KalbarOnline.com – Amerika Serikat memancing kemarahan Tiongkok setelah menyetujui penjualan sistem persenjataan atau alutsista ke Taiwan. Tentu saja langkah itu membuat Tiongkok geram dan marah. Maklum saja, Taiwan merupakan wilayah yang diklaim masih bagian dari Tiongkok. Mereka tak mau pihak asing terlibat dalam urusan dalam negeri Taiwan.
Seperti diketahui, Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui potensi penjualan 100 sistem pertahanan pesisir Harpoon buatan Boeing ke Taiwan. Kesepakatan itu memiliki nilai potensial hingga USD 2,37 miliar menurut laporan Pentagon pada Senin (26/10).
“Amerika Serikat mempertahankan kepentingan yang tetap dalam perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dan menganggap keamanan Taiwan sebagai pusat keamanan dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik yang lebih luas,” kata Departemen Luar Negeri AS seperti dilansir dari Deutsche Welle, Selasa (27/10).
AS mengklaim bahwa penjualan tersebut tidak akan mengubah militer dan keseimbangan di wilayah tersebut. Sementara itu, kemampuan senjata rudal tombak mampu menyerang kapal dan target darat.
Boeing mengatakan rudal itu menggunakan navigasi inersia dengan dilengkapi GPS dan membawa hulu ledak seberat 500 pon. Sehingga dapat menargetkan area pertahanan pantai, area rudal permukaan ke udara, pesawat terbuka, kapal di pelabuhan, dan fasilitas pelabuhan dan industri.
Ancaman Sanksi
Langkah AS itu dilakukan beberapa hari setelah Departemen Luar Negeri menyetujui potensi penjualan tiga sistem senjata lainnya ke Taiwan, termasuk sensor, rudal, dan artileri yang dapat memiliki nilai total USF 1,8 miliar. Keputusan ini kemudian memicu ancaman sanksi dari Tiongkok.
Kesepakatan itu termasuk peluncur roket berbasis track yang dibuat oleh Lockheed Martin, rudal Standoff Land Attack Missile Expanded Response (SLAM-ER) dari Boeing dan pod sensor eksternal untuk jet tempur F-16. Rudal jelajah SLAM-ER memiliki jangkauan lebih besar dari lebar Selat Taiwan yang memisahkan daratan dari Taiwan.
Sebagai tanggapan, Tiongkok mengatakan akan menjatuhkan sanksi pada Boeing, Lockheed Martin, dan perusahaan pertahanan AS lainnya karena menyediakan senjata ke Taiwan. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian, mengatakan sanksi itu untuk melindungi kepentingan nasional dan akan berlaku bagi mereka yang bertindak buruk dalam proses penjualan senjata ke Taiwan.
Partai Komunis Tiongkok mengklaim Taiwan yang berpisah dengan daratan pada 1949 selama perang saudara, tetap sebagai bagian dari wilayahnya. Taiwan telah lama menjadi salah satu subjek dalam hubungan AS-Tiongkok.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline, Pontianak - Komunitas Energi Muda Pontianak menyatakan dukungannya kepada Sugioto untuk maju mencalonkan diri…
KalbarOnline, Pontianak - Pembangunan Gelanggang Olahraga (GOR) Terpadu Ayani Pontianak yang berlokasi di kawasan Gelora…
KalbarOnline, Pontianak – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menyalurkan sebanyak 41 hewan kurban sapi untuk dibagikan…
KalbarOnline, Pontianak - Terkait pemberlakuan bukti lunas Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebagai salah satu…
KalbarOnline, Kayong Utara - Kapolsek Pulau Maya Karimata, IPDA Abu Mansur beserta personel Bhabinkamtibmas mengunjungi…
KalbarOnline, Pontianak - Pemerintah Kota Pontianak melarang panitia kurban menggunakan kantong plastik sebagai wadah daging…
Leave a Comment