Categories: Internasional

Pakar Sebut Ekonomi AS Sudah Kalah, Tiongkok Lebih Perkasa

KalbarOnline.com – Perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok semakin meruncing setelah Presiden Donald Trump melarang media sosial serta aplikasi asal Tiongkok WeChat dan TikTok. Meski begitu, Tiongkok dinilai tak terpengaruh dan justru lebih perkasa di atas kertas.

Dilansir dari Bloomberg, Senin (21/9), para analis menyebut pada hampir setiap matrik yang penting, Tiongkok selalu lebih unggul. Di setiap kesempatan, Trump dinilai telah kalah dalam perang dagang secara global.

  • Baca juga: Hubungan Memanas, 92 Persen Perusahaan AS Ogah Hengkang dari Tiongkok

“Surplus perdagangan Tiongkok dibanding AS telah tumbuh hampir 25 persen sejak era kepresidenan Trump, melebihi USD 300 miliar secara tahunan,” tulis analis Jim McCormick dari NatWest Markets.

PDB Tiongkok dinilai kembali bangkit dengan kuat, bahkan jauh lebih efektif meski sedang dilanda pandemi. Tiongkok, catat McCormick, adalah satu-satunya negara di antara 48 negara lain yang melaporkan angka produk domestik bruto kuartal kedua yang lebih tinggi daripada akhir 2019.

Sebaliknya di AS, menjadi negara terburuk dalam hal kasus virus Korona (diukur dengan kematian dan infeksi) yang membuat ekonomi menyusut 9,5 persen pada kuartal kedua. Penurunan yang setara dengan laju tahunan sebesar 32,9 persen, penurunan paling tajam sejak setidaknya tahun 1940-an.

Di balik angka-angka utama tersebut juga terdapat tren industri yang lebih dalam, yang sekali lagi menguntungkan Tiongkok. Itu membantunya mengambil pangsa pasar global setelah penguncian Covid-19. Tiongkok semakin banyak memasok jenis mesin canggih yang pernah didominasi oleh pabrikan Jerman, seperti penggerek terowongan kelas atas dan katup hidrolik serta pompa yang digunakan dalam turbin angin.

“Hanya masalah waktu sampai perusahaan Tiongkok menjadi nomor 1,” kata praktisi yang juga direktur pelaksana perdagangan luar negeri di Asosiasi Industri Teknik Mesin VDMA Jerman, Ulrich Ackermann.

Hasil bersih dari upaya Trump untuk memisahkan ekonomi AS dan Tiongkok justru mendorong Tiongkok lebih jauh menuju swasembada. “Intinya tampaknya akan menandai dorongan untuk mengurangi ketergantungan pada impor, terutama peralatan dan input manufaktur kelas atas,” tulis ekonom Alicia Garcia-Herrero.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Begini Kronologi Kecelakaan Maut Bus PT Cargill yang Tewaskan Pengendara Motor di Marau

KalbarOnline, Ketapang - Seorang saksi mata mengungkapkan bagaimana kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus sekolah…

2 hours ago

Ini Daftar 65 Anggota Dewan Kalbar Terpilih Hasil Pemilu 2024

KalbarOnline, Pontianak - KPU Provinsi Kalbar telah menetapkan sebanyak 65 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah…

3 hours ago

Pria Berusia 69 Tahun di Wajok Hulu Mempawah Hilang Saat Pergi di Kebun

KalbarOnline, Mempawah - Seorang pria berusia 69 tahun bernama Usman bin Agus hilang saat pergi…

4 hours ago

Sinergi Kemendikbudristek dan Pemerintah Daerah, Bangun Ekosistem Pendidikan Digital

KalbarOnline, Bandung - Dalam rangka memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah terkait pemanfaatan platform teknologi pendidikan…

4 hours ago

Pemkot Pontianak Komitmen Laksanakan PPDB Secara Objektif, Transparan dan Akuntabel

KalbarOnline, Pontianak – Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian menjelaskan, pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru…

4 hours ago

Pemkot Pontianak Komitmen Tolak Pungli

KalbarOnline, Pontianak - Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik Sekretariat Daerah Kota Pontianak, Yusnaldi menerangkan,…

4 hours ago