KO Lawan Lewat Berondongan Ganas di Kepala, Sensasi Jepang Juara Dunia

KalbarOnline.com-Petinju Jepang Junto Nakatani meraih gelar juara dunia reguler kelas terbang WBO hari ini (6/11). Dalam pertarungan yang berlangsung di Korakuen Hall, Tokyo tersebut, Nakatani mengalahkan petinju asal Filipina Giemel Magramo.

Nakatani menang KO pada ronde kedelapan. Berondongan tinjunya yang mengerikan dan ganas terutama di area kepala, membuat wasit menghentikan laga saat ronde delapan berjalan 2 menit dan 10 detik.

Nakatani adalah petarung kidal yang kukuh. Dia berhasil mendominasi laga lewat pertarungan jarak jauh. Pukulan kombinasi pada tubuh, kepala, muka, dan perut membuat pergerakan Magramo menjadi lambat.

Melihat Magramo kepayahan, wasit Nobuto Ikehara akhirnya menghentikan pertarungan dan memberikan kemenangan untuk Nakatani.

• Baca Juga: Menang KO Ganas, Sang Monster Jepang Naik ke Ranking 3 Terbaik Dunia

Penampilan Nakatani sangat luar biasa. Padahal, Magramo adalah penantang nomor satu pada kelas terbang WBO. Sebelum duel ini, Magramo mencatat 24 menang dan cuma menelan satu kekalahan dalam 25 pertarungan. Sebelumnya, Magramo adalah pemegang sabuk juara kelas terbang WBO Oriental.

Sementara itu, tambahan satu kemenangan hari ini membuat Nakatani mencatat hasil sempurna dalam kariernya. Turun dalam 21 pertarungan, dia berhasil menyapu bersih 21 kemenangan. Sebanyak 16 laga, Nakatani selesaikan lewat kemenangan KO. Bahkan dalam sembilan duel terakhir, Nakatani mencatat delapan kali kemenangan KO.

Magramo menjadi orang Filipina keenam yang menjadi korban KO Nakatani. Lima lainnya adalah Pedro Taduran, Jeromil Borres, Dexter Alimento, Philip Cuerdo, dan mantan juara dunia kelas terbang ringan Milan Melindo.

Magramo adalah petinju asing pertama yang berlaga di Jepang pada masa pandemi Covid-19.

Sebelumnya, juara dunia kelas terbang WBA Hirotio Kyoguchi batal mempertahankan sabuknya. Pekan lalu, dia sejatinya dijadwalkan melawan Thanongsdak Simsri asal Thailand. Namun duel dibatalkan karena Kyoguchi positif terpapar Covid-19.