Categories: Internasional

Aktivis Joshua Wong Kembali Dipenjara, Mengaku Salah atas Penghasutan

KalbarOnline.com − Joshua Wong kembali merasakan dinginnya berada di balik jeruji besi. Wong, Ivan Lam, dan Agnes Chow, Senin (23/11) mengaku bersalah karena mengorganisasi aksi massa tanpa izin di dekat kantor pusat kepolisian dalam demo anti pemerintah Hongkong setahun lalu. Tiga aktivis itu langsung dijebloskan ke penjara sembari menanti pembacaan vonis pada 2 Desember nanti.

”Kita akan terus berjuang demi kebebasan dan sekarang bukan saatnya bagi kita untuk bersujud pada Beijing dan menyerah,” ujar Wong sebagaimana dikutip Agence France-Presse.

  • Baca juga: Inggris dan Sekutunya Bela Hongkong, Tiongkok Tak Gentar

Mereka bertiga mengaku bersalah atas penghasutan. Dakwaan Wong ditambah dengan pengorganisasian pertemuan ilegal. Sedangkan Chow karena ikut dalam aksi massa. Wong tidak mengaku bersalah di dakwaan ketiga, yaitu sengaja berpartisipasi dalam pertemuan ilegal. Jaksa tidak punya bukti kuat dalam dakwaan tersebut.

Sejatinya dakwaan yang menjerat Wong, Lam, dan Chow bisa diganjar hukuman 5 tahun penjara. Namun, pengadilan rendah yang mengadili kasus mereka hanya bisa menjatuhkan hukuman maksimal 3 tahun penjara.

Wong sudah tak asing dengan penjara. Dia sudah menjadi aktivis sejak berusia belasan tahun. Pada 2012, dia sukses mengorganisasi aksi menentang sistem edukasi Hongkong yang rencananya dibuat lebih patriotik dan serupa dengan milik Tiongkok.

Selang dua tahun, dia membantu menginspirasi Umbrella Movement. Saat itu massa menduduki tiga persimpangan tersibuk di Hongkong selama 79 hari. Wong juga dipenjara atas keterlibatannya dalam aksi tersebut bersama dengan pemimpin pergerakan lainnya. Saat aksi besar terjadi di Hongkong pada 2019, Wong masih dalam kurungan.

Joshua Wong meminta agar massa tak hanya memperhatikan kasusnya, tapi juga 12 pemuda yang berusaha menyeberang ke Taiwan Agustus lalu. Mereka sudah 93 hari berada di tempat detensi Tiongkok.

Berbeda dengan Wong yang percaya diri, Chow masih dihantui ketakutan. ”Jika hukuman dijatuhkan, itu akan menjadi pertama kalinya saya dipenjara. Saya sudah menyiapkan mental, tapi masih sedikit takut,” tegas Chow.

Kian ditentang, massa kian berang. Mereka tambah berani turun ke jalan. Aksi terbaru yang dimulai sejak tahun lalu lebih luas dari sebelumnya. Lebih dari 10 ribu orang telah ditahan dan bebas dengan jaminan. Beberapa tokoh oposisi kini juga bersiap menghadapi tuntutan hukum.

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Data Januari – Mei 2024, 15 Tersangka Narkoba di Kapuas Hulu Didominasi Anak Muda

KalbarOnline, Putussibau - Kepala Satuan Narkoba Kepolisian Resor Kapuas Hulu, IPTU Jamali mengungkapkan, bahwa pihaknya…

6 hours ago

Wakili Bupati, Absalon Buka Sosialisasi dan Rakor Persiapan Pilkada Serentak 2024 Kabupaten Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati, Staf Ahli Bupati Ketapang bidang Kemasyarakatan dan SDM, Absalon membuka…

6 hours ago

Terbang ke Jakarta, Sekda Kapuas Hulu Rapat Bersama Dirjen Kemendagri, Bahas Perpanjangan Masa Jabatan Kepala Desa

KalbarOnline, Jakarta - Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Hulu, Mohd Zaini menghadiri rapat koordinasi dan konsultasi…

7 hours ago

Pj Gubernur Harisson Ajak Pemuda Ambil Bagian Turunkan Angka Stunting Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar, Harisson mengapresiasi niat baik dan usaha dari para…

7 hours ago

Pj Gubernur Harisson Pimpin Rapat Gerakan Orang Tua Asuh Stunting

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Harisson memimpin rapat Gerakan Orang Tua…

7 hours ago

Pj Wali Kota Imbau Sekolah Gelar Acara Perpisahan Secara Sederhana

KalbarOnline, Pontianak – Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian mengimbau sekolah-sekolah khususnya SD dan SMP…

7 hours ago