Categories: Pontianak

Pemkot Pontianak Sediakan Ruang Isolasi Khusus Dilengkapi Alat Medis di Rusunawa

Pemkot Pontianak Sediakan Ruang Isolasi Khusus Dilengkapi Alat Medis di Rusunawa

Bagi Pasien Covid-19 Bergejala Ringan

KalbarOnline, Pontianak – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menerangkan, saat ini Pemerintah Kota Pontianak telah menyiapkan sebuah ruangan khusus beserta perlengkapan medisnya di Rusunawa Nipah Kuning. Ruangan tersebut diperuntukkan bagi pasien Covid-19 yang memiliki gejala ringan.

“Bagi pasien yang mengalami gejala ringan, juga bisa ditangani di Rusunawa Nipah Kuning,” sebutnya, Kamis (15/10/2020).

Menurutnya, hampir sebagian besar pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dirawat di rumah sakit swasta yang tidak memiliki ruang isolasi khusus. Sehingga ketika hasil pemeriksaan terkonfirmasi positif Covid-19, maka pasien yang dirawat di sana harus dipindahkan ke RSUD Soedarso atau RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak.

Diakuinya, ketersediaan ruang isolasi yang ada di Rusunawa Nipah Kuning dan RSUD Kota Pontianak memang bersifat fluktuatif. Namun akhir-akhir ini ruang isolasi sangat terbatas sebab di ruangan tersebut mesti dilengkapi alat ventilator dan lainnya untuk menangani pasien yang membutuhkan perawatan khusus.

“Baik RSUD Soedarso maupun RSUD Kota Pontianak. Untuk itu perlu kolaborasi dalam peningkatan kualitas kelengkapan tenaga medis hingga peralatannya,” ungkapnya.

Edi menuturkan, saat ini tingkat kesembuhan memang lebih besar dari pada yang terkonfirmasi positif. Sekarang masih terdapat 81 orang yang masih diisolasi dalam proses penyembuhan. Dirinya berharap gelombang kedua masih bisa terkendali.

“Artinya tidak sampai meledak besar dan harapan kita warga Kota Pontianak tetap taat dan mematuhi protokol kesehatan,” pesannya.

Dikatakannya, sebagian besar pasien terkonfirmasi positif Covid-19 merupakan hasil tracing atau penelusuran terhadap mereka yang melakukan kontak erat. Umumnya mereka  yang kontak erat rerata terkonfirmasi positif Covid-19, walaupun tidak semuanya. Sehingga muncul kluster-kluster baru maupun kluster yang memang sudah menjadi perkiraan sebelumnya, seperti tenaga kesehatan, rumah tangga, dan perkantoran.

“Kuncinya juga kita harus bisa mengontrol arus mobilitas masyarakat terutama yang dari luar Provinsi Kalbar,” pungkasnya. (prokopim)

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Bupati Fransiskus Ungkap Baru 53 Desa di Kapuas Hulu yang Sudah Deklarasi Stop ODF

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan menyampaikan, dari 278 desa dan 4…

14 hours ago

Tanah Longsor Landa Kabupaten Landak, Jalan Ngabang – Serimbu Sempat Terputus

KalbarOnline, Landak - Tingginya intensitas hujan di Kabupaten Landak dalam beberapa hari terakhir ini telah…

14 hours ago

PWI Kalbar Audiensi ke KONI, Perkuat Silaturahmi dan Kerja Sama Media

KalbarOnline, Pontianak - Jajaran pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalimantan Barat melakukan kunjungan kehormatan…

15 hours ago

Diterjang Angin Kencang, Motor Air Milik Nelayan Karam di Perairan Muara Teluk Batang

KalbarOnline, Kayong Utara - Sebuah motor air milik seorang nelayan karam di perairan muara Teluk…

17 hours ago

Nilai Reformasi Birokrasi dan SAKIP Pemkot Pontianak Naik

KalbarOnline, Pontianak – Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian menuturkan bahwa Indeks Reformasi Birokrasi (RB)…

17 hours ago

Letakkan Batu Pertama Pembangunan Gereja Dekat Masjid, Sekda Ketapang: Kita Bangsa Majemuk Penuh dengan Toleransi

KalbarOnline, Ketapang - Sekda Ketapang, Alexander Wilyo melakukan peletakan batu pertama sebagai pondasi bagi pembangunan…

19 hours ago