Categories: Internasional

Diklaim Manjur, Ini Perbedaan Vaksin Covid-19 dari Pfizer dan Moderna

KalbarOnline.com – Amerika Serikat telah membuktikan bahwa 2 kandidat vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh para peneliti terbukti manjur atau efektif. Setelah Pfizer yang diklaim manjur 90 persen, kini vaksin Moderna juga diklaim nyaris 95 persen manjur. Lantas, apa perbedaan kedua vaksin tersebut.

Seperti dilansir dari BBC, kedua vaksin menggunakan pendekatan yang sama untuk menyuntikkan bagian dari kode genetik virus untuk memicu respons imun. Data awal sejauh ini sangat mirip sekitar 90 persen perlindungan untuk vaksin Pfizer/BioNTech dan sekitar 95 persen untuk Moderna. Namun, kedua uji coba tersebut masih berlangsung dan angka akhirnya bisa berubah.

  • Baca juga: 30 Ribu Orang di AS Jalani uji Coba Vaksin Covid-19 dari Moderna

Vaksin Moderna tampaknya lebih mudah disimpan karena tetap stabil pada suhu minus 20 derajat Celcius hingga enam bulan. Lalu dapat disimpan di lemari es standar hingga satu bulan.

Vaksin Pfizer membutuhkan penyimpanan sangat dingin pada suhu sekitar -75 derajat Celcius. Akan tetapi, dapat disimpan di lemari es selama lima hari.

Cara Kerja

Moderna telah mengembangkan ‘vaksin RNA’ artinya bagian dari kode genetik virus Korona disuntikkan ke dalam tubuh. Yakni peneliti mulai membuat protein virus, tetapi tidak seluruh virus, yang cukup untuk melatih sistem kekebalan untuk menyerang. Sehingga harus melatih tubuh untuk membuat kedua antibodi dan bagian lain dari sistem kekebalan yang disebut sel-T untuk melawan virus Korona.

“Berita dari Moderna ini sangat menarik dan sangat meningkatkan optimisme bahwa kami akan memiliki pilihan vaksin yang baik dalam beberapa bulan ke depan,” kata peneliti dari Imperial College London, Profesor Peter Openhaw, Selasa (17/11).

“Kami membutuhkan detail yang lebih lengkap, tetapi pengumuman ini menambah perasaan optimisme secara umum,” tambahnya.

Peneliti Profesor Trudie Lang dari Universitas Oxford, mengatakan temuan Moderna adalah kabar yang sangat baik. Sebab ada vaksin lain yang datang dan sama manjurnya dengan Pfizer.

Begitu juga peneliti lainnya, Dr Richard Hatchett yang merupakan Kepala Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi AS. Dia menyambut baik kabar tersebut.

“Hasil Moderna sebaik yang kami harapkan dan sangat membesarkan hati,” tutur Hatchett.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Sutarmidji Kantongi Rekomendasi PAN Untuk Pilkada Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Mantan Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menerima rekomendasi resmi dari Partai Amanat Nasional…

46 mins ago

Peduli Dunia Pendidikan, Iriana Jokowi Beri Penghargaan ke Jubaidah

KalbarOnline, Solo - Jubaidah, seorang ibu rumah tangga di Kalbar yang menghabiskan sebagian waktunya untuk…

2 hours ago

Obat Anti Hipertensi Harus Tetap Diminum Seumur Hidup

KalbarOnline, Pontianak – Hari Hipertensi Sedunia diperingati setiap tanggal 17 Mei setiap tahunnya. Hari ini…

5 hours ago

Dua Atlet Kalbar Raih Medali di Kejurnas PPLP Manado

KalbarOnline, Manado - Dua atlet Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Provinsi Kalimantan Barat…

5 hours ago

Pj Kepala Daerah yang Mau Maju Pilkada Harus Mengundurkan Diri

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson menyampaikan bagi Pj kepala daerah…

5 hours ago

Pontianak Pamerkan Berbagai Kerajinan Khas di Expo Dekranas Solo

KalbarOnline, Solo - Berbagai kerajinan khas Kalimantan Barat (Kalbar) dipamerkan dalam Expo HUT ke-44 Dewan…

19 hours ago