Categories: Kabar

Plin Plan Soal Tunjangan DPRD DKI, PSI Ditinggal Saat Sampaikan Pandangan Umum

KalbarOnline.com – Rapat paripurna di DPRD DKI Jakarta diwarnai aksi walk out (keluar) seluruh anggota fraksi selain PSI karena tidak mau mendengar pandangan Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) lantaran dianggap tidak konsisten alias plin-plan dalam mengambil keputusan.

Walhasil, pandangan umum Fraksi PSI DPRD DKI dibacakan di depan kursi yang kosong dalam rapat pembahasan rancangan perubahan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 dihadiri juga secara virtual Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.

“Kalau memang tidak (ada mandat), saya tidak akan bersedia mendengarkan. Saya izin keluar,” kata anggota fraksi Golkar fraksi Golkar, Jamaluddin.

Sebelum keluar ruangan, Jamaludin sempat mengkritik sikap PSI terkait penolakan Rencana Kerja Tahunan (RKT) tahun 2020. Dimana fraksi ini mengatakan setuju dengan RKT tersebut namun belakangan malah ngotot menolak di media.

“Saya tidak mau mereka tanpa mandat, partainya melakukan sesuatu di sini, karena nanti bisa saja yang mereka lakukan mereka katakan kembali diulas di partainya dan dimentahkan, dianggap tidak ada,” tegas Jamaluddin sembari meninggalkan ruangan rapat.

Keputusan Jamaluddin ternyata diikuti oleh peserta rapat yang lain kecuali dari PSI. Sekitar 50 peserta rapat satu persatu meninggalkan ruang. Walau tidak ada peserta rapat yang mau mendengarkan pandangan mereka, namun PSI tetap membacakan Pandangannya.

Melanjutkan, giliran anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Nasdem Jupiter mulai menyatakan pandangan umum fraksinya. Saat itu, para anggota DPRD yang walk out kembali masuk dan menduduki kursi mereka.

Setelah rapat selesai, Anggota Fraksi Golkar DPRD, Jamaluddin menjelaskan alasan dirinya memutuskan untuk walk out dari ruang rapat paripurna. Jamal merasa tidak suka secara pribadi terhadap sikap PSI saat ini.

Sebab, beberapa waktu lalu, DPW PSI DKI menyatakan menolak adanya kenaikan tunjangan dan gaji dalam rencana kerja tahunan (RKT) DPRD tahun anggaran 2021. Padahal, selama pembahasan, PSI hadir dan tidak menyatakan adanya penolakan. Ketidakkonsistenan itulah yang membuat PSI tidak disukai.

“Karena sudah tidak konsisten. Saya tidak mau mereka tanpa mandat partainya melakukan sesuatu di sini. karena, nanti bisa saja yang mereka katakan, diulas oleh partainya dan dimentahkan, dianggap tidak ada,” kata Jamaluddin.

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Disperpusip Pontianak Rayakan Hari Buku Nasional dengan Lomba Bercerita Tingkat Sekolah Dasar

KalbarOnline, Pontianak – Sebanyak 40 peserta dari Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah se-Kota Pontianak meramaikan lomba bercerita…

3 hours ago

Viral! Video Perempuan Dipukuli Bertubi-tubi oleh Rekan Kerja, Kejadian Diduga di Sentap Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Sebuah video viral di media sosial Instagram,  yang menunjukkan seorang perempuan muda…

3 hours ago

PLN Gelar Apel Siaga Kelistrikan, Pastikan Keandalan Pelayanan KTT WWF 2024 di Bali

KalbarOnline.com – PT PLN (Persero) siap menghadirkan listrik yang andal untuk mendukung penyelenggaraan Konferensi Tingkat…

5 hours ago

Sutarmidji dan Ria Norsan Sepakat Kembali Berpasangan di Pilgub Kalbar 2024

KalbarOnline.com - Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat periode 2018-2023, Sutarmidji dan Ria Norsan sepakat…

11 hours ago

Sutarmidji dan Ria Norsan Ngopi Pagi di Aming Kenakan Kaos “Bersama Lanjutkan”

KalbarOnline.com - Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat periode 2018-2023, Sutarmidji dan Ria Norsan tertangkap…

13 hours ago

Dekranasda Kubu Raya Turut Andil Meriahkan HUT Dekranas 2024 di Kota Solo

KalbarOnline, Pontianak - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat turut…

17 hours ago