Categories: Sport

Tokyo Diduga Beli Suara untuk Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2020

KalbarOnline.com – Berita dugaan adanya praktik suap di Olimpiade 2020 menyeruak. Sebuah perusahaan konsultan Black Tidings, yang bekerja sama dalam pencalonan Tokyo sebagai tuan rumah Olimpiade 2020, dilaporkan telah mentransfer USD 370.000 atau sekitar Rp 5,4 miliar kepada Papa Massata Diack, anak dari mantan International Association Presiden atletik dan anggota IOC Lamine Diack.

Menurut media Jepang, Kyodo News, dokumen pembayaran dari perusahaan yang berbasis di Singapura tersebut dimiliki oleh warga Senegal. Pembayaran dilakukan sebelum Tokyo memenangi bidding sebagai tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade 2020 di Buenos Aires, Argentina pada 2013.

Dokumen yang dilaporkan menunjukkan bahwa Black Tidings mentransfer USD 370.000 ke rekening pribadi Papa Massata Diack dan ke perusahaannya PMD Consulting Sarl. Pembayaran dilakukan dari Agustus 2013 sampai Januari 2014.

Papa Massata Diack mengatakan bahwa uang yang diterima berhubungan dengan kesepakatan sponsor dibuat di Tiongkok. “Tidak ada hubungannya dengan Olimpiade Tokyo,” katanya.

Transfer tersebut ditemukan oleh Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ), serta BuzzFeed News, The Asahi Shimbun, Kyodo News, dan Radio France. Temuan itu muncul setelah analisis laporan bocor dari aktivitas keuangan yang mencurigakan, yang disimpan oleh Departemen Keuangan Amerika Serikat dan otoritas Prancis.

Lamine dan Papa Massata Diack berada dalam penyelidikan korupsi yang berkaitan dengan proses penawaran untuk Olimpiade dan Paralimpiade 2020 karena pembayaran untuk Black Tidings. Lamine Diack adalah anggota dari IOC selama waktu pemilihan dan dipandang karena memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap anggota IOC Afrika. Namun, ayah dan anak itu menyangkal telah melakukan korupsi.

Mantan Presiden Komite Olimpiade Jepang (JOC) Tsunekazu Takeda juga sedang diselidiki atas dugaan pembayaran terhadap Black Tidings. Takeda, yang menyangkal telah melakukan penyuapan, telah mengundurkan diri sebagai Presiden JOC dan anggota IOC tahun lalu setelah namanya disebut dalam skandal tersebut.

Pekan lalu, Lamine Diack telah didakwa atas beberapa tuduhan korupsi, tetapi dinyatakan tidak bersalah atas pencucian uang terorganisir oleh Pengadilan Kriminal Paris.

Pria 87 tahun itu dinyatakan bersalah karena telah menutupi kasus doping Rusia sehingga atlet dari negara tersebut dapat bersaing dalam event-event besar olahraga. Termasuk Olimpiade 2012 di London dan Kejuaraan Dunia 2013 di Moskow.

Putra Lamine Diack, Papa Massata, juga terlibat dalam skandal tersebut. Papa Massata bertahan di negaranya meski Pemerintah Prancis telah meminta Senegal melakukan ekstradisi.

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Lutfi Al Mutahar Optimis Jadi Calon yang Diusung PAN di Pilwako Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Lutfi Al Mutahar meyakini kalau dirinyalah yang akan diusung oleh Partai Amanat…

24 mins ago

Pemkab Kapuas Hulu Raih WTP ke 7 dari BPK RI Perwakilan Kalbar

KalbarOnline, Pontianak - Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu kembali mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari…

35 mins ago

Sinergi Semua Elemen, KPU Kayong Utara Sosialisasi Tahapan Pilkada 2024

KalbarOnline, Kayong Utara - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar sosialisasi tahapan pemilihan kepala daerah (pilkada)…

37 mins ago

Kembalikan Berkas Pencalonan, Sutarmidji Harap Nasdem Bisa Seperti di Periode Lalu

KalbarOnline, Pontianak - Mantan Gubernur Kalbar, Sutarmidji melakukan pengembalian berkas sebagai calon Gubernur Kalbar ke…

51 mins ago

Di PEVS 2024, Dirut PLN Paparkan ke Presiden Jokowi Soal Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik Tanah Air

KalbarOnline, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi booth PT PLN (Persero) dalam…

52 mins ago

Ditanya Peluang Kembali Berpasangan dengan Sutarmidji, Norsan Bantah Abu-abu

KalbarOnline, Pontianak - Mantan Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan kembali ditanya soal peluangnya kembali berpasangan…

2 hours ago