Categories: Nasional

Dokter Reisa Sebut Mayoritas Klaster Covid-19 Berasal dari Keluarga

KalbarOnline.com – Klaster Covid-19 saat ini didominasi oleh lingkungan keluarga. Ketika semua kegiatan sudah mulai dibuka dengan protokol kesehatan dan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), anggota keluarga yang bepergian bisa berisiko membawa virus saat pulang ke rumah. Kondisi inilah yang memicu munculnya klaster keluarga.

Tim Gugus Tugas Covid-19 Dokter Reisa Broto Asmoro mengatakan protokol perlindungan keluarga penting harus dipatuhi. Protokol ini mencakup 4 hal.

Pertama dalam keluarga secara umum patuh memakai masker dengan benar saat ke luar rumah dan paham cara melindungi anggota keluarga yang rentan tertular atau beresiko tinggi. Kedua, protokol kesehatan ketika ada anggota keluarga ada yang terpapar, siapa yang harus dihubungi dan bagaimana proses karantina atau isolasi mandiri dilakukan.

Ketiga, protokol kesehatan keluarga ketika beraktivitas di luar rumah. Hal ini penting mematuhi cara membersihkan diri sebelum berinteraksi dengan anggota keluar di rumah saat pulang ke rumah. Sehingga memastikan kita tak membwa virus masuk ke dalam rumah dari pakaian atau barang-barang bawaan kita.

Keempat protokol kesehatan di lingkungan keluarga. Bagaimana ketika ada warga sekitar di rumaj yang terpapar, bagaimana tanggung jawab sosial sebagai anggota masyarakat di lingkungan rumah juga penting. Dari mulai jaga kebersihan lingkungan sampai dengan tidak memberikan stigma negatif pada tetangga yang positif Covid-19.

“Ingat, ada puluhan juta keluarga di belasan ribu pulau di Indonesia ini. Potensi klaster keluarga bisa datang dari orang terdekat yang bisa saja jadi carrier atau pembawa virus. Sebagian dari 1.299 klaster yang ditemukan Kemenkes adalah klaster keluarga,” paparnya dalam konferensi pers, Senin (12/10).

Hal senada dikatakan oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo. Ia mengatakan bahwa klaster keluarga sulit dihindari karena mereka terkait dengan klaster lainnya. Klaster kantor, pasar, dan klaster apappun di luar rumah yang semuanya berpotensi menular di keluarga.

“Kita harus putus penularan di keluarga karena penularan dari orang dekat bisa berdampak fatal terutama bagi keluarga lanjut usia dan memliki penyakit penyerta. Pemerintah komitmen mengawal impelementasi protokol ini,” tegasnya.

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Karya Bakti TNI dan Warga, Perbaiki Jembatan Penghubung Antara Desa Miau Merah dan Desa Bukit Penai

KalbarOnline, Kapuas Hulu - Personel Koramil 11/Silat Hilir jajaran Kodim 1206/Putussibau bersama warga melaksanakan karya…

11 mins ago

Berperan Turunkan Angka Stunting Kalbar, Pj Gubernur Harisson Apresiasi PKK Kapuas Hulu

KalbarOnline, Pontianak - Pj Gubernur Kalimantan Barat, Harisson  menyampaikan apresiasi kepada TP PKK Kabupaten Kapuas…

8 hours ago

Hadiri Pembukaan PD-PKPNU, Wabup Ketapang Harap Kader NU Tak Mudah Dipecah Belah

KalbarOnline, Ketapang - Wakil Bupati Ketapang, Farhan menghadiri Pembukaan Kegiatan Pendidikan Dasar Kader Penggerak Nahdlatul…

8 hours ago

Wabup Ketapang Jadi Inspektur Upacara Pembukaan TMMD ke-120 di Desa Mayak

KalbarOnline, Ketapang - Wakil Bupati Ketapang, Farhan menjadi Inspektur Upacara Pembukaan (TMMD) TNI Manunggal Membangun…

8 hours ago

Sekda Ketapang Hadiri Rakor Pemberantasan Korupsi Terintegrasi oleh KPK RI

KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati, Sekda Ketapang, Alexander Wilyo menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Program Pemberantasan…

8 hours ago

Peringati Hari Buruh Nasional 2024, PLN Tebar Kebaikan untuk Petugas Kebersihan Kebun Raya Banua Banjarbaru

KalbarOnline.com – PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan menyelenggarakan…

9 hours ago