Categories: Nasional

Anggaran dari Pengembalian Kuota Tak Terpakai Bisa untuk Bangun BTS

KalbarOnline.com–Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memastikan untuk anggaran kuota gratis yang tidak terpakai akan dikembalikan oleh para operator. Jadi, jika penerima bantuan penggunaannya zero usage atau nol pemakaian, biaya pembayaran dikembalikan.

Koordinator Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim menyampaikan, pihaknya menyambut baik hal itu. Anggaran yang dikembalikan tersebut baiknya dialokasikan untuk pembangunan BTS (base transceiver station).

”Membangun BTS atau tower-tower (jaringan) di daerah pelosok yang belum terjangkau sinyal internet,” ungkap Satriwan Salim kepada KalbarOnline.com, Selasa (10/11).

Menurut dia, pada masa pembelajaran jarak jauh (PJJ) fase kedua, kesenjangan digital antara kota dan daerah yang memiliki akses internet dengan yang tidak juga masih terlihat. Artinya, Kemendikbud masih belum menyentuh warga pendidikan yang mengikuti PJJ luring, selain melalui TVRI serta modul belajar.

”Pemerataan akses internet adalah kebutuhan dan keharusan, agar semua siswa dan guru mendapatkannya tanpa kecuali, sehingga pembelajaran bisa lebih optimal,” ujar Satriwan Salim.

Pemanfaatan anggaran itu, lanjut dia, akan diatur kementerian teknis dan pihak operator. Dia berharap demi kelancaran pembelajaran di tengah pandemi, pembangunan BTS di wilayah minim akses internet bisa terlaksana, bukan hanya untuk sekarang tapi juga masa depan.

”Pembangunan BTS ini memang harus koordinasi kolaborasi Kemendikbud dengan lintas kementerian seperti dengan Kementerian BUMN dan Kemenkominfo,” terang Satriwan Salim.

Sebelumnya, Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Kemendikbud Hasan Chabibie menuturkan, apabila terdapat warga pendidikan yang menerima bantuan tapi tidak terpakai, uang pembayaran akan dikembalikan pihak operator. Itu telah tercantum di dalam klausul antara Kemendikbud dan para operator seluler.

”Ini atas masukan BPK dan KPK. Misalnya 0 persen pemakaian, itu kami tidak akan bayar. Nanti kita rekap akhir tahun dan kami minta uangnya dikembalikan ke negara, sehingga kemudian tidak terjadi inefisiensi dari proses penggunaan kuota ini,” ucap Hasan.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Link Berita Soal Laporan Korupsi ke Kejati Kalbar Mendadak Hilang, Muncul Kode 404

KalbarOnline, Pontianak - Belakangan ini publik dihebohkan dengan laporan dugaan korupsi program Bantuan Stimulan Perumahan…

1 hour ago

Pelajar SMKN 01 Sintang Jawab Tantangan Rita, Buat Mobil Listrik Dalam 30 Hari

KalbarOnline, Pontianak - Pelajar SMK Negeri 1 Sintang Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) berhasil merakit sebuah…

1 hour ago

Windy Sebut Gawai Dayak Sangat Potensial Masuk ke Kalender Event Nusantara Kemenparekraf

KalbarOnline, Pontianak - Salah satu event wisata budaya yang digelar setiap tahun di Rumah Radakng,…

4 hours ago

Gawai Dayak di Pontianak Tahun Ini Akan Ada Karnaval Air

KalbarOnline, Pontianak - Pekan Gawai Dayak ke-XXXVIII Tahun 2024 Kalimantan Barat akan digelar pada 20…

4 hours ago

Sarina, Finalis Putri Hijabfluencer Kalbar 2024 Asal Kayong Utara

KalbarOnline, Kayong Utara - Sarina (18 tahun) lahir di Desa Penjalaan, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten…

11 hours ago

Hadapi Seleksi STQ dan TC, Pengurus LPTQ KKU Audiensi ke Pj Bupati Romi Wijaya

KalbarOnline, Kayong Utara - Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Kayong Utara (KKU) melakukan…

11 hours ago