Categories: Nasional

Demo Omnibus Law, Satgas: Timbulkan Banyak Kasus Positif Covid-19

KalbarOnline.com – Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengungkapkan aksi unjuk rasa yang terjadi Rabu dan Kamis (7-8 Okotober 2020) menimbulkan banyak kasus positif virus Korona.

“Ini menimbulkan banyak kasus positif,” ujar Doni dalam keterangannya, Sabtu (10/10).

Namun demikian, Doni tidak merinci berapa banyak kasus positif Covid-19 akibat buruh dan mashasiswa melakukan unjuk rasa menolak pengesahan UU Omnibus Law Cipta Kerja tersebut.

Doni menambahkan mereka yang positif Covid-19 sangat berbahaya. Karena mereka bisa saja menulari orang-orang sekitar. Sehingga hal ini perlu dijadikan catatan.

“Mereka yang diminta menjalani testing kedapatan positif covid-19 dan ini tentunya membahayakan diri mereka serta keluarga mereka kalau kembali ke rumah,” katanya.

‎Doni mengingatkan juga bahwa berbagai tindakan yang kita lakukan membawa tanggung jawab bukan hanya dunia, tetapi juga di akhirat.

“Menurut pemahaman saya, sesuai dengan agama yang saya yakini, tindakan yang bisa membahayakan orang lain bukan hanya akan dimintai pertanggungjawaban di dunia, tetapi juga kelak di akhirat,” ungkapnya.

‎Oleh sebab itu, ke depan masyarakat yang melakukan ujuk rasa untuk memperhatikan ancaman Covid-19 yang sedang dihadapi. Penggunaan hak demokrasi jangan sampai mengorbankan keselamatan diri dan juga kesehatan keluarga di rumah.

“Saya ingin mengingatkan, status darurat kesehatan masih berlaku. Masyarakat diminta untuk menjaga jarak dan menghindari kerumunan agar terhindar dari Covid-19,” tuturnya.

“Kalau sekarang banyak masyarakat mengabaikan protokol kesehatan, secara sengaja membuat kerumunan, maka mereka bukan hanya melanggar peraturan, tetapi membahayakan diri dan juga keluarga yang mereka sayangi,” tambahnya.

Menurut Doni, kondisi yang kita sedang hadapi belum kondusif. Semua pihak diminta untuk menjalankan protokol kesehatan secara ketat karena kita sedang berjuang menurunkan angka penularan dan angka kematian. Terutama para dokter sedang berjuang keras untuk menyelamatkan warga yang terinfeksi Covid-19.

“Tindakan untuk menciptakan kerumunan dalam jumlah besar dan mengabaikan protokol kesehatan akan menambah beban dokter dan tenaga medis yang sudah berjuang keras menyelamatkan kesehatan masyarakat,” pungkasnya.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Polres Kapuas Hulu Gelar Pelatihan Profesionalisme Fungsi Intelkam Bagi Personel

KalbarOnline, Putussibau - Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Hendrawan membuka pelatihan profesionalisme personel Intelkam Polres Kapuas…

17 hours ago

Suami di Kubu Raya Pergoki Istrinya Diduga Selingkuh dengan Seorang Tokoh Agama

KalbarOnline.com – Beredar di media sosial sebuah video seorang suami di Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten…

21 hours ago

HUT ke-41 BPKP, Romi Wijaya: Semakin Akseleratif dan Independen

KalbarOnline.com – Penjabat (Pj) Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya menghadiri upacara peringatan Hari ulang tahun…

22 hours ago

Seorang Pemuda di Kubu Raya Nekat Curi Troli Basarnas untuk Modal Judi Slot

KalbarOnline – Seorang pemuda di Kubu Raya berinisial ED (29) diamankan polisi terkait kasus pencurian.…

22 hours ago

Bappeda Pontianak Ajak Stakeholders Identifikasi Potensi Risiko Pembangunan SPALD-T

KalbarOnline.com – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pontianak menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk…

22 hours ago

Ani Sofian Instruksikan Dishub Pontianak Tertibkan Truk Kontainer Tanpa Twist Lock

KalbarOnline.com – Insiden jatuhnya boks kontainer di jalan raya sudah beberapa kali terjadi di Pontianak.…

22 hours ago