Categories: Nasional

PKB: Terorisme Biasa Muncul dari Pemahaman Agama yang Sempit dan Jumud

KalbarOnline.com – Kasus pembunuhan sekeluarga yang diduga dilakukan kelompok Ali Kalora di Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), menjadi bukti bahwa bibit terorisme atas nama agama masih ada. Fakta ini harus disikapi secara serius oleh setiap pemangku kepentingan, sehingga bibit terorisme tidak berkembang.

“Kami mengutuk aksi kejam Ali Kalora Cs di Sigi. Kami meminta semua kalangan tidak lengah karena kelompok radikalis dan teroris masih ada di sekitar kita. Kami juga mendesak agar pemerintah terus berkampanye pentingnya moderasi cara beragama dari tingkatan paling kecil yakni keluarga,” ujar Ketua Fraksi PKB DPR Cucun Ahmad Sjamsurijal, Selasa (1/12).

Cucun menjelaskan, tindakan Ali Kalora Cs dengan membunuh empat orang yang masih satu keluarga jelas tidak dibenarkan. Apalagi jika disebut alasan pembunuhan tersebut atas nama perbedaan agama.

Menurutnya tindakan Ali Kalora jelas merupakan aksi terorisme yang bertujuan memunculkan ketakutan di kalangan masyarakat. “Jelas tindakan Ali Kalora Cs bertentangan dengan ajaran agama Islam, maka perilaku itu jelas tidak pernah dibenarkan di hadapan hukum positif maupun hukum Islam itu sendiri,” katanya.

Anggota Komisi III DPR ini memberikan apresiasi terhadap langkah TNI dan Polri yang bergerak cepat menyikapi kasus ini. Berdasarkan informasi yang diterima, saat ini Polri terus menambah jumlah posko pengamanan di sekitar wilayah pembantaian empat warga di Sigi.

Selain itu, Panglima TNI juga telah membentuk pasukan khusus untuk membantu Polri untuk menangkap gerombolan Ali Kalora. “Memang harus diakui medan di sana berat. Gerombolan ini memanfaatkan lebatnya hutan dan sulitnya medan pegunungan untuk bersembunyi. Mereka juga disiplin untuk tidak menggunakan alat komunikasi sehingga menyulitkan pelacakan. Tapi, kami yakin TNI/Polri punya kemampuan memadai untuk mengejar dan membasmi kelompok ini,” tegasnya.

Cucun berharap, peristiwa ini menjadi pengingat bahwa bibit terorisme masih ada di Indonesia. Pemerintah harus terus maju dalam upaya penanggulangan bibit terorisme tersebut.

Menurutnya pemerintah harus bisa bergandeng tangan dengan pemuka agama, ormas, hingga lembaga-lembaga pendidikan berbasis agama untuk mengkampanyekan bahaya radikalisme. “Radikalisme dan terorisme selalu berawal dari cara pandang intoleran yang biasanya muncul dari cara beragama yang sempit dan jumud. Oleh karena itu perlu terus dilakukan kampanye perlunya moderasi cara beragama di tengah kehidupan masyarakat Indonesia yang memang secara sunnatullah beragam,” katanya.

Cucun menilai keluarga mempunyai peran penting dalam menanamkan cara-cara beragama yang moderat. Menurutnya pemerintah harus mengandeng keluarga sebagai unit terkecil masyarakat untuk bersama-sama mengkampanyekan cara beragama yang moderat bagi anak-anak dan remaja di Indonesia.

“Para radikalis selalu menyasar anak-anak muda untuk diracuni pemikirannya dengan bibit-bibit radikalisme, maka keluarga harus menjadi benteng pertama agar anak muda di Indonesia waspada terhadap bahaya pemikiran radikal utamanya yang mengatasnamakan agama,” pungkasnya.

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Pj Gubernur Harisson Terima Kunjungan Pengurus PWI Kalbar 

KalbarOnline, Pontianak – Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson menerima audiensi dari Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia…

44 mins ago

Kamaruzaman Ajak Lanjutkan Gerakan Merdeka Belajar

KalbarOnline, Pontianak - Pj Bupati Kubu Raya, Syarif Kamaruzaman mengajak semua pihak untuk terus menjaga…

1 hour ago

Capai Indonesia Emas 2024 dengan Transformasi Digital

KalbarOnline, Kubu Raya - Pj Bupati Kubu Raya, Syarif Kamaruzaman menilai bonus demografi yang dimiliki…

1 hour ago

Pemkab Kubu Raya Serahkan Dana Hibah Pengamanan Pilkada kepada Polres dan Kodim

KalbarOnline, Kubu Raya - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya memberikan dana hibah kepada Polres Kubu Raya…

1 hour ago

Remaja di Landak Bunuh Diri Karena Tak Diizinkan Pergi Memancing

KalbarOnline, Landak - Seorang remaja (16 tahun) di Kecamatan Kuala Behe, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat…

4 hours ago

Pj Gubernur Kalbar Dorong Pekan Gawai Dayak Bisa Masuk Kalender Event Nasional

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Harisson menyampaikan, bahwa sejak tahun 2016 lalu,…

5 hours ago