Categories: Ketapang

Kadus Pemuatan Batu Sebut Aksi Anarkis Berujung Penjarahan di PT SRM Massa Bayaran

Kadus Pemuatan Batu Sebut Aksi Anarkis Berujung Penjarahan di PT SRM Massa Bayaran

KalbarOnline, Ketapang – Aksi tindakan anarkis, pengerusakan, pemukulan terhadap Tenaga Kerja Asing (TKA) dan penjarahan terhadap aset PT Sultan Rafli Mandiri (SRM) di Dusun Pemuatan Batu, Desa Nanga Kelampai, Kecamatan Tumbang Titi, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat oleh sejumlah massa pada Kamis 17 September 2020 lalu berbuntut laporan ke Polda Kalbar oleh pihak perusahaan.

Aksi penjarahan dilakukan oleh massa yang mengatasnamakan empat di antaranya Desa Nanga Kelampai itu dibantah oleh warga Dusun Pemuatan Batu, Desa Nanga Kelampai, Kecamatan Tumbang Titi. Warga menyebut kalau massa yang datang merusak dan menjarah di PT SRM merupakan massa bayaran dan bukan dari desa mereka. Selain massa bayaran massa yang anarkis juga dalam kondisi pengaruh alkohol.

Kepala Dusun Pemuatan Batu, Samsul Arifin mengatakan kalau aksi unjuk rasa yang berujung penjarahan, pengerusakan dan pemukulan terhadap WNA di lokasi pabrik PT SRM itu bukan merupakan masyarakat Dusun Pemuatan Batu, Desa Nanga Kelampai tempat perusahaan beroperasi.

“Warga dusun kami semuanya mendukung perusahaan. Itu orang orang yang demo sampai merusak dan menjarah bukan warga sini. Mereka itu massa bayaran yang saya dengar dibayar hingga Rp500 ribu perorangnya,” katanya, Sabtu (3/10/2020).

Kepala Desa Nanga Kelampai, Radinus Tasius

Samsul Arifin juga menjelaskan kalau pada saat aksi penjarahan pihaknya bersama dengan warga dusun sudah berencana untuk menghalau massa agar tidak masuk ke lokasi pabrik, namun karena jumlah massa yang tidak sebanding dan arahan dari pihak keamanan akhirnya warga Dusun Pemuatan Batu mundur dan hanya mengamati aksi dari massa yang anarkis.

“Kalau jumlah kita sebanding warga kita sudah siap untuk menghalau, karena perusahaan ini tempat warga untuk mencari rejeki. Namun, karena dikhawatirkan akan menimbulkan pertumpahan darah akhirnya kita mundur,” ungkapnya.

Untuk itu ia berharap agar Pemerintah Kabupaten Ketapang dapat segera menyelesaikan persoalan ini dan meminta kepada aparat kepolisian agar negara tidak kalah dengan preman-preman yang mencoba mengganggu investasi di daerah mereka, karena menurutnya dengan tidak beroperasinya PT SRM sangat berdampak pada perekonomian warga.

“Hampir setengah warga kita yang bekerja di PT SRM saat ini menganggur tidak ada kerja, tidak ada pemasukkan. Kita harap pemerintah dapat menjaga investasi yang baik seperti ini karena kami masyarakat yang memang merasakan dampak langsung dari keberadaan perusahaan,” harapnya.

Hal senada turut disampaikan oleh Kepala Desa Nanga Kelampai, Radinus Tasius yang mengatakan kalau aksi anarkis massa yang berujung tindakan penjarahan, pengerusakan dan pemukulan terhadap WNA di PT SRM bukan merupakan warganya.

“Saat kejadian anarkis itu saya bisa bilang kalau 99,99 persen warga saya tidak ambil bagian dalam aksi itu. Karena sebagian besar warga saya mendukung hadirnya perusahaan itu,” katanya.

Radinus Tasius juga menyebutkan kalau dengan hadirnya perusahaan, khususnya bagi warga Dusun Pemuatan Batu sangat terbantu dan mendapatkan dampak positif. Ia meminta kepada pihak ahli waris dan perusahaan agar dapat menyelesaikan persoalan dengan tanpa melibatkan masyarakat.

“Karena dulu yang memasukan perusahaan ke tempat itu pemilik lahan, kenapa sekarang malah ingin menutup perusahaan. Sementara masyarakat sekitar sudah terlanjut mendapatkan manfaatnya,” tandasnya.

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

Nasdem Apresiasi dan Dukung Fachri Maju Calon Bupati Kubu Raya

KalbarOnline, Pontianak - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Kalimantan Barat (Kalbar),…

2 hours ago

Hardiknas Jadi Momentum Siapkan Generasi Emas

KalbarOnline, Pontianak - Berbagai kegiatan dihelat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat dalam rangka…

4 hours ago

PWI Jajaki Kerja Sama dengan Mendagri, Sosialisasikan Pilkada Damai

KalbarOnline, Jakarta - Pengurus PWI Pusat melakukan audiensi dengan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, di…

4 hours ago

Pemkab Ketapang Selenggarakan Upacara Peringatan Hardiknas 2024

KalbarOnline, Ketapang - Bupati Ketapang yang diwakili Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra, Heryandi memimpin…

4 hours ago

Dukung Perubahan Status Supadio, Harisson Ungkap Beberapa Alasan

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson memastikan mendukung kebijakan Kementerian Perhubungan…

13 hours ago

Oknum Pegawai Bea Cukai Ketapang Selundupkan Ratusan Satwa Dilindungi

KalbarOnline, Ketapang - Oknum pegawai Bea Cukai Ketapang, Kalimantan Barat berinisial KW (46 tahun) menjadi…

17 hours ago