Categories: Nasional

Menko Luhut Minta Gubernur Sediakan Pusat Karantina OTG di Hotel

KalbarOnline.com – Pemerintah berupaya menekan penularan Covid-19 melalui penanganan pasien meskipun kategori Orang Tanpa Gejala (OTG). Menko Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan meminta para gubernur di 8 provinsi penyumbang angka terbesar penderita Covid 19 untuk menyediakan pusat-pusat karantina bagi pasien OTG maupun bergejala ringan untuk isolasi diri.

“Saya ingin agar mereka dapat dirawat di pusat karantina supaya tidak berpotensi menularkan kepada keluarga mereka,” kata Jubir Menko Marves Jodi Mahardi dalam keterangannya, Jumat (18/9).

Lokasi yang diusulkan menjadi pusat-pusat karantina, kata Jodi, adalah hotel bintang 2 atau 3. “Pak Menko minta para gubernur untuk meniru langkah yang telah dilakukan oleh Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan, pemanfaatan hotel untuk sebagai tempat karantina dapat menjadi solusi terhadap tingginya okupansi ruang ICU di rumah sakit. “Tentang kesiapan hotel saya sudah berkoordinasi dengan daerah, apabila anggaran daerah kurang kami bisa membantu untuk menyediakan dengan rekomendasi Puskesmas setempat,” jelasnya.

Tak hanya dukungan untuk pusat karantina, Jodi menyebut, kepala BNPB juga diminta Menko Luhut untuk terus bekerja sama dengan daerah dalam melakukan disinfektan. “Pak Menko minta pak Doni untuk menyemprotkan disinfektan ke lokasi-lokasi keramaian setiap hari atau dua hari sekali,” bebernya.

Lebih jauh Jodi juga mengatakan bahwa dalam Rakor bersama para kepala daerah, Menko Luhut juga meminta Kementerian Kesehatan untuk memastikan kebutuhan obat dan terapi yang dibutuhkan untuk kesembuhan pasien-pasien covid-19, terutama yang kritis. “Beliau ingin ada standar obat bagi pasien Covid 19 di semua daerah, misalnya berkolaborasi dengan RSPAD yang beliau tahu sudah bagus,” imbuhnya.

Menurutnya, dalam rapat tersebut, Menko Luhut minta agar sampai akhir tahun pemerintah pusat dan daerah fokus menangani Covid-19 sampai akhir tahun. Sebab, mustahil untuk menurunkan total jumlah penderita Covid sebelum vaksin atau obat Covid ditemukan tapi kalau kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, TNI dan Polri bisa dilakukan dengan sistematis maka laju penambahan kasus dapat ditekan, angka kesembuhan dapat dinaikkan dan angka kematian dapat diturunkan.

Sementara, khusus kepada aparat TNI dan Polri, Menko Luhut meminta agar operasi yustisi harus benar-benar dilaksanakan secara konsekuen dan disiplin.

“Menko Luhut juga menerima banyak masukan dari para Gubernur. Masukan tersebut antara lain dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang meminta agar ada penyamaan data penderita Covid antara pusat dan daerah agar tidak terjadi kesimpangsiuran data yang beredar di masyarakat,” tutupnya.

Saksikan video menarik berikut ini:

Redaksi KalbarOnline

Leave a Comment
Share
Published by
Redaksi KalbarOnline

Recent Posts

Nasdem Apresiasi dan Dukung Fachri Maju Calon Bupati Kubu Raya

KalbarOnline, Pontianak - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Kalimantan Barat (Kalbar),…

6 hours ago

Hardiknas Jadi Momentum Siapkan Generasi Emas

KalbarOnline, Pontianak - Berbagai kegiatan dihelat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat dalam rangka…

7 hours ago

PWI Jajaki Kerja Sama dengan Mendagri, Sosialisasikan Pilkada Damai

KalbarOnline, Jakarta - Pengurus PWI Pusat melakukan audiensi dengan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, di…

7 hours ago

Pemkab Ketapang Selenggarakan Upacara Peringatan Hardiknas 2024

KalbarOnline, Ketapang - Bupati Ketapang yang diwakili Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra, Heryandi memimpin…

8 hours ago

Dukung Perubahan Status Supadio, Harisson Ungkap Beberapa Alasan

KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson memastikan mendukung kebijakan Kementerian Perhubungan…

17 hours ago

Oknum Pegawai Bea Cukai Ketapang Selundupkan Ratusan Satwa Dilindungi

KalbarOnline, Ketapang - Oknum pegawai Bea Cukai Ketapang, Kalimantan Barat berinisial KW (46 tahun) menjadi…

20 hours ago