Categories: Nasional

Komnas HAM Temui Titik Terang Matinya Enam Laskar FPI Pengawal Rizieq

KalbarOnline.com – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terus melakukan pendalaman olah TKP kasus penembakan enam orang laskar pengawal Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

Komisioner Komnas HAM, Khoirul Anam menyampaikan, dari hasil pendalaman, tempat kejadian perkara selama dua hari, pihaknya semakin mendapatkan titik terang. ’’Puzzle terangnya peristiwa semakin detail kami dapatkan, dan berharap semakin banyak yang diperoleh, semakin cepat terang,’’ kata Anam dalam keterangannya, Minggu (13/12).

Penelusuran Komnas HAM dilakukan untuk memberikan informasi secara rinci dan meluruskan informasi yang simpang-siur mengenai tewasnya enam simpatisan FPI itu. Itu karena terdapat dua versi kronologi yang bertolakbelakang antara Polri dan FPI dari peristiwa tersebut. ’’Harapan kami bagi masyarakat yang mengetahui peristiwa tersebut dapat memberi keterangan ke Komnas HAM,’’ ucap Anam.

Anam menyatakan, pihaknya kembali diundang oleh tim gabungan Bareskrim Polri dan Polda Metro Jaya (PMJ) untuk melihat rekonstruksi kejadian perkara yang dilakukan pada Minggu (13/12) malam ini di Tol Jakarta-Cikampek.

Namun, Komnas HAM tidak bisa memenuhi undangan tersebut. ’’Kami tidak bisa mengikuti untuk malam ini. Saya dan tim sedang mengkonsolidasi temuan sementara penyelidikan dari berbagai sumber,’’ ujar Anam. ’’Termasuk hasil olah TKP pendalaman pertama yang kami lakukan selama dua hari lalu,’’ sambungnya.

Selain itu, sambung Anam, pihaknya juga akan meminta keterangan dari Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran. Keduanya dijadwalkan pemeriksaan sebagai saksi pada Senin (14/12) besok.

Seperti diketahui, belumnya, terjadi bentrokan antara polisi dan laskar pengawal pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab (HRS) di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 pada Senin pukul 00.30 WIB. Dalam insiden itu, polisi menembak mati enam orang laskar FPI.

Kronologi peristiwa itu simpang-siur. Menurut keterangan polisi, anggota Polri terpaksa menembak laskar FPI karena mendapat perlawanan dengan senjata api dan senjata tajam. Sedangkan, menurut pihak FPI, keterangan polisi itu tidak benar. Tetapi para simpatisan FPI yang diserang polisi. Mereka juga membantah memiliki senjata api dan senjata tajam. (*)

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Polres Kapuas Hulu Gelar Pelatihan Profesionalisme Fungsi Intelkam Bagi Personel

KalbarOnline, Putussibau - Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Hendrawan membuka pelatihan profesionalisme personel Intelkam Polres Kapuas…

4 hours ago

Suami di Kubu Raya Pergoki Istrinya Diduga Selingkuh dengan Seorang Tokoh Agama

KalbarOnline.com – Beredar di media sosial sebuah video seorang suami di Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten…

8 hours ago

HUT ke-41 BPKP, Romi Wijaya: Semakin Akseleratif dan Independen

KalbarOnline.com – Penjabat (Pj) Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya menghadiri upacara peringatan Hari ulang tahun…

9 hours ago

Seorang Pemuda di Kubu Raya Nekat Curi Troli Basarnas untuk Modal Judi Slot

KalbarOnline – Seorang pemuda di Kubu Raya berinisial ED (29) diamankan polisi terkait kasus pencurian.…

9 hours ago

Bappeda Pontianak Ajak Stakeholders Identifikasi Potensi Risiko Pembangunan SPALD-T

KalbarOnline.com – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pontianak menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk…

9 hours ago

Ani Sofian Instruksikan Dishub Pontianak Tertibkan Truk Kontainer Tanpa Twist Lock

KalbarOnline.com – Insiden jatuhnya boks kontainer di jalan raya sudah beberapa kali terjadi di Pontianak.…

9 hours ago