Categories: Internasional

4 Peserta Vaksin Pfizer Rasakan Lumpuh Wajah, Diduga Terinfeksi Herpes

KalbarOnline.com – Vaksin Pfizer-BioNTech sudah disuntikkan pada masyarakat Inggris pekan ini. Sasarannya adalah untuk lansia dan tenaga kesehatan yang berada di garis depan. Sayangnya, laporan terbaru mengungkapkan, para subjek uji coba di Amerika Serikat mengalami masalah kondisi kesehatan. Yaitu berupa Bell’s palsy atau kelumpuhan pada wajah.

Dokumen terbaru telah mengungkapkan, empat peserta dalam uji coba vaksin Covid-19 Pfizer mengalami Bell’s palsy. Efek itu adalah suatu kondisi yang menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan sementara pada otot-otot di wajah.

Para pasien itu menjadi bagian dalam uji coba vaksin AS itu melibatkan 38 ribu peserta. Lalu apakah gejala Bell’s palsy ada hubungannya dengan efek samping vaksin?

Baca Juga: AS Akhirnya Setujui Penggunaan Vaksin Covid-19 yang Manjur dari Pfizer

Sebuah dokumen oleh Food Drugs Administration (FDA) mengatakan, di antara efek samping tak diinginkan yang tidak serius, terdapat ketidakseimbangan numerik dari 4 kasus Bell’s palsy dalam kelompok vaksin dibandingkan dengan tidak ada kasus pada kelompok plasebo. Namun 4 subjek itu dianggap tidak mewakili kesimpulan dalam semua populasi.

“Meskipun begitu, 4 kasus dalam kelompok vaksin tidak mewakili frekuensi dalam populasi umum,” tegas FDA seperti dilansir dari Mirror, Minggu (13/12).

Penyebab Bell’s palsy masih belum diketahui secara pasti. Analisis Pusat Kesehatan Nasional (NHS) Inggris menyatakan hal itu mungkin terkait dengan virus herpes.

“Karena kemungkinan disebabkan oleh infeksi, maka komdisi Bell’s palsy biasanya tidak dapat dicegah. Ini mungkin terkait dengan infeksi virus herpes,” jelas NHS dalam situsnya.

Di antara 4 peserta uji coba yang mengalami Bell’s palsy, salah satunya mengalami gejala tiga hari setelah mereka menerima suntikan. Akan tetapi untungnya, kelumpuhan wajah hanya berlangsung selama tiga hari.

Partisipan kedua mengalami gejala yang sama setelah sembilan hari setelah suntikan. Sedangkan dua lainnya mengalami kelumpuhan wajah pada 37 dan 48 hari setelah vaksinasi.

Bell’s palsy sama dengan stroke?

Bell’s palsy ditandai dengan penurunan satu sisi wajah, dan sering disalahartikan sebagai stroke. NHS menjelaskan tidak seperti Bell’s palsy, gejala stroke biasanya datang tiba-tiba.

Berbeda dengan Inggris yang cepat menyetujui Izin Penggunaan Darurat (EUA), namun vaksin Pfizer di AS masih harus disetujui secara resmi oleh kepala vaksin FDA. Sekretaris Kesehatan AS Alex Azar, menastikan pengumuman kepastian itu akan disampaikan pekan depan.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Lutfi Al Mutahar Optimis Jadi Calon yang Diusung PAN di Pilwako Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Lutfi Al Mutahar meyakini kalau dirinyalah yang akan diusung oleh Partai Amanat…

12 hours ago

Pemkab Kapuas Hulu Raih WTP ke 7 dari BPK RI Perwakilan Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu kembali mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari…

12 hours ago

Sinergi Semua Elemen, KPU Kayong Utara Sosialisasi Tahapan Pilkada 2024

KalbarOnline, Kayong Utara - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar sosialisasi tahapan pemilihan kepala daerah (pilkada)…

12 hours ago

Kembalikan Berkas Pencalonan, Sutarmidji Harap Nasdem Bisa Seperti di Periode Lalu

KalbarOnline, Pontianak - Mantan Gubernur Kalbar, Sutarmidji melakukan pengembalian berkas sebagai calon Gubernur Kalbar ke…

13 hours ago

Di PEVS 2024, Dirut PLN Paparkan ke Presiden Jokowi Soal Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik Tanah Air

KalbarOnline, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi booth PT PLN (Persero) dalam…

13 hours ago

Ditanya Peluang Kembali Berpasangan dengan Sutarmidji, Norsan Bantah Abu-abu

KalbarOnline, Pontianak - Mantan Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan kembali ditanya soal peluangnya kembali berpasangan…

13 hours ago