KalbarOnline.com – Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Dr Masdalina Pane MSi (Han) mengatakan, metode pengendalian virus di zaman Nabi Muhammad SAW masih relevan jika diterapkan dengan kondisi saat ini. Yakni, dikenal dengan istilah masa karantina. ”Jadi, sebenarnya pandemi itu bukan sesuatu yang baru,” katanya.
Menurut Dr Masdalina, santri yang tinggal dalam satu populasi cukup lama seperti di pesantren berisiko terpapar virus korona lebih tinggi. Tapi kalau tidak banyak terhubung dengan dunia luar, mereka justru relatif lebih aman.
Di sisi lain, melakukan penanganan karantina di pesantren seharusnya jauh lebih mudah dibandingkan di lingkungan rumah.
”Santri yang memiliki gejala ringan mohon segera melapor kepada pengurus agar segera mendapat tindakan. Dan kalau ada petugas kesehatan dari puskesmas setempat melakukan pengecekan, mohon didukung,” pesan Dr Masdalina.
Baca juga:
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline, Pontianak - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan melaksanakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemerintah…
KalbarOnline, Putussibau - Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Hendrawan memberikan piagam penghargaan kepada personel, masyarakat serta…
KalbarOnline, Kayong Utara - Dengan maraknya aksi balapan liar beberapa pekan lalu dinilai dapat membahayakan…
KalbarOnline, Pontianak – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menggelar penilaian terhadap delapan aksi konvergensi stunting…
KalbarOnline, Pontianak – Soewandi Edi Soetanto, warga asal Jalan Perdamaian, Kecamatan Pontianak Selatan menjadi calon…
KalbarOnline, Pontianak - Aksi pencurian anjing dengan memberi modus memberi makan terjadi di Kota Pontianak,…
Leave a Comment