Categories: Nasional

Menristek Sebut Produksi Vaksin Fokus Penuhi Kebutuhan Dalam Negeri

KalbarOnline.com–Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional  Bambang P.S. Brodjonegoro memastikan produksi vaksin difokuskan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan penanganan Covid-19 di dalam negeri. Setelah itu baru membantu negara lain.

”Kita benar-benar fokus pada pemenuhan kebutuhan dalam negeri. Namun, apabila pemenuhan kebutuhan dalam negeri bisa dipenuhi dan juga ada kebutuhan Indonesia untuk membantu negara lain tentunya kita siap,” kata Bambang seperti dilansir dari Antara saat membuka Rapat Kerja Kemenristek/BRIN di Jogyakarta, Jumat (27/11).

Menurut Bambang, jumlah kebutuhan dalam negeri relatif cukup besar. Dengan menggunakan rumus kekebalan masal atau herd immunity yakni 2/3 jumlah penduduk Indonesia, dibutuhkan lebih kurang 170 juta orang yang harus divaksinasi. ”Kalau satu orang butuh dua kali vaksin per orang, bisa dibutuhkan sampai 360 juta. Kita juga harus mengantisipasi vaksinasi pada periode berikutnya,” terang Bambang.

  • Baca juga : Vaksin Merah Putih Produksi Indonesia Siap Diproduksi Akhir 2021

Menurut dia, vaksin siap diproduksi masal untuk kebutuhan dalam negeri serta ditawarkan ke negara lain apabila telah melalui serangkaian uji klinis dan mendapatkan izin dari BPOM. Vaksin Merah Putih dapat didistribusikan ke masyarakat apabila telah menyerahkan bibit vaksin kepada produsen vaksin yang dikoordinasikan PT Bio Farma.

”Insya Allah pada triwulan pertama tahun depan penyerahan bibit vaksin. Setelah itu harus dilakukan uji klinis tiga tahap pada manusia. Kemudian membutuhkan juga izin dari BPOM untuk bisa dilakukan vaksinasi,” ujar Bambang.

Bambang mengatakan, pemerintah hingga saat ini, terus berupaya agar penanganan pandemi Covid-19 bisa segera dilakukan melalui vaksinasi. ”Mudah-mudahan pada triwulan 4 pada 2021 Vaksin Merah Putih mulai bisa didistribusikan kepada masyarakat,” tutur Bambang.

Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kemenristek BRIN Ali Ghufron Mukti sebelumnya menyatakan, Indonesia mengembangkan vaksin Merah Putih dengan beberapa institusi seperti Lembaga Eijkman dan beberapa universitas, termasuk LIPI dengan platform yang berbeda-beda dengan target produksi pada 2021.

”Kita bersyukur bahwa perusahaan nasional Bio Farma masuk dalam CEPI (Coalition for Epidemic Preparedness Innovations), yang mana ikut berperan dalam inovasi dan produksi vaksin di dunia,” ujar Ali dalam keterangannya pada Selasa (24/11).

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Polres Kapuas Hulu Ringkus Pelaku Curanmor

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Sat Reskrim Polres Kapuas Hulu berhasil meringkus pelaku berinisial J (33…

24 mins ago

Diduga Korupsi, Polres Kapuas Hulu Tahan Oknum Kades Berinisial FKM

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Unit Tindak Pidana Korupsi Sat Reskrim Polres Kapuas Hulu menahan Kepala…

45 mins ago

Sepanjang Januari – April 2024, Bea Cukai Kalbar Sita 2,9 Juta Rokok Ilegal

KalbarOnline, Pontianak - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kalimantan Barat menggelar konferensi pers…

1 hour ago

Bungkus Sabu Dalam Plastik Teh, Pria di Sanggau Diamankan Petugas

KalbarOnline, Sanggau – Seorang pemuda berinisial JA di Sanggau, Kalbar, diamankan petugas Bea Cukai usai…

1 hour ago

Santriwati di Riau Nyaris Dicabuli Pengemudi Sampan Saat Pulang dari Pondok

KalbarOnline, Riau - Beredar di media sosial sebuah video seorang santriwati di Riau dalam kondisi…

1 hour ago

Rokidi Duduki Jabatan Penting di Kepengurusan LPTQ Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Direktur Utama Bank Kalbar, Rokidi menduduki jabatan penting di kepengurusan Lembaga Pengembangan…

5 hours ago