Categories: Internasional

Setelah Pfizer, AS Segera Setujui Vaksin Covid-19 Kedua yang Manjur

KalbarOnline.com – Amerika Serikat sudah menyetujui vaksin Covid-19 dari Pfizer-BioNTech dengan angka kemanjuran di atas 90 persen. Terbaru, panel ahli AS pada Kamis (17/12) merekomendasikan persetujuan darurat vaksin Covid-19 Moderna. Dengan begitu masyarakat AS akan segera disuntik 2 jenis vaksin yang manjur yakni Pfizer dan Moderna.

Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) sekarang diharapkan segera memberikan otorisasi penggunaan darurat (EUA). Panel memilih 20 suara mendukung, tidak ada yang menentang, dengan satu abstain.

Ahli epidemiologi Arnold Monto, yang memimpin diskusi yang disiarkan langsung, mengatakan tidak ada yang harus dikritisi, seperti vaksin Pfizer-BioNTech, pada pekan lalu. “Akademisi punya cara untuk terlibat secara detail, dan apa yang telah kami lakukan selama delapan atau sembilan jam terakhir adalah membahas detailnya,” katanya.

Baca juga: Ahli Singapura Sebut Reaksi Parah Jika Pasien Alergi Divaksin Covid-19

Dilansir dari Science Alert, pertemuan itu dilakukan ketika jumlah kematian akibat virus Korona dengan cepat mendekati 310 ribu jiwa di AS. Dan pekan ini AS mulai memvaksinasi petugas kesehatan dan penduduk perawatan jangka panjang dengan vaksin Pfizer.

Kedua pelopor vaksin ini didasarkan pada teknologi mutakhir mRNA (messenger ribonucleic acid), yang belum pernah disetujui sebelum pandemi, dan keduanya merupakan rejimen dua dosis. Meski tingkat perlindungan terhadap Covid-19 untuk keduanya adalah sekitar 95 persen jauh lebih besar dari yang diperkirakan para ahli, sekarang ada beberapa orang di seluruh dunia yang mengalami reaksi alergi yang signifikan setelah menerima vaksin Pfizer.

Baca juga: Pilih yang Manjur, Singapura Setujui Dua Vaksin Covid-19 dari AS

AS telah mencatat lebih dari 17 juta kasus Covid-19. Dengan suara dukungan ahli, mungkin AS akan menjadi negara pertama yang menyetujui vaksin Moderna.

Perusahaan bioteknologi kecil yang berbasis di Massachusetts bekerja sama dengan para ilmuwan dari Institut Kesehatan Nasional AS untuk produk vaksin dan telah menerima lebih dari USD 2,5 miliar dari pemerintah AS atas usahanya.

Wakil presiden pengembangan penyakit menular Moderna Jacqueline Miller, mengatakan bahwa ada saran kuat bahwa vaksin juga melindungi kebanyakan orang dari infeksi, yang penting dari sudut pandang kesehatan masyarakat karena akan mencegah penularan selanjutnya. Sebuah tinjauan FDA atas semua data yang tersedia menemukan bahwa tidak ada masalah keamanan atau efek samping serius teridentifikasi.

Pejabat FDA Doran Fink mengatakan bahwa jika EUA diberikan, badan tersebut akan mengeluarkan label peringatan yang ditingkatkan mengenai reaksi alergi potensial. Sehingga menjadi peringatan bagi pasien yang punya riwayat alergi.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

KSDA Kalbar dan BTN Gunung Palung Tangani Kemunculan Orang Utan di Kayong Utara

KalbarOnline, Kayong Utara - Bermula dari beredarnya informasi di salah satu media sosial terkait adanya…

10 hours ago

Kadis Kesehatan Ajak Nakes Peran Aktif Turunkan AKI/AKB dan Stunting

KalbarOnline, Pontianak - Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Kalimantan Barat, Erna Yulianti mengajak para tenaga…

10 hours ago

Pekan Gawai Dayak ke 38 Siap Digelar

KalbarOnline, Pontianak - Jelang Pelaksanaan Pekan Gawai Dayak (PKD) ke XXXVIII (38) Tahun 2024, Penjabat…

11 hours ago

Lepas Peserta Lomba HKG PKK ke-52 Tingkat Nasional, Kalbar Optimis Pasti Juara

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson didampingi Pj Ketua Tim Penggerak PKK…

11 hours ago

Pimpin Apel Senin Pagi, Pj Sekda Zulkarnain Tekankan Soal Kedisiplinan ASN

KalbarOnline, Pontianak – Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak Zulkarnain menekankan kedisiplinan Aparatur Sipil Negara…

11 hours ago

Inflasi Kota Pontianak Capai 2,77 Persen

KalbarOnline, Pontianak – Angka inflasi Kota Pontianak kini mencapai 2,77 persen. Pj Wali Kota Pontianak,…

11 hours ago