Categories: Kabar

Trump Sesumbar Akan “Taklukan” Iran Jika Terpilih Kembali jadi Presiden AS

KalbarOnline.com – Presiden AS Donald Trump mengklaim Iran akan menandatangani kesepakatan nuklir baru dengan Washington dalam waktu satu bulan jika dia memenangkan pemilihan 3 November mendatang.

“Jika saya menang, kita akan memiliki kesepakatan besar dengan Iran dalam satu bulan,” kata Trump Jumat, kemarin, selama percakapan telepon dua jam dengan pembawa acara radio konservatif Rush Limbaugh.

Presiden AS juga blak-blakan mengeluarkan ancaman terhadap Iran, mengatakan negara itu akan membayar seribu kali lipat jika melakukan sesuatu terhadap AS.

“Saya benci mengatakannya di acara penting seperti ini, tetapi saya akan mengatakannya, Anda tidak melihat teror seperti dulu melihat teror. Dan mereka tahu jika mereka melakukan sesuatu terhadap kami, mereka akan membayar 1.000 kali lipat,” katanya.

Dalam sambutan sebelumnya, Trump juga mengucapkan kata-kata kotor terhadap Republik Islam tersebut. Dia berkata, “Iran tahu itu dan mereka telah diberi tahu. Jika Anda melakukan sesuatu yang buruk kepada kami, kami akan melakukan hal-hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya kepada Anda,” katanya sebelumnya.

Ketegangan antara Washington dan Teheran berkobar pada 2018 ketika Trump menarik AS dari JCPOA (kesepakatan nuklir 2015, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama).

Pada bulan Agustus, Trump mengklaim Iran akan datang ke AS dan menandatangani perjanjian nuklir baru dalam waktu satu bulan setelah pemilihannya kembali.

Saat itu, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan negara itu tidak akan ragu untuk bernegosiasi, tetapi tidak akan pernah merundingkan kembali kesepakatan yang telah dilakukan.

Iran tidak pernah ragu untuk terlibat dalam negosiasi, tetapi tidak akan merundingkan kembali masalah yang telah diselesaikan melalui negosiasi, kata Zarif dalam kiasan yang jelas atas seruan yang sering dilakukan oleh Trump, yang bersikeras bahwa Iran harus melepaskan kesepakatan nuklir 2015 yang telah dicapai di bawahnya.

Pendahulu Trump dengan enam kekuatan dunia, dan menyimpulkan perjanjian baru dengan pemerintahan saat ini di Amerika Serikat. Teheran mengatakan akan berbicara dengan AS hanya dalam kerangka kesepakatan nuklir 2015.

Namun pada Mei 2018, Trump secara sepihak menarik negaranya keluar dari kesepakatan dan kemudian memberlakukan kembali sanksi yang telah dicabut oleh kesepakatan tersebut. Keteguhan Washington bertentangan dengan fakta bahwa kesepakatan tersebut telah diratifikasi oleh Dewan Keamanan PBB dalam bentuk Resolusi 2231.

Sejak saat itu, AS juga telah mengancam negara-negara lain untuk menerapkan sanksi dan meninggalkan perdagangan legal mereka dengan Iran.

Zarif mengatakan dalam artikelnya bahwa sebagai akibat dari perilaku Washington, Iran telah menjadi target “sanksi paling kejam dan tidak pandang bulu”.

Pada hari Jumat, Trump memuji dirinya sendiri karena menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran yang ditengahi di bawah pemerintahan Barack Obama, mengatakan tekanan ekonomi pada Republik Islam telah menghambat dukungan untuk “semua kelompok lain yang menyebabkan masalah ini.”

Menyusul keluarnya banyak kritik, Washington telah berusaha untuk mencegah penandatangan yang tersisa untuk mematuhi komitmen mereka dan dengan demikian membunuh perjanjian bersejarah, yang secara luas dipandang sebagai buah dari diplomasi internasional.

Pada 14 Agustus, Dewan Keamanan PBB hampir dengan suara bulat menolak untuk mendukung rancangan resolusi yang disponsori AS tentang perpanjangan embargo senjata terhadap Iran, yang akan berakhir pada Oktober di bawah JCPOA.

Selama pemungutan suara Dewan Keamanan yang beranggotakan 15 orang, AS hanya menerima dukungan dari Republik Dominika untuk resolusi anti-Irannya, meninggalkannya jauh dari jumlah minimum sembilan suara “ya” yang diperlukan untuk adopsi. [ind]

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Bagaimana Standar Porsi Makan Bagi Penyandang Diabetes?

KalbarOnline, Pontianak - Penyakit kencing manis atau yang lebih dikenal sebagai diabetes melitus merupakan penyakit…

23 seconds ago

Ani Sofian Lantik 850 PPPK Jadi Pejabat Fungsional

KalbarOnline, Pontianak – Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian resmi melantik sebanyak 850 Pegawai Pemerintah…

12 mins ago

Peringatan Hardiknas 2024, Pj Bupati Romi: Mengenang Perjalanan Merdeka Belajar

KalbarOnline, Kayong Utara - Pemerintah Kabupaten Kayong Utara menggelar Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas)…

8 hours ago

Tim Jatanras Polresta Pontianak Tangkap Komplotan Pencuri Kabel, Satu Orang Masih Buron

KalbarOnline, Pontianak - Tim Jatanras Sat Reskrim Polresta Pontianak berhasil menangkap komplotan pencurian kabel listrik…

8 hours ago

Warga MHS Ketapang Dihebohkan ODGJ Gorok Leher Sendiri Hingga Tewas

KalbarOnline, Ketapang - Warga Desa Sungai Jawi, Kecamatan Matan Hilir Selatan (MHS) dibuat heboh dengan…

8 hours ago

Kadiskop UKM Kalbar Turun Langsung Monitoring Tumbuh Kembang Anak Asuh Stunting

KalbarOnline, Pontianak - Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Kalbar, Junaidi bersama Anggota Korps Pegawai Republik…

9 hours ago