Categories: HeadlinesPontianak

Midji Ingatkan Laboratorium Swasta Perhatikan Tingkat Akurasi dan Limbah

Midji Ingatkan Laboratorium Swasta Perhatikan Tingkat Akurasi dan Limbah

KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengingatkan laboratorium swasta untuk tak main-main dengan akurasi hasil pemeriksaan swab masyarakat. Hal ini disampaikan Midji menanggapi mengenai dua laboratorium swasta yang operasionalnya ditutup sementara. Dirinya pun tak segan-segan menutup permanen laboratorium swasta yang tak memperhatikan protap kesehatan dengan benar.

“Lab swasta jangan main-main ya. Ini masalah virus. Harus tanggungjawab. Masa di alat yang sama hasilnya yang satu positif, yang satunya negatif. Kan gak benar. Pasti tidak benar,” ujarnya saat diwawancarai wartawan di Pontianak, Selasa (1/12/2020).

Laboratorium swasta, kata Midji, harus sering melakukan kalibrasi alat laboratorium dan melakukan uji mutu. Sama halnya yang dilakukan laboratorium Universitas Tanjungpura.

“Kalau di Untan itu sering kalibrasi dan uji mutu. Lab swasta harus uji mutu,” ucapnya.

Tak hanya itu, Midji juga meminta laboratorium swasta untuk lebih memperhatikan limbah yang ditimbulkan. Tak sembarangan.

“Limbahnya juga, pembuangan limbah itu jangan sembarangan. Harus buat yang benar. Kita mengirimkan sampel saja, packingnya harus dikontrol. Kalau ada step yang salah, harus kirim ulang. Jadi tidak bisa perlakukan virus seenaknya. Misalnya alat rapid rest buang sembarangan. Itu bahaya. Kalau hasilnya reaktif, kan bahaya.

Seperti diketahui, ada dua laboratorium yang operasionalnya ditutup sementara sembari menunggu keluarnya hasil uji mutu dari Balitbangkes di Jakarta.

“Jadi kita akan tegas saja. Sebelumnya hasil uji mutunya keluar, tidak boleh operasional,” tegasnya.

Midji memastikan, dua laboratorium yang ditutup sementara operasionalnya ini lantaran terdapat beberapa contoh kasus mengenai akurasi hasil pemeriksaan dan masalah limbah serta hasil uji mutu yang belum keluar.

“Kalau belum keluar tidak bisa (operasional). Kita harus ketat. Karena jangan sampai orang yang positif, kemudian jadi negatif, dua hari kemudian hilang penciuman. Kan bahaya. Ini ada lagi (kasus), menurut catatan kita yang bersangkutan masih positif, tapi yang bersangkutan bilang dia sudah negatif karena periksa di swasta. Lalu kita swab kembali ternyata masih positif. Itu kan tak benar. Tolonglah ya swasta, silahkan mau operasional. Tapi betul-betul protap diperhatikan, kalau tidak, kita tutup permanen. Tidak peduli saya. Kan membahayakan. Limbahnya juga perhatikan. Pembuangannya harus benar. Ini tidak. Uji mutunya juga. Kita akan evaluasi terus. Ini ditutup sementara untuk uji mutunya. Limbah sama tingkat akurasinya harus jelas,” pungkasnya.

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Kilas Balik Sejarah Putussibau Tahun 1895, Pernah Dipimpin Controleur LC Westenenk

KalbarOnline, Putussibau - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan bertindak sebagai inspektur upacara pada peringatan HUT…

27 mins ago

Staf Ahli Bupati Ketapang Bacakan Pembukaan UUD 45 pada Peringatan Hari Lahir Pancasila 2024

KalbarOnline, Ketapang - Menggunakan pakaian adat nusantara, Staf Ahli Bupati bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik…

31 mins ago

Wakili Bupati Ketapang, Dharma Buka Penilaian dan Lomba Kelurahan se-Kalbar di Desa Istana

KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Dharma…

33 mins ago

Atlet PPLP Kalbar Katyea E Safitri Jadi Pembawa Bendera Merah Putih di Opening Ceremony ASG 2024

KalbarOnline, Vietnam - Berkekuatan 50 personel, kontingen Indonesia beratribut kemeja batik biru yang dikombinasikan dengan…

1 hour ago

Menelusuri Keindahan Air Terjun Saka Dua di Sanggau Kalimantan Barat

KalbarOnline, Sanggau - Kalimantan Barat terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau. Salah satu destinasi yang…

5 hours ago

Dapat Bisikan Gaib, Syarif Muhammad Nekat Terjun dari Jembatan Kapuas, Polisi: Ini Upaya Bunuh Diri

KalbarOnline, Pontianak - Mengaku mendapat bisikan gaib, Syarif Muhammad Ikhsan (39 tahun) nekat terjun ke…

8 hours ago