Categories: Nasional

WALHI: Omnibus Law Cipta Kerja Karpet Merah Kerusakan Lingkungan Hidup

KalbarOnline.com – Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Nur Hidayati, menilai Undang-Undang Omnibus Law tentang Cipta Kerja merupakan karpet merah bagi kerusakan lingkungan hidup. Menurutnya, analisis dampak linkungan (amdal) tidak lagi menjadi hal penting dalam UU Cipta Kerja.

“Bicara soal Omnibus Law adalah karpet merah kerusakan lingkungan hidup oleh oligarki,” kata wanita yang karib disapa Yaya dalam diskusi daring, Kamis (5/11).

Yaya menyesalkan, pembahasan Omnibus Law Cipta Kerja dilakukan sangat cepat, hanya satu tahun dari rencana pembentukannya yang diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Oktober 2019 lalu. Padahal, Omnibus Law merupakan penggabungan dari banyak Undang-Undang.

“Omnibus Law Undang-Undang Cipta kerja ini tidak berdiri sendiri, ini adalah suatu upaya yang sistematis memang untuk memberikan karpet merah kepada investor,” cetus Yaya.

Menurut Yaya, pembahasan soal aturan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Amdal sering digaungkan. Dia tak memungkiri, IMB dan Amdal diperlemah dalam Omnibus Law Cipta Kerja.

“Memang pada kenyataannya di dalam undang-undang Cipta Kerja ini kita lihat kedua aspek ini memang kemudian diperlemah,” sesal Yaya.

Yaya menuturkan, produk legislasi Parlemen kini justru banyak mendapat penolakan publik. Terlebih kini ditambah hadirnya Omnibus Law Cipta Kerja, dinilai sangat memberikan karpet merah kepada oligarki.

Baca juga: Walhi Persoalkan Relaksasi Persyaratan Lingkungan di UU Cipta Kerja

“Ada RUU Pertanahan, ada RUU Perkelapasawitan dan RUU Minerba. Ketiga RUU ini mengalami pembahasan yang sangat alot. Karena memang banyak kritik terhadap RUU ini yang telah dianggap memang sudah memberikan karpet merah kepada korporasi,” pungkasnya.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menegaskan, Undang-undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja tak akan memunculkan eksplorasi bisnis yang berlebihan terhadap lingkungan hidup. Dia memastikan UU Cipta Kerja tak akan menimbulkan over eksplorasi dalam memanfaatkan lingkungan.

“Saya ingin dari yang terakhir, Undang-undang Cipta Kerja Nomor 11 tahun 2020, tidak akan menimbulkan over eksplorasi,” ucap Siti.

Politikus Partai Nasdem ini menyebut, di dalam UU Cipta Kerja terdapat ketentuan yang memegang prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan usaha yang bersentuhan dengan lingkungan hidup. Sehingga hanya membenahi proses perizinan usaha sehingga lebih efisien.

Untuk menjaga lingkungan hidup yang beririsan dengan perizinan di dalam UU Cipta Kerja juga akan dikuatkan pemerintah lewat Peraturan Pemerintah (PP). Hal ini untuk memastikan tidak ada izin usaha yang melanggar lingkungan hidup.

“Kita akan terapkan teknisnya nanti di PP, yang terakhir tentu law enforcement. Kami di Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan men-develop kelembagaan untuk pengawasan dan pembinaan yang berlapis,” pungkas Siti.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Kendalikan Inflasi di Daerah, Pemkab Kayong Utara Sinergi Semua Elemen

KalbarOnline, Kayong Utara - Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Kayong Utara, Rene Reinaldy hadir dalam…

4 hours ago

Bupati Kapuas Hulu Hadiri Perayaan Syukuran Panen Padi di Desa Tanjung Karang

KalbarOnline, Putussibau - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan menghadiri acara Dange atau Gawai Dayak di…

8 hours ago

Wabup Ketapang Lepas Siswa Peserta Calon Paskibraka Tingkat Provinsi Kalbar Tahun 2024

KalbarOnline, Ketapang - Wakil Bupati (Wabup) Ketapang, Farhan melepas secara resmi keikutsertaan siswa peserta Calon…

8 hours ago

Pria di Kubu Raya Lakukan Aksi Pencurian di 11 TKP Demi Sabu dan Judi Slot

KalbarOnline, Kubu Raya - Seorang pria berinisial DN (23 tahun), warga Kabupaten Kubu Raya ditangkap…

8 hours ago

Diduga Lakukan Pelecehan ke ART dan Anak Angkat, Oknum Anggota Polres Kayong Utara Dilaporkan

KalbarOnline, Kayong Utara - Seorang oknum polisi di Kayong Utara diduga telah melakukan pelecehan terhadap…

8 hours ago

Kamaruzaman Penuhi Panggilan Pemeriksaan Kejati Kalbar Sebagai Saksi Kasus Dana Hibah Yayasan Mujahidin

KalbarOnline, Pontianak - Syarif Kamaruzaman memenuhi panggilan penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalimantan Barat sebagai saksi…

9 hours ago