Categories: Kabar

Muslim Prancis Marah, Sedih dan Mengutuk Pelaku Penyerangan di Nice

KalbarOnline.com – Sejumlah warga Muslim Perancis mengungkapkan kemarahan serta kesedihan mereka terkait serangan di Notre Dame Basilica Church, Kota Nice, Perancis, Kamis (29/10/2020) waktu setempat. Mereka mengatakan kejahatan itu tidak mewakili keyakinan maupun nilai-nilai mereka.

Salah seorang aktivis hak-hak sipil Prancis, Yasser Louati mengatakan bahwa para pelaku kejahatan semacam itu tidak membedakan antara Muslim dan Kristen dan bisa menganut ideologi lain di luar Islam.

“Seorang wanita dipenggal di dalam gereja, ini berarti orang-orang ini tidak ada hubungannya dengan tempat suci. Tidak ada batasan moral bagi mereka,” kata Louati melansir Al Jazeera.

“Sekitar 750 orang tewas di masjid-masjid di seluruh dunia, mengapa kita tidak dapat menghubungkan titik-titiknya dan melihat bahwa ideologi ini telah menyebar sehingga sejauh ini kita kalah dalam pertarungan gagasan,” sambungnya.

Aktivis lainnya dari organisasi amal Barakacity, Idriss Sihamedi juga mengecam serangan pisau itu. “Serangan-serangan ini serius, dan fakta ini terjadi di tempat-tempat di mana orang-orang datang untuk mencari perdamaian membuatnya sangat serius,” katanya dalam sebuah tweet.

“Kita berduka untuk keluarga korban dan juga untuk umat. Prancis tenggelam dalam kegilaan, kebencian, kemarahan, dan balas dendam,” sambungnya.

Sementara itu, Faiza Ben Mohammed, seorang jurnalis, mengatakan kepada pengikutnya di media sosial bahwa siapapun yang melukai orang lain, baik itu seorang Yahudi atau Kristen sekalipun, kelak di akhirat akan dimintai pertanggungjawabannya. “Nabi Muhammad berkata: ‘Siapapun yang menyakiti seorang Yahudi atau Kristen akan dimintai pertanggungjawaban di hari kiamat,” tulisnya.

Sementara Fatima Ouassak mengungkapkan rasa simpati kepada keluarga para korban, dengan mengatakan bahwa penting bagi orang-orang untuk berdiri dalam solidaritas di masa-masa sulit ini. “[Kita] mengecam pembuat kebencian yang bertanggung jawab atas teror ini. Mari kita tetap bersatu! Solidaritas, kesetaraan, keadilan, dan penghormatan terhadap martabat manusia,” katanya.

Kemarahana umat muslim Prancis tidak hanya lewat media sosial, bahkan Sebastien Abdelhamid, seorang pembawa acara televisi turut mengungkapkan “kemarahan dan rasa jijik” atas apa yang terjadi di Nice.

“Semua pikiran saya untuk para korban dan keluarga mereka. Betapa barbarisme… orang-orang ini bukan manusia,” ketusnya. [ind]

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Bupati Kapuas Hulu Kunker ke Hulu Gurung, Buka Layanan Kesehatan Gratis Untuk Masyarakat

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan melaksanakan kunjungan kerja selama dua hari…

6 hours ago

10 Tahun Reforma Agraria Lampaui Target, Menteri AHY: On the Right Track!

KalbarOnline, Denpasar - Perjalanan reforma agraria telah mencapai 10 tahun. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala…

6 hours ago

DAK Kabupaten Kapuas Hulu 2024 Rp 89 M

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan menyampaikan, bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK)…

8 hours ago

Sekda Kapuas Hulu Hadiri Reforma  Agraria Summit 2024 di Bali

KalbarOnline, Bali - Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Hulu, Mohd Zaini menghadiri pertemuan Reforma Agraria Summit…

8 hours ago

Honda ADV 160: Pilihan Motor Petualang Tangguh dengan Mesin 160 cc

KalbarOnline - Honda ADV 160 menjadi pilihan menarik bagi para pecinta skuter di Indonesia. Dikenal…

10 hours ago

Honda PCX160: Motor Mewah dengan Performa Tangguh di Indonesia

KalbarOnline - Honda PCX160 kini hadir di Indonesia dengan pilihan mesin petrol yang menawarkan performa…

10 hours ago