Pemerintah Satukan Data Peserta Vaksinasi

KalbarOnline.com – Program vaksinasi untuk melawan Covid-19 akhirnya resmi dimulai hari ini. Sesuai rencana semula, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Sinovac. Berdasar hasil uji klinis di Bandung, vaksin bikinan perusahaan farmasi asal Tiongkok itu memiliki efikasi 65,3 persen.

Angka efikasi tersebut menunjukkan kemampuan atau efektivitas vaksin melawan virus korona.

Deputi Protokol Pers dan Media Sekretaris Negara Bey Machmudin mengatakan, penyuntikan vaksin untuk Jokowi akan dilakukan pagi ini. Meski demikian, hingga kemarin teknis penyuntikan masih dibahas. ”Kami sedang mempersiapkan dan berkoordinasi dengan Kemenkes untuk pengaturan tata cara vaksinasi,” katanya kemarin. Dia enggan membeberkan lebih lanjut rencana vaksinasi perdana hari ini.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, bukan hanya vaksinasi yang menjadi fokusnya. Dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR kemarin (12/1), Budi mengatakan bahwa vaksin menjadi rebutan semua negara. Pemerintah Indonesia berhasil mengamankan 270 juta dosis. Sedangkan kebutuhannya 426 juta dosis. ”Kami tengah finalisasi dengan Pfizer (produsen vaksin asal Amerika, Red),” bebernya.

Yang menjadi persoalan saat ini adalah cold chain atau rantai dingin. Budi menyebut, saat ini baru 1,2 juta vaksin yang bisa didistribusikan. Dari jumlah itu, ada delapan provinsi yang masih kewalahan menyimpan dan mendistribusikan vaksin ke kabupaten atau kota. ”Ini merupakan hambatan. Baru 1,2 juta saja sudah tidak mampu,” ucapnya. Karena itu, pihaknya terus berkomunikasi dengan pemerintah daerah.

Baca Juga :  MUI Tetapkan Vaksin Covid-19 Sinovac Halal

Pemerintah mempersiapkan infrastruktur satu data peserta vaksinasi. Tujuannya agar menghasilkan data yang akurat. Untuk mendukung kerja tersebut, pemerintah menunjuk dua BUMN, yakni PT Telekomunikasi Indonesia dan PT Bio Farma. Sistem integrasi akan menghasilkan data dalam bentuk by name by address dari berbagai sumber guna menghindari data sasaran ganda. Dari data tersebut, pemerintah akan memetakan dan mendistribusikan vaksin berdasar kebutuhan kabupaten atau kota.

Baca juga: Gerak Cepat Menkes Atasi Kurangnya Tenaga Medis di Masa Pandemi

Kemarin Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Kesehatan dan Menteri Komunikasi dan Informatika tentang Penyelenggaraan Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi ditandatangani di Kemenkes.

Menteri Komunikasi dan Informatika Jhonny G. Plate menuturkan, pemerintah telah melakukan validasi data dengan mengirimkan SMS blast undangan vaksinasi kepada 1,3 juta kelompok prioritas vaksinasi. ”Mulai hari ini (kemarin, Red) dan bahkan sampai besok (hari ini) akan dilakukan SMS blast untuk menjangkau para nakes yang akan mengikuti vaksinasi,” imbuhnya. Setelah menerima pemberitahuan, sasaran selanjutnya diminta untuk registrasi ulang dan melakukan verifikasi guna memastikan kesesuaian data. Sasaran juga dapat mengecek ulang data mereka melalui aplikasi PeduliLindungi.

Vaksinasi di Jatim dan Jateng

Vaksinasi di Jawa Timur dimulai besok. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, daerah yang menjadi prioritas adalah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik. ’’Itu sesuai surat dari Kementerian Kesehatan,’’ katanya.

Baca Juga :  Ini Alasan Masih Tingginya Penularan Covid-19 di Indonesia, Apa Saja?

Dinas Kesehatan Pemprov Jatim sudah menyiapkan gudang penyimpanan untuk 77.760 dosis vaksin. Jumlah itu untuk vaksinasi bulan ini.

Penyiapan SDM dilakukan pemprov sejak Desember lalu. Bahkan, hingga kini masih ada tenaga kesehatan yang dilatih menjadi vaksinator. Setidaknya sudah ada 2.404 vaksinator yang siap bertugas. Satgas Covid-19 Jawa Timur memiliki target 6.464 vaksinator. Mereka akan bertugas di rumah sakit dan puskesmas di daerah. Karena itu, pelatihan vaksinator dikebut. ’’Kami percepat proses edukasi agar bisa membantu proses vaksinasi di lapangan,’’ kata Khofifah.

Di Jawa Tengah, tiga daerah akan menjadi sasaran vaksinasi perdana pada 14 Januari. Tiga daerah tersebut adalah Kota Solo, Kota Semarang, dan Kabupaten Semarang. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan, tiga daerah tersebut dipilih lantaran keterbatasan vaksin. ’’Nanti kan tambahannya akan jalan terus,” kata Ganjar kepada Jawa Pos Radar Semarang kemarin (12/1). Untuk teknis vaksinasi tahap berikutnya, akan dijadwalkan kembali.

Sebanyak 62.560 dosis vaksin Covid-19 telah sampai di Semarang pada 4 Januari 2021 lalu. Sejak saat itu, vaksin disimpan di gudang milik Dinas Kesehatan Jawa Tengah. Vaksin tidak langsung didistribusikan ke kabupaten/kota karena masih menunggu izin penggunaan atau EUA dari BPOM.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment