Categories: Internasional

AS Terbangkan Pesawat Tempur di Laut China Selatan, Tiongkok Bereaksi

KalbarOnline.com – Sebuah lembaga think tank (lembaga yang melakukan riset) yang berbasis di Beijing, Tiongkok, mendeteksi sejumlah aktivitas militer milik Amerika Serikat di atas Laut China Selatan. AS menerbangkan sejumlah pesawat tempurnya di kawasan tersebut dan membuat Tiongkok panas. Tiongkok menyebut tindakan AS sebagai tekanan yang tak biasa.

Menurut laporan yang dikutip South China Morning Post, sekitar 60 pesawat tempur AS melakukan aktivitas penerbangan di dekat Tiongkok pada bulan lalu. Aksi itu dicurigai Tiongkok sebagai pengintaian.

  • Baca juga: Laut China Selatan Memanas, Tiongkok Sebut Akibat Provokasi AS

“AS mungkin sedang mempersiapkan misi di masa depan di Laut China Selatan,” beber laporan Inisiatif Penyelidikan Situasi Strategis Laut China Selatan (SCSPI) yang didukung pemerintah seperti dilansir dari Anadolu Agency.

Laporan itu mencatat peningkatan aktivitas pengisian bahan bakar di udara pada bulan lalu. Kegiatan itu dikatakan dapat mengindikasikan bahwa AS sedang mempersiapkan serangan jarak jauh di masa depan terhadap sasaran di Laut China Selatan.

“Ini tidak biasa bagi AS untuk mengirim tanker bahan bakar dari Guam dan bukan dari pangkalan udara Kadena di Jepang. Karena operasi semacam itu tidak ekonomis dan tidak efisien,” sebut laporan itu.

Militer AS memiliki pangkalan di wilayah Kepulauan Pasifik barat yakni Guam. Tiongkok dan AS selama ini memang terlibat dalam persaingan sengit atas Laut China Selatan yang digambarkan oleh Tiongkok sebagai mentalitas Perang Dingin. Ketegangan memburuk setelah AS meningkatkan hubungannya dengan Taiwan, yang diklaim Tiongkok sebagai provinsi yang memisahkan diri.

Dari 60 pesawat tempur yang tercatat terbang di atas wilayah Laut China Selatan, sebanyak 41 pesawat terbang di atas wilayah yang disengketakan. Enam di atas Laut China Timur dan 13 di atas Laut Kuning bagian utara.

“Ini menunjukkan bahwa kawasan Laut China Selatan masih menjadi fokus utama AS, tetapi yang tak kalah penting adalah aktivitas di kawasan Laut Kuning mengalami peningkatan yang nyata jika dibandingkan dengan aktivitas dua bulan lalu,” ungkap laporan itu.

Lembaga think tank tersebut mengklaim bahwa pesawat tempur AS terkadang menyamar sebagai pesawat sipil atau tidak menyalakan transponder. Diklaim bahwa pesawat Angkatan Udara AS telah mengubah kode identifikasi saat terbang di atas Laut Kuning pada akhir September lalu.

“Pesawat AS itu membuat dirinya menyerupai pesawat Filipina, sebelum kembali ke nomor aslinya setelah menyelesaikan misinya,” kata SCSPI.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Kilas Balik Sejarah Putussibau Tahun 1895, Pernah Dipimpin Controleur LC Westenenk

KalbarOnline, Putussibau - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan bertindak sebagai inspektur upacara pada peringatan HUT…

10 hours ago

Staf Ahli Bupati Ketapang Bacakan Pembukaan UUD 45 pada Peringatan Hari Lahir Pancasila 2024

KalbarOnline, Ketapang - Menggunakan pakaian adat nusantara, Staf Ahli Bupati bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik…

10 hours ago

Wakili Bupati Ketapang, Dharma Buka Penilaian dan Lomba Kelurahan se-Kalbar di Desa Istana

KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Dharma…

10 hours ago

Atlet PPLP Kalbar Katyea E Safitri Jadi Pembawa Bendera Merah Putih di Opening Ceremony ASG 2024

KalbarOnline, Vietnam - Berkekuatan 50 personel, kontingen Indonesia beratribut kemeja batik biru yang dikombinasikan dengan…

11 hours ago

Menelusuri Keindahan Air Terjun Saka Dua di Sanggau Kalimantan Barat

KalbarOnline, Sanggau - Kalimantan Barat terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau. Salah satu destinasi yang…

15 hours ago

Dapat Bisikan Gaib, Syarif Muhammad Nekat Terjun dari Jembatan Kapuas, Polisi: Ini Upaya Bunuh Diri

KalbarOnline, Pontianak - Mengaku mendapat bisikan gaib, Syarif Muhammad Ikhsan (39 tahun) nekat terjun ke…

18 hours ago