Categories: Kabar

Buku HTI Nyaris Jadi Bacaan Wajib Siswa di Bangka Belitung, Kadisdik Minta Maaf

KalbarOnline.com – Beredar di media sosial surat dari Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Bangka Belitung (Babel) yang mewajibkan para siswa SMA dan SMK di Bangka Belitung membaca buku berjudul Muhammad Alfatih 1453 yang ditulis Felix Siau.

Dalam surat yang ditandatangani Kepala Dinas Pendidikan Bangka Belitung, Muhammad Soleh, itu juga mewajibkan siswa untuk merangkum isi buku. Rangkumannya dikumpulkan di sekolah, dan secara berjenjang dilaporkan ke cabang dinas pendidikan hingga sampai ke meja Dinas Pendidikan Provinsi Bangka Belitung.

Kendati membaca kisah sejarah memang penting untuk memperkaya wawasan, namun surat itu menuai polemik. Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama Kepulauan Bangka Belitung mengajukan protes instruksi tersebut. Karena ditengarai disusupi agenda kepentingan berbau brainwash. Terlebih, ketika ada instruksi bagi pelajar untuk membaca dan menyadurnya.

“Kami menolak perintah Kepala Dinas Pendidikan. Kami sudah mengajukan protes kepada Gubernur Bangka Belitung atas surat yang dikeluarkan kepala dinas pendidikan,” kata Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Bangka Belitung Muhammad Nur Fauzan.

Alasannya, buku Muhammad Alfatih 1453 bukan menanamkan semangat. “Buku ini menggiring pembaca untuk mengikuti konsep perjuangan khilafah versi HTI,” tegasnya.

HTI, tambah dia, sudah ditetapkan sebagai organisasi terlarang. Adapun penulis buku itu, Felix Siau, sudah dikenal luas sebagai aktivis HTI.

“Apa yang dilakukan Kepala Dinas Pendidikan menggambarkan adanya upaya terstruktur dan sistematif untuk menumbuhkan ideologi khilafah versi HTI ke sekolah-sekolah di Bangka Belitung,” tandas Fauzan.

Belakangan, Kadisdik Muhammad Soleh mengaku salah dan meminta maaf atas ketidaktahuannya terkait kewajiban siswa SMA/SMK se-Babel membaca buku tersebut.

“Kami minta maaf atas kekhilafan dan kesalahan ini. Hal ini disebabkan ketidaktahuan kami kalau buku Muhammad Al-Fatih 1453 tersebut karya aktivis HTI,” kata Muhammad Soleh, Jumat (2/10/2020).

Soleh membenarkan pada Rabu (30/9/2020) pihaknya telah mengeluarkan surat kepada seluruh kepala sekolah untuk jenjang SMA/SMK mewajibkan siswa membaca buku Muhammad Al-Fatih 1453 karya Felix Siauw.

“Dalam waktu dekat kami akan mengalihkan ke buku yang lain,” tegasnya. [rif]

Jauhari Fatria

Saya Penulis Pemula

Leave a Comment
Share
Published by
Jauhari Fatria

Recent Posts

600 Pemuda Kalbar Terlibat dalam Aksi Menyala Kakak Asuh Stunting

KalbarOnline, Pontianak - 600 generasi muda dari berbagai komunitas dan organisasi di Kalimantan Barat terlibat…

33 mins ago

Presiden Jokowi Kenakan Wastra Khas Kalbar di KTT World Water Forum

KalbarOnline, Pontianak - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo terlihat mengenakan wastra khas Kalimantan Barat (Kalbar)…

36 mins ago

PAN Restui Tjhai Chui Mie Maju Bersama Muhammadin di Pilwako Singkawang

KalbarOnline, Pontianak - DPP Partai Amanat Nasional (PAN) memberikan surat rekomendasi dukungan kepada bakal pasangan…

1 hour ago

Air Terjun Riam Budi: Permata Tersembunyi di Bengkayang yang Wajib Dikunjungi

KalbarOnline, Bengkayang - Air Terjun Riam Budi adalah salah satu destinasi wisata alam yang semakin…

10 hours ago

Pulau Lemukutan: Surga Tersembunyi dengan Keindahan Alam Bawah Laut di Kalimantan Barat

KalbarOnline, Bengkayang - Pulau Lemukutan, sebuah destinasi wisata yang mungkin masih terdengar asing bagi sebagian…

10 hours ago

Menikmati Keindahan Alam dan Sumber Air Bersih di Riam Madi, Bengkayang, Kalimantan Barat

KalbarOnline, Bengkayang - Riam Madi adalah sebuah destinasi wisata yang menggabungkan keindahan alam dengan manfaat…

10 hours ago