Categories: Nasional

Pakar UGM Sebut Awan Lenticularis Bahayakan Penerbangan

KalbarOnline.com–Pakar Iklim UGM Emilya Nurjani menjelaskan, fenomena awan yang terlihat seperti UFO atau pusaran angin di sejumlah gunung di Pulau Jawa seperti Arjuno, Merapi, Merbabu, Lawu, dan lainnya, baru-baru ini, merupakan jenis lenticularis. Awan tersebut berbahaya bagi aktivitas penerbangan.

”Awan ini berbahaya utamanya bagi pesawat yang terbang di sekitarnya,” kata Emilya seperti dilansir dari Antara di Jogjakarta, Jumat (6/11).

Meski berbahaya bagi aktivitas penerbangan, menurut dia, kemunculan awan tersebut tidak terkait dengan pertanda akan terjadinya bencana. Awan lenticularis merupakan fenomena biasa. Awan tersebut sering muncul atau terbentuk di daerah pegunungan, gunung, maupun perbukitan/bukit.

”Pembentukan awan ini dipengaruhi faktor orografis atau elevasi. Sehingga awan ini sering terbentuk di daerah pegunungan,” terang Emilya.

Menurut dia, awan biasanya sering terbentuk di sisi pegunungan yang berangin atau sisi hadap lereng (windward), tetapi awan lenticularis terbentuk di sisi bawah angin atau sisi belakang lereng (leeward). Dengan begitu, saat udara lembap naik ke sisi atas gunung atau bukit mengalami pendinginan dan pemadatan sehingga menghasilkan awan. Namun, di sisi yang berlawanan dengan angin, udara menurun dan menghangat sehingga terjadi penguapan.

”Dilihat dari permukaan, awan terlihat tidak bergerak saat udara mengalir dan lapisan pembentuk awan terlalu kering sehingga lenticular akan terbentuk satu di atas yang lain. Bahkan terkadang hal ini meluas ke lapisan stratosfer dan terlihat seperti UFO,” ujar Emilya.

Dosen Departemen Geografi Lingkungan Fakultas Geogragi UGM itu mengatakan, bentuk gelombang di atas gunung dan bagian bawah berbentuk pusaran air yang berputar-putar. Bagian yang naik dari bentuk pusaran air tersebut cukup dingin untuk menghasilkan awan rotor.

Dia menambahkan, udara di awan rotor sangat bergejolak dan berbahaya bagi pesawat yang terbang di sekitarnya. Kondisi berbahaya juga berlaku untuk penerbangan di sisi leeward gunung/bukit karena ada gerakan ke bawah yang cukup kuat.

”Kemunculan awan lenticularis ini biasanya akan menimbulkan hujan dengan intensitas sedang. Sebab, pada dasarnya uap air sudah jatuh sebagai hujan di sisi windward,” papar Emilya.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Hendak Tawuran, Empat Remaja di Pontianak Diamankan Polisi

KalbarOnline, Pontianak - Polisi mengamankan empat remaja berinisial FB (17 tahun), HP (17 tahun), RF…

39 mins ago

Dua Pria Kubu Raya Ditangkap, Hendak Edarkan 45 Paket Sabu ke Para Nelayan

KalbarOnline, Kubu Raya - Dua pria asal Kubu Raya, SS (31 tahun) dan AL (33…

1 hour ago

TP PKK Kayong Utara Raih Juara 3 Lomba Senam Kreasi di HKG ke 52 Tingkat Provinsi Kalbar

KalbarOnline, Kayong Utara - Penjabat (Pj) Ketua Tim Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten…

2 hours ago

Pria Paruh Baya Tewas Gantung Diri di Gang Baiduri Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Seorang pria paruh baya berinisial S (42 tahun) ditemukan tewas di dalam…

3 hours ago

Kasus Tipu Gelap Jual Beli Tanah Rp 2,3 M di Jalan Purnama Bergerak Maju Satu Langkah

KalbarOnline, Pontianak - Almarhum ayahanda Effendi mungkin akan tersenyum dari dalam kuburnya, karena perjuangannya menuntut…

3 hours ago

Windy Prihastari Umumkan Kabupaten Juara HKG PKK 2024 Tingkat Provinsi Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Gelaran perhelatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) ke-52 tingkat…

4 hours ago