Categories: Kesehatan

Obat Pereda Nyeri yang Aman untuk Ibu Hamil

Nyeri adalah salah satu keluhan yang membuat pasien sering mencari pengobatan. Nyeri adalah suatu perasaan yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan adanya kerusakan jaringan, dan dapat dirasakan baik secara sensoris maupun emosional.

Nyeri juga kerap dialami oleh para ibu yang sedang hamil. Nyeri yang biasa dialami saat kehamilan antara lain nyeri kepala, low back pain, dan nyeri di daerah pelvis atau selangkangan. Ada pula ibu hamil yang memang memiliki kondisi nyeri kronis sejak sebelum hamil. Kondisi ini tentu membutuhkan penanganan agar kualitas hidup ibu yang sedang hamil tetap dapat terjaga.

Sebagai seorang apoteker, tak jarang teman atau keluarga yang sedang hamil menanyakan kepada saya mengenai obat pereda rasa nyeri yang aman digunakan pada saat hamil. Yang dimaksud dengan aman disini tentunya adalah tidak memberikan efek samping yang tidak diinginkan kepada janin yang dikandung, terutama menganggu pertumbuhan janin (malformasi).

Nah, ini dia daftar obat-obatan pereda rasa nyeri yang relatif aman digunakan pada saat hamil, serta obat-obatan pereda ras nyeri yang sebaiknya dihindari pada saat hamil.

Baca juga: Sakit Kepala, Minum Parasetamol atau Ibuprofen?

Obat Pereda Nyeri yang Aman untuk Ibu Hamil

Dari semua obat pereda rasa nyeri atau analgesik yang beredar di pasaran, parasetamol adalah pilihan pertama yang dianjurkan untuk digunakan pada ibu yang sedang hamil. Parasetamol, atau yang disebut juga acetaminophen terbukti cukup aman digunakan pada ibu hamil, tanpa adanya efek samping pada janin yang dikandung dan juga tidak memberikan efek lain pada kehamilan.

Parasetamol untuk pasien dewasa tersedia dalam bentuk tablet, dengan kandungan parasetamol per tablet berkisar antara 500 hingga 650 mg. Dosis yang dianjurkan untuk mengatasi nyeri adalah 500 hingga 650 mg sekali minum, dengan jumlah maksimal yang bisa dikonsumsi dalam 24 jam adalah 3.250 mg. Jarak dari pemberian pertama ke pemberian berikutnya adalah 4 hingga 6 jam.

Parasetamol tersedia baik dalam bentuk tunggal alias tanpa campuran dengan obat lainnya, dan dalam bentuk kombinasi bersama obat lain. Biasanya parasetamol dikombinasikan dengan obat untuk meredakan flu, batuk, dan hidung tersumbat. Sebaiknya hal ini dicermati dahulu sebelum minum obat, karena kandungan obat batuk dan hidung tersumbat yang ada dalam kombinasi tersebut bisa jadi tidak aman untuk kehamilan.

Jika yang diinginkan adalah efek meredakan rasa nyeri, maka yang harus dipilih adalah parasetamol dalam bentuk tunggal. Untuk memastikannya, bacalah keterangan komposisi obat yang ada di kemasan.

Baca juga: Obat untuk Mengatasi Nyeri Menstruasi

Obat Pereda Nyeri yang Sebaiknya Dihindari Saat Hamil

Obat nyeri golongan non-steroidal anti inflammatory drugs (NSAID) adalah golongan obat nyeri yang sering digunakan. Namun penggunaannya pada kehamilan harus sangat dibatasi dan hanya dapat dilakukan di bawah supervisi dokter. Contoh obat golongan ini antara lain ibuprofen, asam mefenamat, kalium dan natrium diklofenak, antalgin atau metampiron, meloxicam, dan ketorolak.

Obat-obat ini terutama tidak boleh digunakan setelah usia kehamilan menginjak 30 minggu atau lebih, karena dapat menyebabkan prematuritas penutupan ductus arteriosus yang dapat berakibat janin mengalami gangguan jantung dan bahkan kematian.

Baca juga: Pilihan Obat Pereda Sakit yang Aman untuk Ibu Menyusui

Terapi Non Obat untuk Mengatasi Nyeri Saat Hamil

Selain menggunakan obat, terapi non-farmakologis juga dianjurkan untuk meredakan nyeri pada ibu yang sedang hamil. Misalnya dengan istirahat yang cukup, terapi kompres panas-dingin, pijat, dan kegiatan fisik ringan untuk mengatasi nyeri yang dialami.

Nyeri sebagai salah satu keluhan yang menimbulkan ketidaknyamanan juga kerap kali terjadi pada ibu yang sedang hamil. Jika nyeri cukup mengganggu maka dapat digunakan terapi obat-obatan dengan mempertimbangkan keamanannya pada janin yang dikandung.

Parasetamol adalah pilihan pertama obat pereda rasa nyeri pada kehamilan, di mana penggunaannya pada dosis yang dianjurkan relatif aman dan tidak menimbulkan efek merugikan bagi janin. Sebaiknya konsumsi obat nyeri saat hamil dilakukan pada dosis terendah dan durasi tercepat yang dapat dilakukan. Salam sehat!

Baca juga: 7 Fakta Obat Parasetamol Yang Harus Kamu Ketahui

Referensi:

Babb, M., Koren, G., Einarson, A. 2010. Treating pain during pregnancy. Canadian Family Physician Vol. 56.

Royal College of Obstetricians and Gynaecologists, 2018. RCOG review clarifies pain relief options for women during pregnancy and breastfeeding.

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Mulai 1 Juli 2024, Lapangan Sepak Bola Keboen Sajoek Akan Direnovasi

KalbarOnline.com – Angin segar sekaligus kabar baik bagi warga Kota Pontianak khususnya para pencinta sepak…

13 hours ago

Pilkada 2024, Ani Sofian Minta Panwaslu Jalankan Tugas dengan Profesional dan Adil

KalbarOnline.com – Sebanyak 29 anggota Panwaslu Kelurahan se-Kota Pontianak dilantik oleh Ketua Bawaslu Kota Pontianak…

14 hours ago

Sambut 637 JCH Pontianak Sebelum Bertolak ke Tanah Suci, Zulkarnain Ingatkan Jaga Semua Perlengkapan

KalbarOnline.com – Sebanyak 637 Jemaah Calon Haji (JCH) dari Kota Pontianak diberangkatkan menuju Bandara Hang…

14 hours ago

Ani Sofian Tekankan Pentingnya Menanamkan Nilai-nilai Luhur Pancasila di Kalangan Gen-Z

KalbarOnline.com – Tanggal 1 Juni setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Untuk memperingati hari…

14 hours ago

Polres Kapuas Hulu Gelar Pelatihan Profesionalisme Fungsi Intelkam Bagi Personel

KalbarOnline, Putussibau - Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Hendrawan membuka pelatihan profesionalisme personel Intelkam Polres Kapuas…

1 day ago

Suami di Kubu Raya Pergoki Istrinya Diduga Selingkuh dengan Seorang Tokoh Agama

KalbarOnline.com – Beredar di media sosial sebuah video seorang suami di Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten…

1 day ago