Categories: Nasional

Menggunakan Hak Pilih Dengan Baik Adalah Cara Merawat Warisan Pejuang

KalbarOnline.com – Jelang Pilkada serentak 9 Desember mendatang, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengajak masyarakat Indonesia berpartisipasi dalam menentukan kepala daerah. Masyarakat harus memanfaatkan hak pilih yang dimiliki untuk mendukung pasangan calon kepala daerah yang berkualitas, ketahuan rekam jejaknya dan bisa berbuat adil.

Menurutnya, jangan sampai hak pilih yang dimiliki disia-siakan, dan tidak digunakan untuk memilih calon kepala daerah yang baik, atau malah dijual dengan harga yang murah. Misalnya saja, ditukar dengan beras atau uang transport, kemudian memilih pasangan calon yang memberi uang, itu tanpa memikirkan kualitasnya.

“Sekarang kita memiliki kesempatan untuk membangun daerah, dengan cara memilih pemimpin yang baik. Yang bisa bersikap adil, amanah dan membela kepentingan masyarakat,” kata Hidayat menambahkan.

Hak pilih yang dimiliki masyarakat Indonesia untuk menentukan pemimpinnya, kata HNW, adalah buah reformasi. Dulu, sebelum reformasi, pemilihan kepala daerah dilakukan oleh DPRD. Namun setelah reformasi, UUD NRI Tahun 1945, memberikan kedaulatan kepada masyarakat untuk memilih langsung pemimpinnya. Karena itu, kesempatan tersebut harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.

“Keputusan memberikan kedaulatan kepada rakyat Indonesia dilakukan melalui pertimbangan matang oleh berbagai kalangan termasuk akademisi dan tokoh agama. Karena itu kesempatan memilih kepala daerah, ini harus digunakan sebaik-baiknya, bukan malah dikafir-kafirkan ataupun dibid’ahkan,” kata HNW.

Menggunakan hak pilih dengan baik, kata Hidayat merupakan salah satu cara menjaga dan melestarikan warisan para pendiri bangsa, termasuk ulama dan umaro. Karena NKRI yang diproklamirkan pada 17 Agustus merupakan buah jihad dan ijtihad para ulama dan umaro. Tak sedikit sultan dan raja yang menyerahkan kekuasaannya untuk bergabung dengan NKRI. Salah satunya adalah Sultan Syarif Kasim II, Raja di Kesultanan Siak Indrapura Riau.

Beberapa saat setelah Indonesia merdeka Sultan Syarif Kasim II menyerahkan kedaulatan kerajaan yang dipimpinnya kepada pemerintah NKRI DI Jakarta. Ia memilih bergabung dengan NKRI. Ia juga menyerahkan tanah, mahkota kerajaan berbahan emas serta uang sebesar 13 juta golden, setara dengan Rp. 1,3 triliun.

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Harisson Larang Perpisahan Sekolah di Tempat Mewah

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson melarang sekolah-sekolah untuk semua jenjang…

2 hours ago

Jalan Rusak Parah, Ibu Asal Kendawangan Melahirkan di Tengah Jalan

KalbarOnline, Ketapang - Beratnya kondisi medan yang diakibatkan jalan rusak, membuat Raniah, seorang ibu asal…

3 hours ago

Seorang Pemancing Ikan Ditemukan Tewas di Pantai Pasir Mayang

KalbarOnline, Kayong Utara - Seorang pria ditemukan tak bernyawa di Pantai Pasir Mayang, Dusun Pampang…

17 hours ago

Karya Bakti TNI dan Warga, Perbaiki Jembatan Penghubung Antara Desa Miau Merah dan Desa Bukit Penai

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Personel Koramil 11/Silat Hilir jajaran Kodim 1206/Putussibau bersama warga melaksanakan karya…

18 hours ago

Berperan Turunkan Angka Stunting Kalbar, Pj Gubernur Harisson Apresiasi PKK Kapuas Hulu

KalbarOnline, Pontianak - Pj Gubernur Kalimantan Barat, Harisson  menyampaikan apresiasi kepada TP PKK Kabupaten Kapuas…

1 day ago

Hadiri Pembukaan PD-PKPNU, Wabup Ketapang Harap Kader NU Tak Mudah Dipecah Belah

KalbarOnline, Ketapang - Wakil Bupati Ketapang, Farhan menghadiri Pembukaan Kegiatan Pendidikan Dasar Kader Penggerak Nahdlatul…

1 day ago