Categories: Nasional

Peneliti: Isu Halal dan Haram Dipicu Kelompok Anti Vaksin Covid-19

KalbarOnline.com – Terkait vaksin di tanah air pasti menjadi polemik soal halal dan haram. Suara-suara kelompok anti-vaksin dan suara yang tak percaya vaksin Covid-19 bisa efektif dan aman untuk masyarakat kini juga mulai terdengar.

Menanggapi hal itu, Ketua Tim Riset Vaksin Covid-19 dari Universitas Padjajaran Prof Kusnandi Rusmil menjelaskan masalah isu haram dan halal vaksin itu hanya disuarakan oleh sebagian masyarakat. Dia meyakini bahwa vaksin Covid-19 asal Tiongkok yakni Sinovac sudah dijamin kehalalannya.

  • Baca juga: Survei: 69 Persen Masyarakat Ragu-Ragu dan Ogah Divaksin Covid-19

“Covid-19 ini kan penyakit masih baru. Virusnya masih baru. Mau enggak mau masyarakat mengharapkan vaksin.
Kalau sekarang ini dari Biofarma menyatakan vaksin ini pertama kali dilihat dari bahannya, tak ada bahan yang tak halal,” tegasnya dalam konferensi pers bersama LaporCovid19 secara daring Selasa (13/10).

“Sebelum pesan dari Sinovac, soal halal dulu yang ditanyakan Biofarma. Dan sudah ditanyakan,” tegasnya.

Dia yakin bahwa keraguan itu akan hilang seiring berjalannya waktu. Justru yang dikhawatirkan saat ini adalah ketersediaan vaksin yang tak mencukupi untuk disuntikkan pada ratusan juta rakyat Indonesia.

“Saya optimis, masalah keraguan vaksin itu akan hilang sendiri. Ini kan masih terbayang-bayang isu-isu dulu soal haram dan tak haram. Kini masalahnya vaksin ini tersedia enggak untuk kita sebab hanya 40 juta dosis awal, padahal Desember sudah ditargetkan besar-besaran,” tegasnya.

Prof Kusnandi menjelaskan saat ini pemerintah sedang berupaya mencari vaksin ke mana-mana. Sebab semua negara sudah saling berebut meski vaksinnya belum diluncurkan.

“Vaksin sudah dibayar duluan oleh negara-negara kaya. Saya yakin sebagian besar bangsa kita akan terima vaksin ini,” jelasnya.

“Saya enggak khawatir dengan kelompok anti-vaksin. Hanya sebagian kecil itu. Kan kita ratusan juta orang penduduknya,” tukasnya.

Dia membuktikan saat ini semakin banyak bayi di puskesmas dan posyandu yang mulai diimunisasi. Artinya masyarakat sebagian besar percaya vaksin. “Yang enggak setuju hanya bisa ngomong saja itu. Kini yang harus dipikirkan itu adalah dosis kita belum tentu cukup, itu pasti orang akan berebut,” tegasnya.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Perguruan Tinggi dari Luar Negeri Akan Ramaikan Pameran Pendidikan di PCC, Catat Tanggalnya!

KalbarOnline, Pontianak - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat bekerja sama dengan EMGS (Education…

2 hours ago

Kepolisian Selidiki Potongan Tubuh Manusia di Selokan Jalan Danau Sentarum

KalbarOnline, Pontianak - Potongan tubuh manusia ditemukan dalam selokan di Jalan Danau Sentarum, Kota Pontianak,…

2 hours ago

Pesona Pantai Temajuk: Surga Tersembunyi di Kalimantan Barat

KalbarOnline, Sambas - Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan yang memiliki banyak destinasi wisata bahari menakjubkan.…

2 hours ago

Menikmati Keindahan Alam di Bukit Ampan: Destinasi Mendaki yang Memikat

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Apakah Anda ingin merasakan sensasi mendaki namun masih pemula? Bukit Ampan…

3 hours ago

Keindahan Danau Balairam: Destinasi Wisata Menakjubkan di Kalimantan Barat

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Kalimantan Barat dikenal dengan kekayaan alamnya yang luar biasa, salah satunya…

3 hours ago

Pemerintah Sosialisasikan Peraturan Bupati Ketapang Nomor 19 Tahun 2022

KalbarOnline, Ketapang - Asisten Sekda bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Ketapang, Heryandi membuka sosialisasi…

3 hours ago