Categories: Nasional

Gunung Merapi Makin Menggembung

KalbarOnline.com – Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Jogjakarta mendeteksi terjadi deformasi atau perubahan bentuk pada Gunung Merapi. Kepala BPPTKG Jogjakarta Hanik Humaida menuturkan, perubahan bentuk Gunung Merapi itu terjadi akibat tekanan dari dalam kawah.

Tekanan itu akhirnya membuat Gunung Merapi menggembung. ’’Pengamatan secara visual dan instrumental, ancaman Gunung Merapi semakin nyata,’’ jelasnya saat dihubungi Sabtu pagi (21/11).

Gunung Merapi yang menggembung itu terdeteksi dari alat bernama electronic distance measurement (EDM). Cara kerjanya, ada sejumlah reflektor yang dipasang di beberapa titik di Gunung Merapi. ’’Jarak reflektor itu dihitung tiap jam. Nah, terjadi pemendekan jarak reflektor yang artinya badan Gunung Merapi menggembung,’’ terangnya.

Pada awal Juni, pemendekan dalam satu minggu hanya 1 cm. Lalu, area permukaan kawah sekitar 2 cm.

Pada 20 Oktober, terjadi penggembungan yang signifikan. Hingga pekan terakhir ini, per hari pemendekan sekitar 12 cm. ’’Untuk Jumat (20/11) terjadi pemendekan 11 cm,’’ paparnya.

Secara umum, aktivitas Gunung Merapi mengalami peningkatan fluktuatif yang cenderung tinggi. Peningkatan itu terjadi sejak Oktober. ’’Magma sudah di permukaan dangkal. Jaraknya sekitar 1,5 km dari permukaan,’’ tuturnya.

Kondisi akan sangat berbahaya bila sudah ada kubah lava dan mengeluarkan lava pijar. Sebab, kubah akan terus tumbuh dan membuat ketidakseimbangan yang akhirnya runtuh menjadi awan panas. ’’Saat ini kubah lava belum muncul di permukaan,’’ ujarnya.

Dia mengatakan, lava itu bisa jadi merupakan lava lama. Sisa erupsi sebelumnya yang terdesak lava baru. ’’Dalam erupsi itu biasanya ada sisa lava di kawah,’’ paparnya.

Selain pemantauan Gunung Merapi, BPPTKG mulai khawatir terkait dengan munculnya hoaks soal Gunung Merapi. Hanik menjelaskan, ada sejumlah hoaks yang muncul dan dikhawatirkan membuat keresahan. ’’Hoaks ini mengambil data dan video lama,’’ ujarnya.

Ada sejumlah orang yang menyebarkan data dan video kejadian erupsi pada 2010. Dia mengatakan bahwa sebaiknya jangan ikut-ikutan menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. ’’Kalau mau informasi yang benar dari BPPTG, bisa dilihat di media sosial resmi dan radio milik kami,’’ jelasnya.

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Polisi Selidiki Video Viral Aksi Perundungan di Sentap Ketapang

KalbarOnline, Ketapang - Kepolisian Resort ( Polres) Ketapang saat ini tengah melakukan penyelidikan terkait viralnya…

51 mins ago

Kembangkan Minat Baca Sejak Dini, Disperpusip Gelar Lomba dan Bazar Buku

KalbarOnline, Pontianak – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kota Pontianak sukses menggelar acara Lomba Bercerita…

4 hours ago

Pulau Simping: Keindahan Tersembunyi di Singkawang yang Wajib Dikunjungi

KalbarOnline, Singkawang - Singkawang, sebuah kota di Kalimantan Barat, dikenal dengan pesona alamnya yang memikat.…

4 hours ago

Puluhan Pasutri Hadiri Seminar Mengatasi Kesulitan Hamil di Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Puluhan pasangan suami istri (pasutri) yang sedang berusaha atau melakukan program untuk…

4 hours ago

RSUD Soedarso Kembali Laksanakan Proctorship Intervensi Vaskular

KalbarOnline, Pontianak - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soedarso kembali mengadakan proctorship bersama Rumah Sakit…

4 hours ago

Pj Gubernur Kalbar Targetkan 17 Juni GOR Terpadu Ayani Mulai Diujicobakan

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson memastikan, bahwa pada 17 Juni…

5 hours ago