KalbarOnline.com – Dorongan untuk menunda Pilkada serentak 2020 terus menguat. Hal ini karena semakin banyaknya orang yang tertular virus Korona di Tanah Air.
Mantan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Nur Hidayat Sardini mengaku tidak setuju Pilkada silenggarakan di tahun 2020 ini mengingat masih tingginya angka penularan. “Sebaiknya ini ditunda,” ujar Hidayat dalam sebuah diskusi daring di Jakarta, Sabtu (19/9).
Hidayat mengatakan, walaupun Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terus melakukan sosialisasi penerapan protokol kesehatan, namun dirinya masih belum yakin tidak akan terjadi penularan Covid-19. “Tidak ada jaminan bahwa kita akan terhindar,” katanya.
Hidayat mengatakan, momen kampanye pasti akan mengumpulkan banyak orang. Hal ini yang membuat potensi penularan kian besar.
“Event Pemilu sangat mengundang primary crowd, yaitu kampanye dan pemungutan dan penghitungan suara. Itu jadi efek besar terhadap penularan ini,” ungkapnya.
Diketahui, Pilkada serentak 2020 akan diselenggarakan di 270 wilayah di Indonesia. Adapun pemilihan gubernur dan wakil gubernur berlangsung di sembilan provinsi, yakni Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Kepulauan Riau, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tengah.
KalbarOnline, Kayong Utara - Sebanyak 75 Calon Jemaah Haji (CJH) asal Kabupaten Kayong Utara dilaporkan…
KalbarOnline, Sambas - Khairy Zakra, bocah 4 tahun tahun asal Desa Semanga, Kecamatan Sejangkung, Kabupaten…
KalbarOnline, Bengkayang - Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonarmed 16/Tumbak Kaputing baru-baru ini berhasil menggagalkan penyelundupan sabu…
KalbarOnline, Ketapang - Tim Direktorat Pembinaan Masyarakat (Ditbinmas) Polda Kalbar melaksanakan kegiatan asistensi Kelompok Sadar…
KalbarOnline, Ketapang – Dalam rangka mempersiapkan pengamanan menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) 2024, Satuan Samapta…
KalbarOnline, Kapuas Hulu - Kebakaran hebat melanda satu unit rumah pribadi di Jalan Lintas Selatan,…
Leave a Comment