Categories: Nasional

Para Menteri dan Pemda Harus Maksimalkan Teknologi untuk Olah Data

KalbarOnline.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengingatkan kepada para menteri-menterinya dan para pemerintah daerah bahwa hingga saat ini Indonesia masih dalam kondisi darurat. Sebab, wabah Covid-19 belum juga berakhir yang merusak berbagai tatanan sosial dan ekonomi masyarakat.

Jokowi meminta agar dapat memanfaatkan teknologi secara maksimal untuk meningkatkan kapasitas pengolahan data. Hal itu dalam rangka anggaran belanja pengadaan barang dan jasa. Dalam hal ini, LKPP diminta untuk membuat sistem pengadaan yang realtime dengan 100 persen e-procurement.

Big data analytics, cognitive computing artificial intelligence, block chain, harus mulai digunakan,” ujarnya, Rabu (18/11).

Menurut Jokowi, dengan pemanfaatan teknologi, LKPP dapat memantau secara real time realisasi transaksi yang dilakukan setiap kementerian, lembaga hingga kepala daerah. Data itulah yang akan menjadi alarm bagi para pejabat untuk bekerja.

“Dengan berpijak pada data-data tersebut para menteri dan kepala daerah bisa diberikan alarm bisa diberikan peringatan agar mereka melakukan langkah-langkah percepatan. Apalagi di kondisi seperti ini sangat penting sekali pengadaan dipercepat,” ungkapnya.

Jokowi menuturkan, dalam situasi ekonomi yang melambat akibat pandemi Covid-19, pengadaan barang dan jasa dari pemerintah menjadi sangat penting. Hal itu bisa mendorong peredaran uang di masyarakat sehingga roda ekonomi bisa terus berputar.

Namun, Jokowi mendapat laporan dari LKPP dari nilai pagu pengumuman e-tendering masih ada Rp 60,58 triliun belanja pengadaan yang masih berproses, di antaranya Rp 48,8 triliun merupakan pekerjaan konstruksi.

Jokowi menyebut, peringatan perlu diberikan karena banyak kementerian, lembaga, maupun pemerintah daerah yang masih bekerja dengan cara-cara lama.

“Belum ganti channel yang extraordinary, belum mengubah SOP-nya dari normal ke SOP yang shortcut, yang penuh dengan terobosan. Terus nanti kalau misalnya itu selesai, jadi barangnya kayak apa? Kalau bangunan ya ambruk, kalau jembatan ya ambruk. Hanya berapa bulan. Jangan sampai sekali lagi, diulang-ulang semuanya menumpuk di akhir tahun,” tutupnya.

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Kalbar Siap Sajikan Tarian Terbaik pada Gelaran Akbar di IKN

KalbarOnline, Pontianak - Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) secara nasional…

1 hour ago

Tim Penari Hasil Audisi Pemprov Kalbar Siap Meriahkan Rangkaian HUT 79 RI di IKN

KalbarOnline, Pontianak - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal…

1 hour ago

Angin Puting Beliung Rusak Tujuh Rumah Warga Kubu

KalbarOnline, Kubu Raya - Tujuh rumah warga di pesisir Muara Kubu, Dusun Mekar Jaya, Desa…

11 hours ago

Harisson Larang Perpisahan Sekolah di Tempat Mewah

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson melarang sekolah-sekolah untuk semua jenjang…

18 hours ago

Jalan Rusak Parah, Ibu Asal Kendawangan Melahirkan di Tengah Jalan

KalbarOnline, Ketapang - Beratnya kondisi medan yang diakibatkan jalan rusak, membuat Raniah, seorang ibu asal…

19 hours ago

Seorang Pemancing Ikan Ditemukan Tewas di Pantai Pasir Mayang

KalbarOnline, Kayong Utara - Seorang pria ditemukan tak bernyawa di Pantai Pasir Mayang, Dusun Pampang…

1 day ago