Categories: Nasional

Mau Disuntik Vaksin Covid-19? Masyarakat yang Mampu Harus Bayar

KalbarOnline.com – Pemerintah saat ini sedang menentukan skema pembiayaan vaksin Covid-19 menjelang pelaksanaan vaksinasi massal yang akan diperkirakan dimulai pada Desember. Kepastian itu akan dilaksanakan jika Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) sudah memberikan Izin Penggunaan Darurat dan juga sudah dipastikan kehalalannya oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Agama (Kemenag). Pemerintah memang akan menanggung beban biaya vaksin Covid-19 bagi yang tak mampu. Tapi bagi yang mampu, tetap harus membayar.

Hal itu diungkapkan Dijen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto. Dia menegaskan untuk gelombang pertama yakni 9,1 juta sasaran vaksin akan diprioritaskan dengan pembiayaan APBN.  Namun mereka yang diprioritaskan adalah, para tenaga kesehatan serta peserta Jaminan Kesehatan Nasional yang merupakan Penerima Bantuan Iuran (PBI).

“Sementara yang lainnya, di luar PBI skemanya kita bahas. Pasti akan kita bahas untuk vaksinasi mandiri yang berbayar sendiri. Pasti ada. Tentang siapa, berapa, masih diskema. Mudah-mudahan skema ini secepatnya bisa kita dapatkan,” kata Yurianto dalam konferensi pers, Senin (19/10).

Lalu untuk komitmen selanjutnya, setelah 9,1 juta divaksin maka akan ada sasaran selanjutnya. Dan untuk ketersediaan vaksin di 2021, Sinovac juga bersiap untuk mengirimkan bertahap. “Lalu dari AstraZeneca juga komitmen 100 juta dosis,” katanya.

Yurianto berharap vaksin merah putih oleh LBM Eijkman bisa menyelesaikan rangkaiannya. Sehingga bisa selesai uji klini I, II, dan III setidak-tidaknya pada 2021. Sehingga di 2022 Indonesia sudah mandiri menggunakan vaksin merah putih.

Apalagi, sampai saat ini dunia belum memiliki data berapa lama kekebalan vaksin Covid-19 akan bertahan. Jika berkaca pada vaksin hepatitis dan polio, bisa bertahan seumur hidup. Tapi jika vaksin Covid-19 hanya bertahan sebentar, maka kebutuhan untuk memiliki vaksin merah putih sendiri secara mandiri tentunya penting sekali.

“Sampai hari ini kita belum punya data tentang berapa lama daya tahan imunitas dimunculkan dari vaksin ini. Vaksin hepatitis, polio bisa seumur hidup kekebalannya. Tapi meningitis hanya 2 tahun. Kita belum punya data vaksin Covid-19 berapa lama. Secara teori daya tahannya 6 bulan-24 bulan. Artinya jika hanya 1 tahun, sangat penting vaksin merah putih untuk segera diproduksi, agar kita bisa mandiri terhadap vaksin,” tegasnya. (*)

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Launching Pilgub Kalbar 2024, Ketua KPU RI Ajak Masyarakat Berpartisipasi

KalbarOnline, Pontianak - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Barat melakukan launching Tahapan Pemilihan Gubernur…

6 hours ago

Bupati Fransiskus Nostalgia di Reuni SMA Karya Budi Putussibau ke 40 Tahun

KalbarOnline, Putussibau - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan membuka reuni akbar sekaligus syukuran SMA Karya…

6 hours ago

Wakil Bupati Kapuas Hulu Minta Panitia Bimbingan Manasik Haji Berikan yang Terbaik

KalbarOnline, Putussibau - Wakil Bupati Kapuas Hulu, Wahyudi Hidayat menyampaikan, bahwa penyelenggaraan ibadah haji merupakan…

6 hours ago

Ditinggal Pemilik, Dua Rumah Dinas Kesehatan Kapuas Hulu Ludes Terbakar

KalbarOnline, Putussibau - Dua unit rumah milik Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu di Jalan Diponegoro…

9 hours ago

Sekda Ketapang Pimpin Rapat Persiapan Peresmian Balai Kepatihan Jaga Pati

KalbarOnline, Ketapang - Persiapan dan pelaksanaan peresmian Balai Kepatihan Jaga Pati akan dilaksanakan pada tanggal…

10 hours ago

Menteri AHY Dampingi Presiden Joko Widodo Serahkan 10.323 Sertipikat Tanah untuk Masyarakat Banyuwangi

KalbarOnline.com, Banyuwangi - Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo didampingi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala…

11 hours ago