Categories: Nasional

Untuk Kebal Covid-19, Berapa Masyarakat Indonesia yang Butuh Vaksin?

KalbarOnline.com – Herd immunity atau kekebalan kelompok terhadap virus diyakini merupakan salah satu cara untuk melawan Covid-19. Untuk itu, manusia memerlukan vaksin agar tubuhnya kebal terhadap virus tersebut.

Di Indonesia, beberapa vaksin tengah dikembangkan, seperti kerja sama antara Bio Farma dan perusahaan Tiongkok Sinovac maupun pengembangan anti virus lokal yang diberi nama Vaksin Merah Putih.

Namun, berapa vaksin yang dibutuhkan untuk masyarakat Indonesia agar bisa kebal terhadap virus Covid-19?

Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio pun membuat penghitungan kasar berapa vaksin yang dibutuhkan oleh Indonesia untuk memvaksinasi masyarakatnya.

Jika melihat angka R0 atau reproduksi dasar (infeksi penularan), saat ini Indonesia masih berkisar di angka 2 atau 3. Artinya, 1 orang bisa memularkan virus kepada 2 sampai 3 orang.

Namun sebelum memberikan vaksin itu, R0 goal (tujuan) diharapkan berada di angka 1 atau di bawah satu. Sehingga, rumus untuk mendapatkan herd immunity adalah 1 (orang) dikurang R0 goal 1 dibagi dengan current R0 yaitu 3, kemudian dikalikan dengan jumlah penduduk Indonesia yang sekitar 260 juta ((1 – 1/3) x 260 juta).

“Misalnya 173 juta lah (masyarakat yang diberikan vaksin). Itu jumlah minimum orang yang harus divaksinasi. Dipastikan memiliki kekebalan,” ungkap dia dalam webinar, Rabu (14/10).

Untuk itu, kata dia perlu untuk melihat kapasitas produksi vaksin, baik dunia maupun di Indonesia seberapa besar. Sebab, kapasitas produksi di dunia pun hanya hanya sekitar 3 miliar vaksin, sedangkan masyarakat yang ada di dunia sekitar 7 miliar.

Tentunya, melihat situasi seperti ini Indonesia tidak bisa bergantung pada produksi dari luar negeri saja. “Bisa dibayangkan kalau kita harus menunggu dari luar negeri dan kita hanya punya jatah misalnya satu juta dosis per minggu, maka untuk memvaksinasi 173 juta orang, di mana 1 orang harus divaksinasi dua kali berarti 350 juta dosis. kalau satu minggu cuma satu dosis, maka kita butuh waktu 350 minggu, berarti 7 tahun baru selesai program vaksinasi, ya itu kalau kita tergantung ke luar negeri. Oleh karena itu kita harus punya kemampuan mandiri. Untuk itulah Vaksin Merah Putih dibutuhkan,” pungkasnya.

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Wujud Kepedulian KSAD, Kodim Putussibau Bagikan Ransum dan Imukal TNI Untuk Pemenuhan Gizi Prajurit

KalbarOnline, Putussibau - Staf Logistik Kodim 1206/Putussibau membagikan susu imukal dalam rangka pemenuhan gizi prajurit,…

2 hours ago

Propam Polda Kalbar Lakukan Pembinaan Etika Profesi Polri di Polres Kapuas Hulu

KalbarOnline, Putussibau - Bidang  Propam Polda Kalbar melakukan pembinaan kepada personel Polres Kapuas Hulu, terutama…

2 hours ago

Wastra Unggulan Kalbar Diborong Istri-istri Menteri pada Peringatan HUT Dekranas di Kota Solo

KalbarOnline, Pontianak - Wastra Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) mampu menarik perhatian anggota Organisasi Aksi Solidaritas…

3 hours ago

Daftar Cawagub Kalbar di PPP, Budi Perasetiyono: Kembali ke Rumah

KalbarOnline.com - Budi Perasetiyono terus menunjukkan keseriusannya dalam kontestasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar…

3 hours ago

Bejat! Delapan Pria di Suhaid Setubuhi Gadis 15 Tahun Secara Bergiliran

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Delapan pria di Kecamatan Suhaid, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat melakukan…

4 hours ago

Dekranasda Kapuas Hulu Juara Harapan 2 Parade Mobil Hias Tingkat Nasional

KalbarOnline, Solo - Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan bersama Ketua Dekranasda Kapuas Hulu, Angeline Fremalco…

6 hours ago