Categories: Nasional

Pilkada Tetap Jalan, Doni Monardo: Kalau Ditunda, Mau Berapa Lama?

KalbarOnline.com – Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Doni Monardo menjelaskan mengapa Pilkada serentak 2020 diputuskan tetap berjalan meski pandemi Covid-19 belum berakhir. Doni menuturkan, andai Pilkada diundur, pemerintah juga tidak bisa memastikan kapan waktu yang aman untuk menyelenggarakan perhelatan tersebut.

“Kalau ditunda, mau berapa lama? Apakah ada jaminan penundaan akan berlangsung pada waktu yang kita tentukan bersama? Kalau misalnya ada kepastian, tentunya akan ada pertimbangan lain. Tapi pandemi ini kan kita tidak pernah tahu kapan berakhir,” ujar Doni dalam diskusi yang diselenggarakan secara virtual di Jakarta, Kamis (1/10).

Menurut Doni, adanya vaksin Covid-19 juga tidak bisa menghentikan virus Korona di Tanah Air. “Vaksin juga tidak serta merta akan menghentikan Covid-19. Artinya divaksin ada yang mendapatkan antibodi terhindar dari Covid-19 (Hanya menbuat orang imun dari Covid-19, tapi tidak memusnahkan virus tersebut, Red),” katanya.

Doni menambakan, pemerintah lewat penyelenggara pemilu juga telah melakukan sosialisasi supaya tidak adanya pelanggaran protokol kesehatan di Pilkada serentak ini. “Sosialiasi masif melibatkan segenap komponen baik komoponen pemerintah termasuk parpol dan tokoh-tokoh daerah kita harapkan proses Pilkada bisa berjalan dengan baik,” ungkapnya.

Doni mengatakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan juga Komisi Pemilihan Umum juga telah mengeluarkan peraturan melarangnya kampanye calon kepala daerah yang mengumpulkan banyak massa. “Pemerintah telah melihat dinamika yang terjadi sejumlah lembaga termasuk lembaga pemilu‎ dan Kemendagri mengeluarkan kebijakan-kebijkan yang diatur sesuai kondisi lapangan,” pungkasnya.

Diketahui, banyaknya pelanggaran protokol kesehatan yang dilakukan pasangan calon kepala daerah di Pilkada 2020 saat masa pendaftaran pada tanggal 4-6 September lalu menimbulkan respons banyak pihak.

Sejumlah lembaga keagamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU), PP Muhammadiyah meminta pelaksanaan Pilkada 2020 ditunda dengan alasan keselamatan masyarakat dari penularan Covid-19.

Tak hanya itu, Wakil Presiden RI ke-12 Jusuf Kalla (JK) juga meminta Pilkada ditunda. Pun begitu dengan beberapa koalisi masyarakat sipil.

Sayangnya, pada tanggal 21 September lalu, pemerintah yakni Kemendagri, DPR RI, KPU, Bawaslu, dan Dewan Kehormatan Penyelenggaraan Pemilu (DKPP) sepakat untuk tidak menunda hari pemungutan suara Pilkada 2020 pada 9 Desember mendatang.

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Menikmati Keindahan Alam di Bukit Biang, Wisata Tersembunyi di Sanggau

KalbarOnline, Sanggau - Bukit Biang adalah salah satu destinasi wisata alam yang terletak di Desa…

1 hour ago

Keindahan Alam dan Kekayaan Budaya di Bukit Bengkawang, Surga Tersembunyi di Kalbar

KalbarOnline, Bengkayang - Bukit Bengkawang, sebuah destinasi wisata yang terletak di Kecamatan Jangkang, Kabupaten Bengkayang,…

1 hour ago

Menemukan Keindahan Alam di Bukit Bakmunt: Surga Tersembunyi di Kalimantan Barat

KalbarOnline, Sanggau - Kalimantan Barat dikenal sebagai tempat yang kaya akan keindahan alamnya. Salah satu…

1 hour ago

Menikmati Keindahan Malam di Jembatan Gantung Sekayam: Destinasi Wisata Tersembunyi di Tanjung Sekayam

KalbarOnline, Sanggau - Tanjung Sekayam, sebuah wilayah yang tersembunyi di Kecamatan Kapuas, Kalimantan Barat, menyimpan…

1 hour ago

Menjelajahi Keindahan Tersembunyi Air Terjun Kujato di Kalimantan Barat

KalbarOnline, Sanggau - Jika Anda mencari destinasi wisata yang menawarkan keindahan alam yang masih alami…

2 hours ago

Air Terjun Riam Asam Telogah: Surga Tersembunyi di Kalimantan Barat

KalbarOnline, Sanggau - Kalimantan Barat tidak hanya terkenal dengan hutan hujannya yang lebat dan kekayaan…

2 hours ago