Categories: Nasional

Pakar: Pemerintah AS Harus Jamin Prabowo Tak Diseret ke Peradilan

KalbarOnline.com – Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana menyakini Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark T. Esper memiliki strategi tersendiri ketika memutuskan mengundang Menhan Prabowo Subianto ke Amerika Serikat. Apalagi Prabowo memiliki tuduhan pelanggan HAM di masa lalu.

Hikmahanto mengatakan, Amerika menilai Indonesia memiliki kedekatan dengan Tiongkok. Jika terus dibiarkan tentu bisa mengancam posisi Amerika. “Undangan Menhan AS kepada Menhan Prabowo ke AS harus dilihat sebagai strategi AS menghadapiTiongkok,” kata Hikmahanto kepada wartawan, Jumat (16/10).

Ia menjelaskan, menurut keterangan Buku Putih Departemen Pertahanan Amerika disebutkan bahwa Tiongkok berniat membangun pangkalan militer di Indonesia. Dengan kedekatan ekonomi antara Tiongkok dan Indonesia bisa menjadi ancaman serius.

“Dikhawatirkan ketergantungan ekomomi Indonesia terhadap Tiongkok akan melemahkan prinsip Kebijakan Luar Negeri Indonesia yang bebas aktif,” ucapnya.

Amerika memprediksi Indonesia bisa jatuh atau setidaknya mudah dikendalikan oleh Tiongkok jika terus menerus ketergantungan ekonomi. Kondisi ini tidak ideal mengingat Indonesia adalah negara strategis dan memiliki peran ll sentral di kawasan Asia Pasifik dan menganut politik bebas aktif.

Dengan diundangnya Prabowo ke Amerika diharapkan kerja sama pertahanan antara kedua negara bisa ditingkatkan. Dengan begitu, Amerika mencegah Indonesia terjatuh ke dalam perangkap Tiongkok. “AS juga ingin memberi pesan kepadaTiongkok bahwa Indonesia berpihak kepada AS, utamanya dalam ketegangan AS-Tiongkok di Laut China Selatan,” ujar Hikmahanto.

Melalui pertemuan dengan Prabowo, Amerika juga ingin menegaskan kepada Tiongkok bahwa Indonesia tetap menerapkan politik bebas aktif. Indonesia tidak berpihak kepada negara manapun.

“Namun demikian, keberangkatan Menhan Prabowo harus mendapat jaminan dari pemerintah AS agar Prabowo tidak diseret ke lembaga peradilan atas dugaan pelanggaran HAM masa lalu,” tutur Hikmahanto.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan keberangkatannya ke Amerika Serikat atas perintah langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Saat menerima undangan kunjungan kerja dari Menteri Pertahanan Amerika Mark T Esper, Prabowo langsung melapor ke Jokowi.

Presiden kemudian langsung memerintahkan Prabowo berangkat ke negeri Paman Sam tersebut. ’’Saya menghadap Presiden, saya lapor, pak saya dapat undangan dari Amerika Serikat, Presiden katakan ya harus berangkat,” kata Prabowo, Rabu (14/10).

Mantan Danjen Kopassus itu pun langsung memutuskan akan menjalankan kunjungan ke Amerika. Sebab, Amerika dianggap salah satu negara penting bagi Indonesia untuk menjadil kerja sama.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Nasdem Apresiasi dan Dukung Fachri Maju Calon Bupati Kubu Raya

KalbarOnline, Pontianak - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Kalimantan Barat (Kalbar),…

1 hour ago

Hardiknas Jadi Momentum Siapkan Generasi Emas

KalbarOnline, Pontianak - Berbagai kegiatan dihelat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat dalam rangka…

3 hours ago

PWI Jajaki Kerja Sama dengan Mendagri, Sosialisasikan Pilkada Damai

KalbarOnline, Jakarta - Pengurus PWI Pusat melakukan audiensi dengan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, di…

3 hours ago

Pemkab Ketapang Selenggarakan Upacara Peringatan Hardiknas 2024

KalbarOnline, Ketapang - Bupati Ketapang yang diwakili Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra, Heryandi memimpin…

3 hours ago

Dukung Perubahan Status Supadio, Harisson Ungkap Beberapa Alasan

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson memastikan mendukung kebijakan Kementerian Perhubungan…

13 hours ago

Oknum Pegawai Bea Cukai Ketapang Selundupkan Ratusan Satwa Dilindungi

KalbarOnline, Ketapang - Oknum pegawai Bea Cukai Ketapang, Kalimantan Barat berinisial KW (46 tahun) menjadi…

16 hours ago