Categories: Internasional

Biden Belum Dapat Akses Resmi, Proses Transisi Pemerintahan AS Macet

KalbarOnline.com – Proses transisi dari pemerintahan Donald Trump menuju Joe Biden masih macet. Loyalis Trump masih menutup akses resmi kepada presiden terpilih AS tersebut. Biden tidak berkeberatan. Namun, AS bisa celaka.

Hingga saat ini, General Services Administration (GSA), lembaga yang berwenang memulai proses transisi, belum menerbitkan mandat. Banyak hal yang tertunda untuk Biden. Salah satunya, ucapan selamat dari kepala negara asing.

  • Baca juga: Trump Tak Mengakui Kekalahan di Pilpres AS, Joe Biden: Memalukan!

Kabarnya, surat dan telegram untuk Biden sudah masuk via jalur diplomasi resmi. Namun, pesan itu menumpuk di meja kerja Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo. Pompeo, tampaknya, tidak mau meneruskan pesan tersebut kepada Biden. Loyalis Trump itu masih menyangkal kenyataan bahwa jagoannya kalah.

”Kami akan melalui transisi lancar menuju masa jabatan kedua Presiden Trump,” klaimnya menurut CNN.

Sikap tersebut menyusahkan pemerintah negara sahabat. Mereka sampai harus melacak diplomat pada era Barack Obama demi menghubungi Biden. Beberapa yang berhasil adalah Kanselir Jerman Angela Merkel, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

Mungkin Trump merasa tindakan itu adil. Saat menang, dia tidak memanfaatkan jalur diplomasi AS. Ketika itu dia malah menggunakan Trump Organization untuk menangani pembicaraannya dengan kepala negara lain.

”Memiliki bantuan Kementerian Luar Negeri sebenarnya cukup bermanfaat. Kita bisa diberi akses menghubungi pemerintah asing dan mendapatkan jasa terjemahan,” jelas Denis McDonough, anggota tim transisi Barack Obama.

Situasi tersebut diketahui Biden. Namun, suami Jill itu memilih tenang. Biden adalah politikus kawakan yang sudah bekerja delapan tahun di Gedung Putih. Tim transisi yang mendukungnya merupakan veteran di lembaga eksekutif AS.

Presiden terpilih itu juga tidak ngotot terkait dengan akses intelijen. Saat ini Biden juga belum mendapatkan brifing soal itu. Dia menilai bahwa saat ini bukan haknya untuk mengambil keputusan sensitif. ”Memang akan berguna, tapi bukan hal yang wajib,” paparnya kepada Associated Press.

Umumnya, president’s daily briefing (PDB) diberikan, bahkan sejak berstatus calon presiden. Pola itu dilakukan sejak 1952 sebagaimana yang diperintahkan Presiden Harry S. Truman. Ketika itu Truman jengkel karena baru diberi tahu keberadaan proyek bom atom setelah 12 hari tinggal di Gedung Putih.

Sejak itu, presiden terpilih selalu mendapatkan laporan intelijen. Bahkan, saat Pemilu 2000 yang molor akibat masalah penghitungan, Bill Clinton yang meneruskan informasi rahasia tersebut kepada George W. Bush. Pertimbangannya sederhana. Dia melihat kemungkinan Bush menjadi presiden. ”Ini adalah tradisi yang penting. Saya khawatir jika ini tak dilakukan,” kata McDonough.

Yang khawatir bukan hanya Demokrat. Senator Republik James Lankford juga kesal. Dia bahkan siap turun tangan jika Trump terus merahasiakan laporan intel kepada Biden. Menurut dia, capres dua kubu berhak mendapatkan pengarahan intel agar bisa mengambil sikap saat menjabat. ”Bila sampai Jumat (13/11) tidak ada perubahan, saya sendiri yang bakal turun tangan,” tegas anggota Komisi Pengawasan Senat AS tersebut.

Lankford menuturkan, Trump seharusnya bisa belajar saat transisi 2000. Meski menerima laporan intel, akses Bush ke kementerian molor selama lima minggu. Situasi itu membuat pemerintah AS lengah dan serangan 11/9 ke menara World Trade Center terjadi.

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Polres Kapuas Hulu Gelar Pelatihan Profesionalisme Fungsi Intelkam Bagi Personel

KalbarOnline, Putussibau - Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Hendrawan membuka pelatihan profesionalisme personel Intelkam Polres Kapuas…

11 hours ago

Suami di Kubu Raya Pergoki Istrinya Diduga Selingkuh dengan Seorang Tokoh Agama

KalbarOnline.com – Beredar di media sosial sebuah video seorang suami di Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten…

14 hours ago

HUT ke-41 BPKP, Romi Wijaya: Semakin Akseleratif dan Independen

KalbarOnline.com – Penjabat (Pj) Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya menghadiri upacara peringatan Hari ulang tahun…

16 hours ago

Seorang Pemuda di Kubu Raya Nekat Curi Troli Basarnas untuk Modal Judi Slot

KalbarOnline – Seorang pemuda di Kubu Raya berinisial ED (29) diamankan polisi terkait kasus pencurian.…

16 hours ago

Bappeda Pontianak Ajak Stakeholders Identifikasi Potensi Risiko Pembangunan SPALD-T

KalbarOnline.com – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pontianak menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk…

16 hours ago

Ani Sofian Instruksikan Dishub Pontianak Tertibkan Truk Kontainer Tanpa Twist Lock

KalbarOnline.com – Insiden jatuhnya boks kontainer di jalan raya sudah beberapa kali terjadi di Pontianak.…

16 hours ago