik yang berkembang di masyarakat.

Di sisi kain, Koordinator Kampanye WALHI Edo Rakhman mengatakan bahwa pemberitaan lingkungan hidup di Indonesia meliputi trend kebencanaan dan refleksi kebencanaan yang berlangsung secara berkala seperti banjir, tanah longsor dan kebakaran hutan.

“Perlu terus digaungkan bermula dari kesadaran individu yang bertemu dengan kesadaran individu lainnya yang kemudian menjadi kesadaran kolektif,” tegas Edo.

Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan pengumuman penerima Penghargaan AJV 2020 Bidang Kemanusiaan yang diraih enam peserta yang terjaring dari 109 karya yang dikirim. Ke enam peserta tersebut yaitu Yohanes Manase dengan karya berjudul Tanah Subur Manggarai Timur Terancam Pertambangan, Aditya Erlangga dengan karya berjudul Menjaga Gajah Tangkahan, Amirudin Erlangga dengan karya berjudul Racun Ikan di Parit Sawit.

Kemudian Yose Hendra, karya berjudul Menyeru Alam, Sungai, Pohon, dan Manusia, Nahrul Hayat, karya berjudul Tanjoh dan Fandi Yogari, karya berjudul Mereklamasi Lahan Bekas Tambang Emas Menjadi Lahan Pertanian Produktif

Flory Shanti Dewi yang mewakili tim juri mengatakan, penilaian menekankan aspek kesesuaian tema, orisinalitas, teknik dan artistik, serta terpenuhinya unsur-unsur peliputan jurnalistik.

Karya-karya tersebut telah ditayangkan di media arus utama atau media sosial peserta pada kurun waktu 1 Desember 2019 hingga 30 November 2020. Ajang Penghargaan kali ini merupakan yang pertama dan akan dilanjutkan dalam masa-masa mendatang.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Angin Puting Beliung Rusak Tujuh Rumah Warga Kubu

KalbarOnline, Kubu Raya - Tujuh rumah warga di pesisir Muara Kubu, Dusun Mekar Jaya, Desa…

3 hours ago

Harisson Larang Perpisahan Sekolah di Tempat Mewah

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson melarang sekolah-sekolah untuk semua jenjang…

10 hours ago

Jalan Rusak Parah, Ibu Asal Kendawangan Melahirkan di Tengah Jalan

KalbarOnline, Ketapang - Beratnya kondisi medan yang diakibatkan jalan rusak, membuat Raniah, seorang ibu asal…

11 hours ago

Seorang Pemancing Ikan Ditemukan Tewas di Pantai Pasir Mayang

KalbarOnline, Kayong Utara - Seorang pria ditemukan tak bernyawa di Pantai Pasir Mayang, Dusun Pampang…

1 day ago

Karya Bakti TNI dan Warga, Perbaiki Jembatan Penghubung Antara Desa Miau Merah dan Desa Bukit Penai

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Personel Koramil 11/Silat Hilir jajaran Kodim 1206/Putussibau bersama warga melaksanakan karya…

1 day ago

Berperan Turunkan Angka Stunting Kalbar, Pj Gubernur Harisson Apresiasi PKK Kapuas Hulu

KalbarOnline, Pontianak - Pj Gubernur Kalimantan Barat, Harisson  menyampaikan apresiasi kepada TP PKK Kabupaten Kapuas…

1 day ago